Sunday, July 28, 2013

Aku mengejar cinta...

gambar diambil dari Yusuf Mansur Network

Ya Allah..letakkanlah dunia di dalam genggaman tanganku, namun jangan letakkan dunia di dalam hatiku. Aamiin...

Berulang kali aku berusaha agar aku dicintai manusia. Berbagai usaha kulakukan demi menyenangkan hati mereka. Aku rela berubah sesuai apa yang ia minta. Aku tomboy, maka aku bersedia berubah sedikit feminin dan berbicara dengan lebih sopan. Aku bersedia meluangkan lebih banyak waktu membaca buku-buku, koran dan googling agar aku sedikit lebih pintar dan nyambung bila berdiskusi dengan mereka. Aku bersedia bekerja keras mencari uang agar aku bisa punya gadget seperti yang mereka punya dan agar aku tergolong ke dalam kelompok mereka yang high tech, canggih dan gaul. Ketika aku masuk ke dalam kelompok mereka aku menuruti apa kata mereka termasuk mengorbankan segalanya, waktu, uang dan pertemanan yang hakiki dengan mereka yang selalu berusaha mengerti aku apa adanya tanpa memintaku melakukan lebih yang aku bisa.

Aku bersedia tampil lebih cantik agar aku tidak malu-maluin ketika sedang bersamanya. Betapa melelahkannya mengejar cinta dunia. Apabila aku gagal, mereka menjauhiku dan menuduhku tidak selevel dan sekufu.

Aku lupa untuk mengejar cinta yang lebih abadi, cinta Sang Pemberi Hidup. Betapa banyak waktu yang kubuang, meninggalkanNya demi cinta manusia.
Maka demi meraih cintaMu Ya Allah, aku bertaubat memohon ampunanMu. Tidak akan ada lagi waktu untuk bermain-main dan melakukan kesia-siaan.
Aku akan lebih bersabar ketika mereka meninggalkanku, apapun akan kulakukan asal bukan Engkau yang meninggalkanku.
Aku akan berbuat lebih banyak kebaikan walau mereka berkata dan berbuat buruk kepadaku, asalkan Engkau tidak murka padaku, Ya Allah,  semuanya akan baik-baik saja.
Aku akan lebih banyak mengingatMu, Ya Allah, ketika manusia yang kuanggap mencintaiku telah meninggalkanku ketika aku dalam kesulitan. Karena Engkau tetap mengingatku, menolongku walau aku sering melupakanMu.
Aku akan adil kepadaMu, Ya Allah, karena hanya Engkau yang lebih berhak atas hidupku, waktu dan segala amal ibadahku.
Aku akan berjuang di jalanMu Ya Allah, walau satu demi satu manusia akan meninggalkanku.
Ketika aku berjalan ke arahMu Ya Allah, aku tahu Engkau tengah berlari menyongsongku dan akan memelukku kapanpun aku akan terjatuh.

Terimalah taubatku Ya Allah...karena aku kini sedang mengejar cintaMu dan hanya cintaMu.

( KEHIDUPAN ) REJEKI BERKURANG, LAPORLAH KEPADA ALLAH


Di copas dari Yusuf Mansur Network.


( KEHIDUPAN ) REJEKI BERKURANG, LAPORLAH KEPADA ALLAH - Saat mendapati hidup yang sempit dan kekurangan rizki ada beberapa sikap yang harus diambil: melaporkan kesusahannya kepada Allah dengan berdoa dan bersimpuh di hadapan-Nya dalam shalat, khususnya pada qiyamulail di sepertiga malam terakhir. Saat itu Allah turun ke langit dunia dan menawarkan kepada para hamba-Nya: Siapa yang mau berdoa kepada-Ku niscaya aku kabulkan doanya, Siapa yang meminta kepada-Ku siscaya aku beri permintaannya, siapa yang memohon ampun kepada-Ku niscara Aku mengampuninya.

Allah Azza wa Jalla �berfirman :
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS. Thaahaa: 132)

Meningkatkan taubat dan memperbanyak istighfar. Karena maksiat itu menjadi sebab sempitnya rizki dan datangnya kesulitan. Hal ini sebagaimana dikabarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam : Sesungguhnya seseorang diharamkan rizki disebabkan dosa yang dilakukannya. (HR. Ahmad dan selainnya)

Allah Taala berfirman tentang petuah Nabi Nuh alaihis salam kepada umatnya agar banyak istighfar,

Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (QS. Nuuh: 10-12)

Kemudian memperbaiki ibadah, berbuat baik kepada manusia bisa dengan membantu nasihat, shodaqoh,
khususnya orangtua, kerabat keluarga atau tetangga yang tidak mampu
jangan lupa tunaikan zakat wajib kepada yang berhak menerimanya. Allahu Alam

Friday, July 26, 2013

Al Qur`an terapi jiwaku

Sering saya bertanya-tanya, mengapa setiap saya merasa galau dan gelisah dan membaca Al`Qur`an hati saya menjadi tenang dan tenteram. Bahkan ketika saya menangis saat membaca namun hati saya kemudian serasa `lepas`, ringan dan optimis dalam menjalani kesulitan hidup.
Sehingga membuat saya selalu rindu membacanya.
Akhirnya saya menemukan sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti Muslim, diantaranya Prof Dr. Shalih bin Ibrahim, dosen peneliti dan professor di Universitas al Imam Muhammad bin Sa`ud al Islamiyyah di Saudi Arabia. Beliau meneliti 2 kelompok mahasiswa mahasiswi Universitas Malik Abdul Aziz di Jeddah dan mahasiswa mahasiswi di Ma`had al Imam Asy Syatibi li ad Dirasah al Qur`aniyyah Jeddah. Hasilnya cukup mencengangkan karena mahasiswa yang memiliki hafalan yang bagus memiliki kesehatan jiwa yang jauh lebih tinggi.

Rasulullah pernah bersabda ; Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-qur`an dan mengajarkannya ( HR. Bukhari )

Sebelumnya Dr. Marie Janson, Direktur perkembangan Alzheimers research di Inggris menunjukkan hasil temuan terbaru bahwa aktifitas sederhana seperti bernyanyi, bermain teka-teki dan bowling dapat menghambat penurunan fungsi otak ( demensia ) alias kepikunan. Mereka yang rutin melakukan aktifitas tersebut diduga dapat membuat otak `awet muda` dibandingkan dengan orang-orang yang hanya mengandalkan obat ati demensia saja.

Selanjutnya mereka juga meneliti jangka waktu berapa lama mereka melakukan aktifitas ini. Jika aktifitas bernyanyi, bermain teka-teki dan bowling ini dilakukan selama 2 jam, maka dapat dijadikan sebagai alternatif terapi penderita demensia ringan sampai dengan sedang.
Menurut sang peneliti Profesor Elmar Graessel, aktifitas dilakukan secara rutin, akan membawa efek yang sama baiknya dengan mengkonsumsi obat pencegah pikun seperti Aricept dan Exelon ( hasil penelitian yang diterbitkan di Jurnal BioMed Central Medicine )

Membaca Al`Qur`an apalagi bila membacanya dengan tajwid yang benar dan tartil ternyata juga merupakan salah satu `obat` jiwa yang resah dan galau. Sekaligus juga melatih otak agar tetap awet muda dan tidak gampang pikun.

Bagi saya sendiri, membaca Al Qur`an usai shalat subuh terutama, merupakan penyegar ingatan dan membuat saya lebih optimis menjalani hari-hari. Kalau bagi sebagian orang menyanyi dapat membuat hati riang, dengan membaca Al Qur`an saya jadi lebih yakin akan pertolongan Allah setiap saya menghadapi kesulitan dan masalah hidup. Sehingga Insya Allah, jiwa saya selalu sehat setiap hari.
Keuntungannya, selain membuat hati riang, membaca Al Qur`an juga dapat menjadi tabungan pahala yang ganjarannya kadang-kadang langsung dibayar tunai oleh Allah SWT di dunia melalui kemudahan dan kekuatan hati, keberkahan hidup dan sebagainya. Kalaupun tidak di dunia, Insya Allah bacaan Al Qur`an kita akan menjadi penolong di akhirat nanti.

Berikut adalah pahala/poin yang kita dapat bila kita rajin membaca Al-Qur`an.
( AMALAN ) KALKULASI DAHSYAT MEMBACA AL QURAN - Rasulullah SAW Bersabda artinya : Barangsiapa yang membaca 50 ayat dalam sehari semalam, maka ia tidak dicatat sebagai seorang yang lalai. Barangsiapa yang membaca 100 ayat, maka ia dicatat sebagai orang yang qaniith taat. barangsiapa yang membaca 200 ayat maka ia tidak akan dibantah oleh al Qur-aan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang membaca 500 ayat, maka dicatat baginya perbendaharaan harta berupa pahala (SHAHIIH li ghayrihi HR. Ibnus Sunniy, silsilah ash-shahiihah no. 642-643 sumber penomoran shahiih wa dhaiif al-adzkaar)

Marilah kita coba gabung misalnya dengan Jumlah membaca ayat al Qur-an harian berdasarkan hadits shahiih atau yang disunnahkan dibaca sehari bila kita hitung sbb :

1. Membaca ayat kursi 1 ayat
dibaca setiap selesai shalat [total 5x], pagi [1x] dan petang [1x], sebelum tidur malam [1x] [totalnya 8]

2. Al-ikhlash, al-falaq dan an-Naas [total 15 ayat] Dibaca masing-masing SEKALI setiap selesai shalat [5x15 = 75], pagi petang (masing-masing 3x) [2 x (3x15) = 2 x 45 = 90], sebelum tidur (dibaca secara berurutan 3x) [45] [total 210]

3. Ali Imran 190-200 [10 ayat]
0dibaca ketika bangun tidur [10 ayat]
[total 10 ayat]

4. Al Baqarah 285-286 [2 ayat]
Dibaca ketika sebelum tidur [2 ayat]
[total 2 ayat]

5. Surat as-Sajadah [30 ayat] dan Surat al-Mulk [30 ayat]; total [60 ayat]
Dibaca ketika sebelum tidur [60 ayat]

TOTAL POINT = 290

Nah untuk ini saja totalnya sudah, 290 ayat yang kita baca dalam sehari semalam. Maka kita tinggal memerlukan 210 ayat (dan ini kira-kira setara dengan satu juz, lebih sedikit) al Qur-aan untuk mencapai 500 ayat sehingga kita bisa dicatat pembendaharaan harta berupa pahala..

Marilah kita serius meraih keutamaan ini, jangan lupa standar baca Qurannya disertain dengan terjemahan dan tafsir, sebisanya barengan keluarga sambil membeli kitab tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fiizilaalil Quran dll.

Kemudian standar yang lain yaitu diamalkan semaksimal mungkin. Disana turun rahmat atas barokah Al Quranul kariim - Tim Ustadz Yusuf Mansur


Kalau dengan mendengarkan musik saja bisa membuat kita rileks, tenang dan senang, maka seharusnya dengan membaca atau menghafalkan Al-Qur`an tentu bisa membuat kita lebih bahagia.
Jadi, stop galau dengan membaca Al Qur`an. Obati keresahan jiwamu dengan rajin membacanya setiap waktu.

Sumber : Nurul hayat edisi November 2012

Saturday, July 20, 2013

Doa yang belum terkabulkan

Suatu ketika seorang sahabat datang kepada saya, curhat sambil nangis-nangis. Perihal masalah hidupnya. Seorang perempuan yang masih single ketika usianya sudah kepala 4, baru saja di PHK dari perusahaan yang katanya sangat mencintai dia karena bakatnya yang jarang dimiliki orang lain. Toh akhirnya dia didepak juga dan sedang dalam masalah finansial pula. Dulu dia tak pernah ambil pusing dengan masalah jodoh karena dia merasa mampu mencukupi kebutuhannya dari gajinya sendiri, sudah mampu beli rumah dan membantu biaya hidup ibu dan keluarganya. `Buat apa sih punya suami dan anak, kayaknya ribet ya`. Mungkin saking malesnya punya keluarga atau mungkin pernah hikayat disakiti pria, maka dia tidak pernah menjalin hubungan pertemanan dengan pria manapun. Kalaupun punya pasti hanya sekedar teman yang sangat biasa. Dia bercerita kepada saya bahwa dia merasa `tidak didengar Allah`. Doa-doanya yang dipanjatkan sepertinya hanya sampai pintu langit pertama alias tidak dikabulkan. Dia minta dikasih pekerjaan lagi, ndak usah yang muluk-muluk deh, asal bisa untuk makan sehari-hari secara dia tidak ada tanggungan anak. Minta didekatkan jodoh juga, karena ternyata dia sedang menyukai seorang pria namun sayangnya sang pria memilih perempuan yang lebih muda daripada teman saya ini. Saya hanya bisa membantu mencarikan pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan latar belakang pendidikan serta keahliannya, alhmadulillah tidak menunggu terlalu lama dia sudah mendapatkan pekerjaan walau dengan gaji yang sangat pas-pasan. Saya sendiri tahu teman saya ini sering berpuasa agar dapat menghemat pengeluaran.
Suatu saat lagi dia datang kepada saya lalu berkata` kenapa ya saya susah banget dapat pasangan, kalaupun sempat dekat dengan seseorang, pasti ndak `jadi` deh. Saya belum sempat berkata-kata, dia nyerocos lagi, ` padahal saya rajin ngaji, baca Al-qur`an tiap habis sholat, rajin sholat dhuha dan tahajud, sholat lima waktunya juga on time, jarang banget molor, berbakti kepada orang tua dan kalau kebetulan keuangan longgar saya juga bersedekah, kenapa ya doa` saya untuk mendapatkan pasangan tidak juga kunjung dikabulkan?`.
`Lha kok tanya sama saya, mbak, kan saya tidak punya hak untuk menjawab, karena bukan saya yang bisa ngasih jodoh dan rejeki`.
`Tapi kan setidaknya ngasih pandangan atau masukan gitu,` jawabnya lagi.
Sejenak saya diam, lalu dengan berhati-hati banget karena takut melukai hatinya saya berkata.
`Sudah sebegitu yakinkah bahwa mbak sudah melakukan kebaikan yang pantas dinilai di mata Allah?`. Teman saya terdiam.
`Sudah sebegitu percaya dirinyakah mbak, merasa baik di mata Allah karena sudah melakukan begitu banyak amalan baik yang menurut mbak sudah pantas mendapatkan reward sesuai harapan mbak?`.
Teman, kadang kita menilai diri kita terlalu tinggi untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, tidak pernah mau melihat ada hikmah apa dibalik tidak atau belum terkabulkannya doa kita.
Bisa jadi kita menilai diri kita telah melakukan banyak kebaikan sehingga kita pantas mendapatkan reward atau terkabulkannya doa-doa kita. Padahal di mata Allah, belum tentu kita sebaik itu.
Pernahkah kita berpikir bahwa Allah adalah Yang Maha Tahu yang berbaik untuk kita. Bisa jadi kita belum diberi jodoh agar kita semakin rajin beribadah, karena siapa tahu kalau kita sudah punya pasangan ternyata kita jadi tidak khusyu` sholat, tidak ada waktu membaca Al-Qur`an, jadi berat bersedekah dengan alasan kebutuhan hidup yang makin mahal. Jadi ogah puasa sunnah karena pasangan kita tidak mengijinkan dengan alasan tertentu. Allah mungkin hanya ingin menguji kesabaran kita. Siapa tahu, ketika penghasilan kita tidak sebanyak orang lain, namun kita selalu diberikan kesehatan, kecukupan dan keberkahan walau tanpa kemewahan yang sering kita idamkan. Jangan-jangan kalau kita dibikin kaya kita lupa bersyukur dan enggan berbagi karena merasa kekayaan kita adalah semata-mata hasil kerja keras kita tanpa campur tangan Allah SWT.
Saya bisa mengerti kesepian dia, beratnya hidup yang harus dijalaninya sendiri tanpa ada pasangan yang dapat memberikan bantuan secara materi maupun batiniah. Namun hanya berfokus pada `kenapa doaku tak terkabulkan` akan membuat kita makin berprasangka buruk kepadaNya dan menjadikan ibadah kita tidak khusyu`, seolah-olah ibadah kita hanya karena ingin mendapatkan reward bukan semata-mata karena kita mencintaiNya.
Teman saya hanya diam lalu berpamitan pulang. Entah apa yang sedang dipikirkannya, saya pun buru-buru meminta maaf karena mungkin merasa sudah melukai hatinya. Setelah teman saya pergi, saya jadi berpikir..jangan-jangan saya juga dihinggapi perasaan terlalu berbangga diri karena merasa diri sudah beribadah dan melakukan kebaikan hanya karena ingin mendapatkan sesuatu. Segara saya baca istighfar dan mengambil wudhu untuk sholat isya.
Ya Allah, ampunilah hambaMu ini yang telah begitu bangganya menilai diri sendiri.

Aku memilih untuk bahagia


Hidup memang tidak mudah, kadang-kadang. Ada banyak hal yang tidak bisa kita raih, apa yang kita inginkan tidak tercapai dan berkali kita mungkin pernah harus merasa kehilangan. Entah sahabat yang tiba-tiba kabur, uang yang tiba-tiba amblas karena kesalahan management atau utang yang bertumpuk karena kita salah perhitungan. Bisa jadi pasangan kita berpaling kepada orang yang menurutnya lebih baik daripada kita atau bahkan kita kehilangan orang-orang yang sangat kita cintai karena panggilan Ilahi. Kita boleh sedih, kecewa, marah, depresi mungkin. Manusiawi, kita adalah makhluk Tuhan yang lemah karena itulah sebaik-baik tempat kita kembali dan meminta hanyalah kepada Tuhan. Dia yang menciptakan maka Dialah yang berhak mengambil kembali. Dengan kembali kepadaNya, kita akan merasa tenang dan bahagia.
Memilih untuk bahagia bukan berarti kita harus berpura-pura bahwa hidup itu mudah. Tuhan yang menentukan segalanya, namun kita masih diberikan kesempatan untuk berusaha. Kita boleh merasa gagal dan berkecil hati. Namun jadikan semuanya sebagai tantangan untuk bangkit dan melakukan dengan cara yang lebih baik.
Satu hal yang perlu kita ingat, sekeras apapun dan sesakit apapun kejatuhan kita, hendaknya masih ada hal yang kita syukuri, bahwa Tuhan memberikan kita peringatan saat ini karena Dia Maha Tahu yang terbaik untuk kita. Sesedih apapun kita karena kehilangan, masih ada yang harus kita syukuri bahwa kita masih diberikan umur panjang untuk memperbaiki kesalahan2x kita. Sebanyak apapun harta kita yang hilang, ada yang masih bisa kita syukuri bahwa kita tidak harus bernasib sama dengan orang-orang yang tinggal di bawah jembatan, tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan tetap bahkan penghasilan sama sekali sehingga terpaksa harus meminta orang lain.
Hidup itu keras, namun tetap bahagia, penuh syukur dan tetap optimis akan menjadikan langkah kita lebih ringan dalam menjalaninya. Insya Allah.

Kegagalan dan harapan


Seberapa kerasnya engkau terhempas, seberapa menyedihkannya kegagalan yang engkau alami, tetaplah melihat bahwa selalu ada harapan yang masih tersembunyi. Karena hanya dengan do`a dan harapan, engkau akan mampu secepatnya bangkit kembali. 

Friday, July 19, 2013

Ashikaga Gakkoo


Known as Japan’s oldest university, Ashikaga School is presently a national historic site. Ashikaga Gakko is in Ashikaga City, Tochigi Prefecture, approximately 70 kilometres north of Japan’s capital city, Tokyo, the school brings to mind the majestic appearance of the Japan of days past. Furthermore, in 1990, several huge wooden buildings of the old Ashikaga School were restored.Some historians say that Ashikaga School was founded by Onono Takamura, a great scholar and courtier in the beginning of the Heian period ( 794 – 1185 ) The principal was a Zen priest from generation to generation. Confucianism, the science of divination, Chinese medicine and so forth were taught there. Seibyo ( temple of Confucius ) Nyuutokumon ( gate ), the school gate and Kyodanmon ( gate ) are the only traces of the now defunct school, where stands a library housing a number of ancient documents ( national treasures )


Soulmate(s)


Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang begitu mirip dengan anda bukan secara fisik namun anda merasa dia adalah bagian dari diri anda ?. Kita sering menyebutnya soulmate atau sahabat jiwa.
Saya pernah, dan tidak cuma sekali namun berkali – kali seolah saya dulunya adalah sebuah benda langit besar lalu…bang! Meledak ( seperti ledakan supernova itu kali’ hehehe ). Lalu pecahan – pecahan benda langit itu adalah bagian – bagian dari diri saya. Saya adalah satu benda yang pecah yang direkatkan kembali keping demi keping.

Soulmate ‘versi’ saya bisa jadi lebih dari satu dan tidak harus lawan jenis walau dalam kenyataannya teman – teman dekat saya justru kebanyakan laki – laki. Ndak tau kenapa, kebanyakan mereka yang bisa lebih mengerti saya dan cara berpikir mereka pula yang lebih bisa saya pahami daripada sesama perempuan.
Seringkali, padahal saya dan dia hanya sekali bertemu namun kami langsung cocok atau kadang – kadang meski baru pertama bertemu tapi rasanya kok seperti sudah lama kenal ya….

‘Soulmate’ bagi saya adalah orang – orang yang sejiwa, sepemikiran, sehati, dan senasib sepenangungan. Seperti magnet, saya telah menarik kutub – kutub yang sama untuk berjalan beriringan dengan saya. Meski dia bukan pasangan kita, bukan ayah dari anak – anak kita.

Tapi bukan berarti saya selalu punya teman sejiwa yang identik dengan saya. Saya pernah punya sahabat yang justru bertolak belakang dengan saya.
Ada satu orang yang kalau bertemu selalu bertengkar dengan saya, sampai teman – teman yang lain menyebut kami seperti Tom and Jerry. Selalu ada saja yang kami ributkan. Anehnya kalau salah satu dari kami tidak ada, rasanya seperti ada yang kurang, saling menanyakan bila salah satunya tidak hadir dalam satu acara kumpul bareng.

Uniknya, saya ternyata juga menemukan ‘the missing pieces’ saya di negara lain karena pekerjaan saya memberi akses dengan dunia luar terutama Jepang. Dia adalah customer yang sering saya bantu dan kontak. Di luar urusan pekerjaan dia adalah orang yang baik, lucu dan menyenangkan.
Atau pernah pula saya memiliki seorang sahabat di dunia maya lewat chat dan email. Meski saya dan dia tak pernah bertemu secara fisik, namun saya dan dia seperti ‘terhubung’ satu sama lain. Meski kami berbeda keyakinan dan budaya ( kebetulan dia tinggal di Kanada ), namun kami memiliki kesamaan cara pandang nilai – nilai kehidupan, humanity, dan cinta. Dia sangat respek dengan keyakinan saya demikian pula saya juga menghormatinya.

Saya mendapat masukan dari seorang teman bahwa persahabatan antara laki – laki dan perempuan cuma berbeda tipis dengan perselingkuhan ( benar tidaknya bisa dibuktikan sendiri hehehe – saya ndak ngajarin selingkuh lho ) jadi buat yang sudah memiliki pasangan lebih baik memberikan batasan – batasan sejauh mana persahabatan antar lawan jenis itu boleh ada. Jangan sampai karena kita menemukan seseorang yang lebih care, lebih baik dan lebih perhatian dari pasangan kita, kita jadi lupa diri.
Kita bisa secara tak sengaja menemukan belahan jiwa kita, namun tak jarang pula banyak yang menghabiskan waktunya untuk mencari sang sahabat jiwa. Saya mendapatkan kata – kata bijak di bawah ini dari seorang kawan.


Tuhan berkata,
Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif,namun engkau sendiri tidak..."
"Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu."


Semoga bisa menjadi bahan introspeksi diri.


Cinta ( tak selamanya mampu ) menyatukan perbedaan

Cerita kali ini agak berbau SARA, namun saya berharap tidak ada satupun yang merasa tersinggung dari kedua keyakinan yang berbeda tersebut. Apa yang saya tulis di bawah ini adalah pengalaman dan pendapat pribadi yang bisa jadi berbeda dengan orang lain.Terima kasih atas pengertiannya.
Suatu sore di akhir pekan, seperti biasa saya menikmati secangkir Nescafe panas, memandangi hujan dari balik jendela, romantis sekali.

Sebenarnya saya tidak sedang melamun, namun memikirkan teman saya. Dia datang kepada saya dengan masalahnya yang cukup pelik, namun dia menjadi agak ‘sensitif’ dengan jawaban saya. Sahabat saya tadi sedang jatuh cinta dengan seseorang, nggak ada yang aneh, toh setiap orang termasuk saya pernah jatuh cinta, pernah menyukai dan disukai seseorang. Namun yang susah, dia ternyata jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki beda keyakinan dengannya. Ada yang salah ? tanyanya pada saya. Tidak ada jawab saya, cinta tidak pernah salah, yang salah mungkin tempat, waktu dan orangnya, tapi cinta juga misteri karena kita ndak pernah bisa menyuruhnya agar berlaku sesuai dengan keinginan kita. Maunya sih jatuh cinta dengan si A ,eh lha kok saya malah naksir si B begitu seterusnya.
Lalu saya harus bagaimana ? tanyanya. Dia mengaku serba salah dalam situasi semacam ini. Saya menjawab, "kamu pasti sudah tahu jawaban saya tentang ini". Artinya sesuai keyakinan dan pengetahuan yang saya peroleh, saya tidak menyetujui hubungannya dengan laki – laki yang berbeda keyakinan dengannya. Sahabat saya nampak lesu seolah kurang darah.

"Teman", kata saya lagi" apa yang kamu sukai itu belum tentu disukai Tuhan begitu juga apa yang di sukai Tuhan belum tentu kamu suka, apa yang menurutmu baik belum tentu baik di mata Tuhan, dan seringkali apa yang menurut Tuhan baik untukmu belum tentu kamu anggap baik, lalu untuk apa kamu mengorbankan kehidupanmu sesudah kematian dengan sesuatu yang hanya berlangsung sesaat ? Seperti menikmati keindahan bintang, lalu ketika bintang itu mati dan padam yang akan kamu temui hanya kegelapan malam yang panjang".

"Kamu ngomong gitu kan karena
 ndak pernah mengalaminya", katanya sinis. Saya tertawa kecil, justru karena saya pernah mengalaminya saya bisa menjawab pertanyaannya. Teman saya terkejut tak menyangka, bagaimana mungkin orang seperti saya pernah mengalami hal yang sama dengannya.
Saya tak keberatan membagi cerita saya dengannya. Bertahun yang lalu saya mengalami apa yang teman saya rasakan. Sedih dan sakit rasanya ketika kita mencintai seseorang namun tak bisa bersama karena perbedaan keyakinan. Cinta yang bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan, namun yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika kita saling mencintai namun tidak bisa bersatu.

Namun pada akhirnya saya disadarkan bahwa cinta tak selalu mampu menyatukan perbedaan, barangkali memang bisa sebuah cinta mampu menjembatani segala perbedaan, namun saya berpikir bahwa hidup tidak hanya melulu soal cinta, ada kehidupan lagi yang perlu kita jalani, ada tanggung jawab yang mesti kita pikul. Tanggung jawab kepada Tuhan, keluarga dan anak - anak kita.
Lama saya berpikir tentang hubungan itu, karena saya juga tak mau hidup ini berlalu tanpa ikatan yang jelas dengannya. Di mata saya dia adalah laki - laki yang nyaris sempurna, dia begitu baik, pengertian, sabar, gentle, romantis, benar - benar nyaris tanpa cela, dia adalah laki -laki idaman semua perempuan di dunia. Bahkan pernah terbetik dalam hati saya barangkali kalau saya menemukan satu saja kekurangan dia yang mampu membelokkan saya darinya. Tapi kok saya rasa dia sempurna ( atau saya telah buta oleh cinta ? hingga tak bisa melihat dia yang sebenarnya ).
Saya dan dia sama - sama memiliki keyakinan yang kuat yang tak mungkin kami lepas begitu saja, saya juga tak mungkin hidup bersamanya dalam ikatan pernikahan dengan segala perbedaan tersebut. Mampukah saya hidup bersamanya ?

Ditengah kegalauan saya, ternyata Tuhan menjawab keresahan jiwa saya. Suatu hari tiba - tiba saya ingin mampir ke tempat tinggal dia, dia sedang menjalani pendidikan S2nya dan tinggal terpisah dengan keluarganya. Saya kaget sekali menemukan dia dan beberapa botol minuman beralkohol di kamarnya, dia yang sedang nampak kusut itu juga kaget melihat saya yang tiba - tiba datang. Saya tanya padanya, apa yang dia lakukan ? Dia bilang melakukan itu semua, meminum minuman beralkohol untuk mencari jawaban yang terbaik untuk kami. Saya kecewa sekali padanya karena selama ini saya telah jatuh bangun di sepertiga malam dalam doa dan sholat saya untuk mencari jawaban itu, namun dia justru melakukan hal tersebut, saya pernah membayangkan bahwa dia akan bersujud di altar memohon yang terbaik. Saya berlari meninggalkannya sendiri.

Saya memang selama ini bertoleransi dengan kebiasaan - kebiasaan dia minum alkohol karena saya tahu keyakinannya tidak melarang hal tersebut. Namun detik yang sama ketika saya berlari meninggalkan dirinya, saya menyadari sesuatu. Bahwa saya memang tak akan pernah bisa hidup bersamanya. Terkuaklah segala kekurangan dia yang selama ini tak mau saya akui. Bagaimana mungkin dia akan menjadi ayah dari anak - anak saya dengan nilai - nilai yang berbeda dengan saya ? Bagaimana mungkin saya hidup dengannya sementara saya mengharamkan minuman yang memabukkan yang kerap dia minum dalam banyak kesempatan, bagaimana mungkin saya bisa mencintai seseorang yang menghalalkan hubungan di luar ikatan pernikahan yang resmi.

Butuh waktu cukup lama buat saya untuk melupakan dirinya. Saya harus memendam perasaan saya yang terdalam dan menekan ego saya. Kalau saya mau, saya mungkin akan menikah dengannya lalu kami bisa hidup bersama dengan bahagia. Itu kalau hanya ada saya dan dia. Bagaimana pertanggungjawaban saya kepada Tuhan apabila anak - anak saya mengikuti jejak ayahnya ? Bagaimana dengan keluarga saya ? Saya tidak bisa berpura -pura melupakan keluarga, karena bila terjadi apa - apa, keluarga adalah tempat kita kembali.
Karena itu saya tak sepenuhnya meyakini bahwa cinta mampu menjembatani segala perbedaan, ada saat - saat ketika kita harus berpegang teguh kembali kepada keyakinan kita, pengetahuan kita, melebihi kebutuhan kita akan cinta. Saya hanya takut bahwa Tuhan tak lagi mencintai saya. Apalah artinya bahagia di dunia namun sengsara di kehidupan sesudah kematian ?

Teman saya tak pernah bisa menerima pendapat saya, karena dia menunjuk beberapa pasangan yang mampu hidup bahagia hingga maut memisahkan. Saya berbalik bertanya kepadanya, apakah anda adalah seseorang yang memiliki kapasitas untuk bertahan dari serbuan gelombang terus menerus ? Karena tidak sedikit saya mendengar pasangan berbeda keyakinan yang akhirnya kandas dan menyisakan luka yang terlalu dalam. Apakah anda siap dipisahkan dari anak - anak anda ?
 


Sensasi Hujan


Ada satu ritual unik yang paling saya suka, menikmati hujan. Dimulai dari membaui aroma rumput dan tanah basah oleh gerimis, bahkan seperti anjing, kadang saya bisa tahu, akan turun hujan atau tidak dari aroma udara ( kalo gitu ndak butuh ramalan BMG dong, tinggal suruh saya mengendus saja hahaha ).
Seperti tanah dan pepohonan yang merindukan hujan, saya pun kadang – kadang kangen hujan – hujanan seperti masa kecil dulu. Meski setelah itu badan saya demam dan pilek. Bahkan hingga dewasa kini, saya masih suka berhujan – hujan. Merasakan aromanya, sensasi air yang menetes membasahi kulit, udara dingin yang menggigit namun membangkitkan kesegaran. Cukup untuk mendinginkan kepala yang ‘panas’ karena urusan macam – macam yang kadang – kadang bisa membuat stress, jutek dan suntuk. Denger –denger, mengguyur kepala dengan air dingin juga dilakukan untuk pasien rumah sakit jiwa agar mereka sedikit tenang.

Ada pengalaman lucu, saya pernah di uber – uber seorang bapak –bapak dengan membawa payung ditangannya.
Saat itu saya kebetulan sedang berkunjung ke kota kecil Ashikaga - Jepang, nekat berjalan dalam gerimis. Dia mengira saya lupa membawa payung, melihat wajahnya dan usahanya turun dari lantai 3 hotel lalu meminjami saya payung saya jadi tidak tega menolak, saya ucapkan “doumo arigatou gozaimasu” , meminta maaf karena sudah merepotkan dia. Ternyata dia adalah bapak penjaga meja resepsionist yang sering saya titipi kunci kalo saya pergi keluar hotel. Ternyata di sana tidak lazim berjalan dalam gerimis atau hujan tanpa payung. Mungkin bapak – bapak itu sudah menanggap saya gila atau minimal pikun karena tidak membawa payung.
Bagi saya yang orang Indonesia, hujannya pun sebenarnya tak terlalu lebat hanya gerimis namun dengan intensitas yang lumayan tinggi, saya memang sengaja ndak membawa payung karena saya cuma ingin pergi ke supermarket dekat hotel dan saya hanya ingin membeli kopi instan panas dan membawanya ke kursi stasiun di belakang hotel menikmati suara kereta api berlalu lalang ( ini satu lagi ritual aneh saya, nongkrong di stasiun kereta api ). Lumayan, hari itu kebetulan weekend saya bisa melarikan diri dari si mister jambul yang mengawal kemana saja saya pergi karena saya adalah tamu perusahaannya. Esoknya dia marah – marah mengomeli saya karena saya berkeliaran tanpa pengawalan dia, sebenarnya dia takut terjadi sesuatu karena saya orang asing di Jepang. Bukannya saya sok berani karena kebetulan saya bisa sedikit berbahasa Jepang dan masih cukup memadai bila digunakan untuk berklinong – klinong sendiri ke mall terdekat atau stasiun sembari memperhatikan segerombolan remaja Jepang yang rambutnya dicat berwarna – warni. Masak iya, hanya karena saya ingin main hujan – hujanan kudu dikawal dia pula.

Pagi ini, seperti kebiasaan Tahun Imlek yang sudah – sudah, hujan kembali turun. Meski tak lebat dan hanya gerimis namun saya masih berkesempatan merasakannya di halaman rumah. Gerimis kecil namun kerep membasahi kulit tangan saya, lalu seperti anak kecil yang baru melihat hujan turun berdiri bodoh sambil menadahkan tangan. Seperti di tusuk – tusuk jarum – jarum akupunktur, enak sekali. Kalau ndak percaya, coba saja, mumpung masih musim hujan dan masih berkesempatan melihat hujan.


Inspiring Book : Laskar Pelangi


Sewaktu saya masih di SD, saya memiliki buku favorit yang benar – benar membuat saya terinspirasi untuk menjadi seseorang yang kuat, tegar, bahagia meski dengan kondisi yang serba kekurangan namun selalu penuh syukur. Buku – buku itu adalah Keluarga Cemara karya Arswendo dan Padang Ilalang Di Belakang Rumah Kami yang ditulis oleh NH. Dini. Bersama kawan karib saya, biasanya saya menghabiskan waktu di perpustakaan kecil sekolah. Dia adalah Awan, yang suka sekali membaca buku – buku sains dan sangat cerdas, karena itu tak heran bila dia mendapat beasiswa S2 bahkan S3 ke Jepang dari Panasonic.
Buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata kurang lebih memiliki kemiripan dan genre yang sama dengan buku – buku di atas yang menceritakan perjuangan dan pengalaman masa kecil yang indah, sedih sekaligus mengesankan. Selain buku – buku di atas, karena pengaruh Awan ( seorang teman yang kini tinggal di Jepang ) saya menggemari cerita – cerita petualangan Lima Sekawan.
Buku Laskar Pelangi menceritakan kehidupan sepuluh orang anak kampung yang tinggal di Pulau Belitung yang bersekolah di sebuah gedung sekolah kampung yang nyaris roboh. Namun dengan kesederhanaan dan segala keterbatasan tersebut mereka tetap menjalani hidup dengan optimisme kanak – kanak yang mencerahkan.
Saya kadang – kadang bertanya – tanya, seperti inikah cermin pendidikan bangsa kita ? Di satu sisi kita memanjakan beberapa golongan dengan membanjirnya fasilitas yang bisa mempermudah hidup mereka seperti mobil dan rumah dinas serta berbagai tunjangan hidup lainnya di luar gaji pokok, namun di sisi lain kita mengabaikan fasilitas – fasilitas pendidikan yang sebenarnya merupakan aset masa depan bangsa kita. Bagaimana kita bisa menjadi bangsa yang sukses seperti Cina dan Jepang kalau pendidikan kita tak pedulikan. Fasilitas tidak hanya melulu secara fisik berupa bangunan gedung, namun juga beasiswa untuk membantu anak – anak yang kurang mampu secara finansial.
Saya ikut sedih melihat Lintang yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya padahal dia adalah anak jenius yang terlahir dari keluarga miskin di pesisir Pulau Belitung. Saya mengagumi semangatnya bersekolah meski dia harus menempuh jarak pulang pergi sejauh 80 km dengan mengendarai sepeda butut dan harus melintas sungai yang penuh dengan buaya. Betapa sedihnya saya bila membandingkan dengan anak – anak muda sekarang yang terlahir dengan kondisi berkecukupan namun malas belajar. Saya pun ikut terbawa khayalan liar Mahar, tokoh anak yang punya bakat dalam bidang seni dan hal – hal berbau klenik. Bahkan saya pun ikut tertawa ketika Tulak Bayan Tula seorang dukun terkenal yang dimintai tolong oleh Mahar dan Flo agar nilai rapornya bagus namun sang dukun malah menjawab “ Bila ingin pintar, buka buku, belajar”. Ada banyak pengalaman – pengalaman lucu, menarik, kadang membuat saya terharu, menangis bahkan tertawa ketika membaca buku ini.
Dari buku – buku di atas, seolah saya sedang membaca buku tentang pengembangan diri yang inspiratif, mampu menggerakan dan mencerahkan, dahsyat dengan bahasa yang sederhana namun tidak menggurui tapi kaya akan makna. Seperti belajar tentang kehidupan yang bersumber dari kehidupan itu sendiri.
Membaca buku Laskar Pelangi saya bersyukur bahwa nasib saya tidak setragis Lintang, si cerdas jenius yang terpaksa putus sekolah karena kekurangan biaya dan harus menjadi tulang pungung keluarga, meski dulu saya pun harus berjibaku, menerima berbagai macam pekerjaan sambilan agar bisa meneruskan kuliah. Agaknya, tokoh Ikal dalam buku tersebut seperti mewakili saya. Terutama keras kepala dan tekat dia untuk tetap bersekolah. Masih teringat saya, ketika masa kuliah dulu saya nyambi bekerja di sebuah wartel dan rental komputer, mengetik skripsi dan tesis pelanggan hingga jam 2 malam, sementara keesokan harinya saya harus berkuliah. Melupakan masa hura – hura bersama teman – teman, pulang kuliah langsung cabut bekerja hingga malam. Untungnya saya sempat mendapat beasiswa dari The Japan Foundation selama satu tahun yang cukup meringankan beban saya dan keluarga.
Sewaktu saya menonton acara Kick Andy dan Andrea Hirata si penulis Laskar Pelangi diwawancarai oleh Andy F Noya, saya seperti melihat diri saya dalam dirinya. Ada satu titik dalam hidupnya yang membuatnya ingin menjadi penulis, yaitu ketika dia melihat Ibunda Guru Muslimah berpayungkan daun pisang dalam hujan yang lebat dan pergi ke sekolah untuk mengajar murid – muridnya. Dia ingin menulis kisah perjuangan gurunya tersebut. Tepat seperti kata Gde Pramana yang juga hadir dalam acara itu yang mengatakan bahwa buku Laskar Pelangi adalah wujud cinta dan hormat seorang murid kepada gurunya. Sedangkan saya, ingin menjadi penulis ketika kelas 6 SD saya menemukan buku harian almarhumah ibu. Saya ingin menjadi penulis karena menghormati ibu saya yang hanya sebentar saya lihat di dunia ini.
So, read this book and get inspired !!.


Sunday, July 14, 2013

Renungan hari ini

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia.... 
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih.... 
Allah SWT sudah menghitung air matamu. 
Ketika kau fikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berjalan begitu saja...
Allah SWT sedang menunggu bersamamu. 
Ketika kau berfikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi... 
Allah SWT sudah punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan... 
Allah SWT dapat menenangkanmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelpon... 
Allah SWT selalu berada disampingmu 
Ketika kau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang... 
Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang lebih besar dari segalanya dan Dia telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak. 
Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang, namun kau tahu cintamu tak terbalas... 
Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu dan Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu. Ketika kau merasa telah dikhianati dan dikecewakan.... 
Allah SWT dapat menyembuhkan lukamu dan membuatmu tersenyum 
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan 
Allah SWT sedang berbisik kepadamu 
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur.... 
Allah SWT telah memberkahimu 
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban.... 
Allah SWT telah tersenyum padamu. 
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi.... 
Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu
Ingat dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap.... 
Allah SWT Maha Mengetahui.



It’s a Wonderful Life - A good Motivation

Kisah Inspiratif ini saya copas dari harian KOMPAS SABTU, 5 JANUARI 2008

It’s a Wonderful Life
Eileen Rachman & Sylvina Savitri ( Experd Growth & Soft Skill Training )


Teman saya pernah mengajarkan,”Bila menghadapi kehilangan, kematian dan suasana duka, ucapkanlah “Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun”.Sebaliknya, bila takjub dengan keajaiban dan keindahan alam, menghadapi situasi dan pengalaman yang menyenangkan, ucapkan juga kalimat tersebut, yang juga berarti “Segala yang berasal dari Allah yang Maha Kuasa akan kembali kepada Allah. Bagi saya kalimat ini sangat membantu di saat –saat sangat susah atau sangat senang, karena pada saat itulah kita seakan diingatkan kembali bahwa adik, kakak, anak, pasangan, rizki, keindahan alam, jabatan, karir dan sehebat – hebatnya ikhtiar kita, adalah “pinjaman” dan “amanah”

Meski sadar bahwa roda kehidupan memang harus berputar, namun begitu cepatnya dan semakin sulitnya kita memprediksi future benar – benar membuat kita panik, kehilangan pegangan. Kematian Benazir Butto, banjir yang melanda kota – kota yang biasanya tidak kenal banjir, air pasang yang menyebabkan bisnis pariwisata sekitar Kuta terpuruk, global warming dan belum lagi ramalan – ramalan mengenai semakin “edan”-nya dunia di masa mendatang benar – benar membuat kita galau. Bagi saya, kata “change” yang dikumandangkan para ahli manajemen dan futuris mulai terdengar basi. Baru saja merencanakan action, perubahan, lapangan dan pasar seakan belut, licin dan sudah berubah lagi. Tak bisa menghindar, kita memang sudah beranggapan dengan hal – hal tak terduga.
Dalam situasi serba tak terprediksi, bahkan kekacauan yang mengerikan begini, bisakah dan bagaimanakah kita bisa bersikap positif pada dunia kehidupan kita ?

Be “Present”

Kata “present”, berarti “hadiah” dan juga berarti “saat ini”. Seorang ahli time management mengatakan bahwa “being present” ( keberadaan kita saat ini ) adalah “present” ( hadiah ) terbesar dalam hidup kita. “Being present” berarti realistis dan sadar apa yang ada di hadapan kita, menghargai dan memanfaatkan semua resources yang kita miliki. Being present atau “live your life”, adalah nasihat Richard Branson, pemilik Virgin Group pada putra – putrinya ketika ia tengah menghadapi maut, agar mereka menghayati betul kehidupan yang tengah dilalui sekarang, tidak menyesali masa lalu dan tidak kuatir akan masa depan. Tidak pelak lagi, inilah pilihan sikap yang paling sehat dalam menghadapi hidup ini.

Memiliki sikap “being present” memang mudah dikatakan, tetapi tidak mudah dilakukan. Berapa sering pikiran kita melayang dan tidak konsen bila sedang rapat, mengikuti pelatihan, menghadapi klien bahkan menghadapi anak sendiri ? Kita sangat sadar bahwa orang yang paling penting adalah orang dihadapan kita, tetapi berapa sering kita menerima panggilan telepon genggam ketika menghadapi orang secara bertatap muka ? Rasanya kita memang masih bisa lebih menghargai momen – momen yang sebenarnya sudh diberikan kepada kita dan lebih memanfaatkan sebaik –sebaiknya.

Kita dibutuhkan oleh Orang lain

Teman saya yang bermukim di Inggris, tiba – tiba mencari pekerjaan di Indonesia. Ketika saya tanyakan alasannya, ia berkata bahwa ia menemani ibunya, yang semakin meningkat percepatan “layu”-nya sepeninggal ayahnya. Keluarga, teman yang bahkan sudah lebih dekat daripada anggota keluarga, kolega yang bersusah – senang bersama kita adalah ‘kekuatan” bahkan “mistik” tersendiri yang membuat kita bisa lebih kokoh berdiri menghadapi kekacauan, badai serta cobaan. Kita sebenarnya bisa menghitung betapa beruntungnya kita bila masih ada teman, kakak, adik, suami, istri, anak atau tetangga yang bisa kita ajak merapatkan barisan ataupun “holding hands” di kala gundah. Sebaliknya kesadaran bahwa kita bisa memberi support mental kepada anggota keluarga lain, saudara, teman, tetangga, akan membuat kita mendapatkan kekuatan dan semangat menolong dobel karena keyakinan bahwa kita dibutuhkan.

Niat Baik adalah Fondasi

Dalam suatu pertemuan, saya mengajak para peserta yang hadir untuk mengungkap misi dan niat utama dalam bekerja dan dalam hidupnya.
Saya cukup terkejut karena ternyata sangat sedikit yang bisa dengan lantang menyebutkan niatnya. Entah karena malu, jarang melakukan introspeksi diri atau sekedar tidak ingin terbuka. Yang jelas, bila niat kita tidak terbaca, tidak jelas atau tidak dimengerti, maka gerak dan langkah kita pasti juga tidak jelas dan mengambang.
Niat seperti “ Saya ingin belajar terus sampai usia 70 tahun”, “Saya ingin anak buah saya sukses”, Saya ingin jadi orang tua yang baik, ketimbang jadi profesional yang sukses”, atau “Saya ingin berwirausaha bila tabungan saya cukup”, sebenarnya tidak perlu disembunyikan atau ditutup – tutupi. Asalkan niat kita lantang, lurus, bersih, dan tidak diwarnai dengan “vested interest” maka biasanya kita akan punya pengikut, mendapatkan kawan seperjuangan, bahkan bisa melihat persamaan arah dengan orang lain, perusahaan bahkan negara. Niat yang baik dan kuat bisa menjadi fondasi kita agar tetap berdiri bagai batu karang dalam hempasan ombak. Apalagi kalau kita betul – betul berniat untuk mencerdaskan, membersihkan dan membela lingkungan apalagi bangsa.

Jatuh, bangun, terpuruk, sukses, akan selalu kita alami sepanjang perjalanan hidup kita. Tapi masih ingatkah anda film getir Life is Beautiful ( La Vita é Bella ) karya sutradara dan aktor kondang Roberto Benigni ? kalau dalam keadaan terjepit, hampir terbunuh begitu, ia masih bisa melihat indahnya kehidupan, kita pun pastinya bisa menghadapi kompleksitas situasi dunia kita dengan sikap yang lebih optimis dan menghayati betapa berharganya hidup ini.

Just open your eyes and see that life is beautiful ( Roberto Benigni )


Keinginan dan kebutuhan



Ketika keinginan – keinginan kita tidak juga terpenuhi dan do`a – do`a yang selalu kita panjatkan tidak kunjung dikabulkan Tuhan, apa pernah kita berpikir bahwa itu semua Dia lakukan demi kebaikan kita ?
Kita selalu merasa yakin bahwa kita mengetahui apa yang kita butuhkan. Tapi kebutuhan seringkali keliru dengan keinginan dan hal – hal yang kita inginkan tapi tidak kita butuhkan.
Tentu saja jika kita melihat apa yang disimpan oleh masa depan untuk kita, kita tidak akan pernah salah dalam mengajukan sebuah keinginan.
Tapi masa depan adalah hal yang tersembunyi dari pandangan kita, benang takdir seseorang terbentang jauh melebihi dunia kasat mata, kita tidak dapat melihat kemana ia akan berujung.
Siapakah yang dapat mengetahui bahwa kenikmatan pada hari ini dapat membawa kesengsaraan di keesokan hari atau kesengsaraan pada hari ini akan membuahkan kenikmatan di hari esok ?
( unknown )

Resolusi tahun 2013

Silahkan memilih mendengarkan hinaan atau cercaan dari orang-orang yang meragukan anda yang mengatakan anda tidak mungkin berhasil atau anda meyakini bahwa dengan sikap optimis dan kepercayaan pada Tuhan dan segala potensi yang anda miliki segalanya adalah mungkin. 


Ketika anda bangun pagi, lengkapi kalimat berikut :
Tujuan hidupku adalah _____________________. 

Saya menyebutnya dengan `langkah berterima kasih`. Ini akan menumbuhkan pikiran `saya siap untuk sukses`. 

 Daripada kecewa dengan tempat atau situasi dimana anda berada kini, berpikirlah optimis tentang kemana anda akan melangkah. 

Makan pagi anda harus seperti raja,makanlah makanan favorit anda sebanyak mungkin dan nikmati. makan siang seperti seorang pangeran dan makan malam seperti anak kuliahan dengan keuangan terbatas :-D, makan malam seharusnya bukan dengan sesuatu `yang berat` seperti cereal, buah, salad. Berikan istirahat cukup untuk lambung anda di malam hari.

Selalu ingat bahwa kemalangan dan kesengsaraan adalah BUKAN akhir dari segalanya namun lebih sebagai penundaan dan ujian untuk hasil yang lebih baik. 

Berfokuslah pada pembelajaran, mencintai, bertumbuh dan melayani. 

Percaya bahwa segala yang terjadi memiliki alasan. 
Berharaplah pada kebaikan sebagai bagian dari pengalaman dan tantangan 

Jangan buang energi berharga anda untuk menggosip, energy negatif, masalah-masalah di masa lalu, pikiran-pikiran negatif atau hal-hal yang tidak mungkin anda kendalikan. Instead invest your energy in the positive present moment. Investasikan energi anda untuk moment positif di masa kini. 

Ajari seseorang dan belajarlah pada seseorang 

Hiduplah dengan 3 E. Energi, Semangat dan Empati.

Selalu ingat, tidak ada apapun yang bisa menggantikan KERJA KERAS. 

Fokus pada peningkatan diri. Setiap hari ketika bangun di pagi hari tanyakan pada diri anda sendiri `Apa 3 hal yang paling penting yang harus saya lakukan hari ini yang bisa membuat saya sukses seperti yang saya inginkan?. Setelah itu berfokuslah pada pengambilan tindakan dan hindari penundaan dan gangguan yang membuat anda menunda tindakan. 

Implementasikan `tanpa mengeluh` sebagai aturan untuk diri anda. Mengeluh itu seperti muntah. Setelah anda memuntahkan segalanya anda akan merasa lebih baik namun tanpa anda sadari anda telah membuat orang-orang di sekitar anda muak. 

Baca lebih banyak buku daripada yang kamu lakukan di tahun 2012. 
Saya tahu ada sedikit yang bagus! 

Dapat lebih banyak tidur yang berkualitas. Anda tidak dapat menggantikan tidur dengan meminum lebih banyak kopi. 

Berfokuslah pada "Bisa" daripada "Harus". Setiap hari berfokuslah pada apa yang bisa anda kerjakan daripada yang harus anda kerjakan. Anggaplah hidup adalah sebuah anugerah, bukan sebuah kewajiban yang memberatkan. 

Setiap malam sebelum tidur, lengkapi kalimat berikut : Saya bersyukur untuk _____________________________________ 
Hari ini saya dapat menyelesaikan ___________________________ 

Tersenyum dan tertawalah lebih banyak. Itu adalah anti depressi alami :-D 

Nikmati hidup. Anda akan lebih bisa mengendalikan hidup bila anda dapat menikmatinya.


This Post was originally written by Jon Gordon @ Guideposts

Bagaimana Memilih dan cara menggunakan foundation

Foundation atau alas bedak memiliki fungsi bukan hanya untuk membuat bedak di wajah anda lebih tahan lama namun juga untuk menutupi kekurangan kecil yang mungkin terdapat pada wajah anda, misalnya flek atau bintik hitam. Foundation dapat membuat tekstur wajah anda akan terlihat lebih halus dan meratakan warna kulit wajah.
Untuk mendapatkan make up yang sempurna ada beberapa hal yang harus diketahui tentang pemilihan foundation, yaitu sebelum memutuskan untuk membeli foundation sebaiknya anda test dulu dengan cara mengoleskannya di bagian daerah wajah seperti pipi atau dagu untuk mendapatkan hasil yang pas dengan warna kulit anda. Untuk pemilihan warna gunakan foundation yang memiliki tingkat kecerahan 1 tingkat diatas warna kulit anda, hal ini untuk membuat warna kulit terlihat lebih bersih dan cerah. Selain itu jika anda ingin foundation yang anda gunakan dapat berfungsi pula untuk menyamarkan noda di wajah, maka pemakaiannya sebaiknya sebelum menggunakan pelembab atau moisturizer.
Ada bermacam-macam jenis foundation, ada yang berbahan krim, padat ( compact ) atau cair. Semua bahan ini mudah diaplikasikan secara merata ke seluruh wajah cukup dengan menggunakan jari tangan saja.

Foundation Padat
Jenis foundation ini cocok digunakan untuk kulit wajah berminyak. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum digunakan basahi spons pengusapnya dengan air terlebih dahulu. Kemudian usapkan foundationnya ke wajah, namun bila anda ingin membuat kesan warna lebih tajam, gunakan spons kering.


Foundation cair
Jenis foundation ini cocok digunakan untuk mereka dengan jenis kulit kering untuk mendapatkan kesan kulit sedikit licin. Namun bisa juga diterapkan pada jenis kulit normal karena kulit normal cenderung tidak bermasalah dengan jenis kosmetik apapun. Foundation cair lebih ringan maka dapat digunakan sehari-hari. Kadang terasa seperti menggunakan pelembab, hanya saja memiliki warna yang bisa anda pilih sesuai warna kulit wajah anda.
 


Foundation krim
Teksturnya yang creamy cocok untuk kulit yang berusia lanjut entah itu kering ataupun normal. Karena biasanya orang yang telah lanjut usia memiliki masalah flek atau bintik hitam, maka foundation ini adalah media yang tepat untuk menutupi kekurangan dengan lebih sempurna pada wajah.

Tips tepat pemakaian foundation.
Penerapan foundation pada wajah bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan jari, spons ataupun kuas khusus. Namun pemakaian yang bagus adalah dengan jari tangan anda karena akan lebih mudah dan pastinya lebih merata. Satu hal yang perlu diingat sebelum pemakaian adalah pastikan bahwa tangan harus benar-benar dalam keadaan bersih karena akan langsung berhubungan dengan wajah anda.

Pada saat mengaplikasikan foundation pada wajah, pastikan bahwa seluruh bagian wajah rata tertutup oleh foundation jangan sampai ada sedikitpun bagian wajah yang terlewatkan. Maka gunakan foundation di tempat yang cukup tenang. Pemakaian foundation yang tidak rata dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal paan da hasil make up anda.

Pada bagian pipi sebaiknya penerapan foundation harus lebih diperhatikan. Pipi adalah bagian pertama yang sebaiknya mendapatkan usapan karena pipi merupakan bagian yang paling mudah terlihat dan banyak diperhatikan orang, maka foundation harus sempurna melekat di pipi.

Penggunaan foundation yang terlalu tebal atau terkesan berlebihan sebaiknya dihindari. Karena setelah foundation pastinya masih ada tempelan bedak yang akan menambah ketebalan maka sebaiknya hanya dioleskan foundation seperlunya. Aplikasikan sedikit saja, jika memang perlu lagi bisa anda tambahkan kemudian.

Anda dapat juga menambahkan pemakaian conceler untuk lebih menyempurnakan make up anda. Terapkan pada bagian di wajah anda yang dianggap perlu, misalnya bekas jerawat atau di bawah mata untuk menyamarkan. Bentuk conceler yang umumnya berupa stick sangat mudah untuk diaplikasikan pada wajah anda.


Friday, July 12, 2013

Personal Branding

http://www.lunacoaching.com
Personal Branding pada dasarnya adalah bagaimana cara anda `menjual` diri anda. Personal Brand anda adalah apa yang orang lain pikirkan tentang anda. Dalam beberapa hal, mungkin ini diluar kesadaran anda. 

Tidak bisa dihindari dalam sebuah Personal Branding, orang-orang yang melihat anda bahkan dalam beberapa detik di awal perjumpaan akan menghubungkan anda dengan sebuah label atau sebutan. 

Anda tidak bisa menghindari sebuah sebutan atau label untuk anda dan orang lain tidak akan bisa menghindari pula dengan menyebut anda atau melabeli anda. Ini akan berlangsung secara otomatis karena otak kita telah di ajari untuk mengenali sebuah bentuk penyebutan dan menghubungkan satu sama lain. 

Label yang ditempelkan atau dianggapkan untuk anda menjadi bagian dari personal branding anda. Karena itu sikap diri yang positif, kemampuan bertindak dan berkata-kata sesuai dengan situasi yang dibutuhkan sangat penting.Bila anda seorang pemasar, maka anda perlu membuat anda menjadi sebuah label yang berbeda dengan yang lain.

Hiduplah sehidup-hidupnya


Most people totally misunderstand the "find out what people want and give it to them" advice for achieving financial success and get involved in doing things they have no passion for. Steve Jobs didn't ask if the world needs an iPad. He was simply passionate creating ways to have technology serve us in the most elegant and simple to use way. But what he was selling was something nearly everyone wants - a membership in the "cool crowd"! What are you passionate about? How are you packaging it? What are you selling?
( Adam Urbanski )

Kebanyakan orang salah mengerti tentang `menemukan apa yang orang inginkan dan apa yang ingin anda berikan untuk orang lain`, saran untuk mencapai kesuksesan finansial dan termasuk didalamnya melakukan banyak hal tanpa hasrat atau semangat sama sekali.

Steve Jobs tidak pernah bertanya apakah dunia membutuhkan Ipad. Dia hanya berhasrat sekali menciptakan sebuah teknologi yang bisa memenuhi kebutuhan kita dengan cara yang mudah dan elegan. Apa yang dia jual sebenarnya sesuatu yang `dekat` dengan apa yang setiap orang inginkan - menjadi bagian dari kerumunan komunitas yang keren.Bahwa dengan Ipad yang anda miliki, anda bisa menjadi tenar dengan mudah di social media anda dengan teknologi yang diusung oleh Ipad.Untuk anda yang super duper narsis, bisa langsung pamer foto dan eksis penuh gaya di social media anda.

jadi.....apa sih yang bikin anda bersemangat dan bergairah banget? apa yang anda jual? bagaimana anda mengemasnya hingga orang lain tertarik dan rela berjubel-jubel demi mendapatkannya?
yuk..posting comment disini..


Tea World

Saya penggemar berat kopi dan teh. Apapun jenis tehnya, saya menyukainya. Ada black tea, jasmine tea, green tea dan sebagainya. Adapula Rosella tea yang terbuat dari kelopak bunga rosella yang dikeringkan, rasanya asam segar, yang memilki khasiat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Saya punya pengalaman lucu karena menemukan teh dengan sensasi rasa mengejutkan. Tehnya dicampur soda. Saya sampai terkaget – kaget dengan rasanya. Salah seorang teman saya menyukainya hanya karena tehnya berwarna mirip wisky, jadi kadang – kadang dia mengkhayal kalau sedang minum teh bersoda tersebut dia seakan – akan minum wisky, ada – ada saja. Saya kurang menyukainya karena memang saya tidak terlalu suka minum minuman bersoda.


Waktu saya berkunjung ke Jepang, saya menemukan banyak ragam teh dan banyak cara mereka dalam menikmatinya. Teh tersebut dikemas dalam botol siap minum dan bisa dibeli di vending machine ( jidoohanbaiki ) baik panas maupun dingin atau di supermarket terdekat. Ada green tea yang murni tanpa dicampur apa – apa termasuk gula, ada pula green tea yang dicampur aroma buah dan melati, ada teh oolong ( urong cha ) yang saking senengnya saya, hampir tiap hari pas makan di Jepang saya selalu minum teh ini ( customer saya yang di Jepang sampai hapal dengan kesukaan saya dan langsung memesankan teh ini bila sedang makan bareng dengan saya ), ada teh yang lebih nikmat kalau ditambah susu dan perasan air lemon dan sebagainya. Sebenarnya teh oolong mirip dengan teh hitam yang sering kita minum di Indonesia, tapi rasanya lebih enak, ndak pahit, tawar tapi enak. Diminum dingin atau panas sama enaknya.

Saking sukanya saya dengan teh, saya kadang - kadang nitip pada teman – teman yang sering pergi keluar negeri untuk membelikan teh khas negara yang mereka kunjungi.
Kalau teh hijau Jepang, saya sering dibawakan customer saya dari Jepang yang berkunjung ke Indonesia, mereka sangat menghargai teh bahkan menjadikannya suvenir khas Jepang dengan mengemasnya sangat elegan dan indah. Saya malah menjadikan kaleng tempat teh tersebut sebagai wadah menyimpan perhiasan karena saking bagusnya.

Ada pula Earl Grey Green Tea, teh asal Inggris yang dibawakan salah seorang teman, waktu saya tuangi air panas, aroma lemon yang segar segera tercium padahal rasa tehnya tawar seperti teh hijau pada umumnya.. Saya sempat pula dibawakan berbagai macam teh dari hotel tempat dia tinggal yang dikemas dalam bungkus satuan. Ada teh yang dicampur lemon dan jahe, ada pula teh yang dicampur rashberry dan peppermint dan lain – lain. Tapi kalau saya perhatikan sebenarnya apa yang orang Inggris sebut teh ternyata bukan daun teh beneran Waktu teh dengan rasa lemon dan jahe saya buka, ternyata di dalamnya tidak ada daun teh, melainkan potongan –potongan jahe dan lemon yang dikeringkan. Rasanya sama nikmatnya dengan wedang jahe namun juga beraroma lemon segar.
Ingredients ( keterangan bahan ) yang ada dalam bungkus teh masih saya simpan, supaya saat saya kepengen lagi minum teh ini saya bisa membuat sendiri tanpa harus jauh – jauh pergi ke Inggris hehehe.
Beberapa teh yang saya punya, menurut keterangan di kemasannya, biasanya dinikmati dengan susu. Tapi saya lebih suka menikmatinya begitu saja tanpa campuran apa – apa termasuk gula ( menurut saya gula justru merusak aroma dan rasa tehnya ).


Ada cerita lagi tentang cara menikmati teh di Jepang. Di sana, ada seni menikmati teh yang disebut cha no yu. Kalau anda pernah melihat film Karate Kid II, pasti anda paham apa yang disebut cha no yu atau upacara minum teh. Tehnya berwarna hijau kental dan agak berbusa kalau diaduk. Kebetulan saat masih mahasiswa dulu saya berkesempatan mengikuti ritual upacara minum teh ini bersama seorang perempuan warga Jepang yang tinggal di Surabaya dan beberapa mahasiswi Universitas Dr. Soetomo Jurusan Sastra Jepang. Waktu itu upacaranya digelar outdoor di Gedung Cak Durasim Surabaya dalam rangka Pameran Budaya Jepang ( Bunkasai ). Karena masih pagi dan tidak banyak yang mengikuti maka saya bisa merasakan suasana sakral dari upacara minum teh ini. Bayangkan saja, di pagi yang hening dan hanya terdengar suara kicau burung, mencium bau teh hijau dan denting porselen peralatan minum teh Jepang yang cantik. Kabarnya untuk bisa melakukan upacara ini seseorang harus menjalani pelatihan khusus, makanya saya sangat terkesan ketika seorang mahasiswi yang mengenakan yuukata ( kimono katun khas Jepang ), mampu memperagakan cha no yu tersebut. Gerakan yang dilakukan ketika menjumput daun teh, mengambil air dan menuangnya ke dalam ketel dan mangkuk minum, semuanya telah diatur, tidak berlebihan namun sangat anggun. Waktu kita disodori mangkuk tehnya, kita melakukan gerakan memutar mangkuk minum tersebut sebelum meminumnya. Keseluruhan upacara ini menghabiskan waktu sekitar 15 menit, rasanya saya seperti bermeditasi, namun seorang teman yang duduk bersimpuh di sebelah saya malah terkantuk – kantuk dan sempat menitip pesan agar membangunkan dia begitu tehnya siap, dasar !

Menurut sejarahnya, kebiasaan minum teh Jepang ini pertama kali dibawa oleh pendeta dari Cina ke Jepang pada sekitar abad ke delapan. Sehingga, kebiasaan minum teh ini pada awalnya sangat populer di kalangan para pendeta saat itu. Baru pada abad ke 12, seorang pendeta bernama Eizai mendemonstrasikan upacara minum teh ini kepada Minamoto Sanetomo sehingga menyebar ke kalangan samurai. Kemudian pada abad ke 14, kebiasaan minum teh ini mulai populer di kalangan rakyat biasa.

Upacara minum teh, selain disebut sebagai cha no yu sering pula disebut sebagai cha do, dan dianggap mewakili ajaran Budha dan Zen.
Cha do tidak hanya sekedar upacara minum teh biasa, namun di dalamnya terdapat nilai filosofi yang tinggi terhadap kesetaraan , harmoni dan kemurnian.
Mengandung nilai kesetaraan karena pada saat anda mengikuti ritual minum teh ini, tidak peduli jenderal, pejabat tinggi atau orang biasa akan memulainya dengan saling membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan. Di dalam ritual minum teh ini tidak ada lagi batasan kasta atau kelas seseorang dengan orang lain. Sedangkan nilai harmony ditunjukkan dengan aspek – aspek yang mengiringi upacara minum teh tersebut seperti hubungan antara orang – orang yang melaksanakan ritual tersebut, rangkaian bunga ( ikebana ), mangkuk teh beserta peralatan lain dan sebagainya.
Kemurnian jiwa sangat penting dalam cha do, karena hanya dengan kemurnian hati dan jiwa kedamaian pikiran bisa diperoleh. Sederhananya, coba saja anda menikmati secangkir teh anda dengan jiwa dan hati yang tenang dan bandingkan ketika anda menikmatinya ketika anda terburu – buru dengan urusan pekerjaan, anak, istri, suami dan kerumitan hidup lainnya.

Ini adalah pengalaman pribadi saya, mungkin bisa jadi berbeda dengan orang lain, tapi baik di kantor dan di rumah, saya memilki cangkir keramik wadah biasa saya menikmati teh atau kopi. Perasaan saya mungkin terasa lain bila saya terpaksa minum tidak menggunakan alat tersebut. Ini mungkin sugesti atau tidak, tapi menikmati teh dengan wadah dari keramik akan terasa berbeda bila saya menikmatinya dengan gelas kaca atau bahkan gelas plastik. Sesibuk apapun, saya selalu menyempatkan diri menikmati secangkir teh meski hanya 5 menit, rasanya seperti usai bermeditasi.
Sering kali pula saya mendapat ide – ide menulis sambil menikmati secangkir teh.
Tepat seperti yang diucapkan oleh master teh Sen Soushitsu XV yang mengajarkan sebuah pemikiran the thought of " Peacefulness through a Bowl of Tea." Chado is also deeply influenced by Zen thought. In a sense, the ideal spirit of chado is a kind of religious mind. The essence of chado can be understood as the guiding principle for life for each person. The spirit of chado is universal.

Untuk lebih detail mengetahui bagaimana ritual teh ini, anda bisa mencarinya di wikipedia.com atau lewat search di yahoo dengan memasukkan kata ‘cha no yu’. Nah selamat bersurfing ria dan menikmati teh anda...hmmmm.........


Buku Sumber
"THE WAY OF TEA" Copyright
1993 by Tankou-sha


Cerpen ; First Love ( will be ) never die


Saya tak pernah bisa memiliki dirinya yang menjadi cinta pertama saya. Namun bila saya memaksakan diri mendapatkan seorang pengganti yang sama persis dengan dirinya, saya yakin saya tak akan pernah bahagia dengannya, karena saya tidak mencintainya dengan sesungguhnya, itu karena saya mencintai masa lalu saya dan cinta pertama saya. Maka kini yang saya lakukan adalah menjaga semua kenangan manis pahit tentang cinta pertama saya, tentang seseorang dan cinta yang tak akan pernah saya miliki selamanya.

Seorang sahabat lama masih kerap mengunjungi saya via email. Dilihat dari foto terakhirnya penampilannya tak jauh berbeda dengan jaman kuliah dulu, tetap kasual masih tetap semanis dulu meski kini kelihatan lebih matang. Masih single meski saya tahu dia sukses berat dengan pekerjaan dan kehidupan sosialnya, namun tidak dengan kehidupan pribadi dan cintanya. Sayalah satu-satunya sahabat yang mengetahui apa yang terjadi dengannya, seorang perempuan yang sangat terobsesi dengan laki – laki pertama yang dia cintai, berbeda dengan saya yang sudah lupa pria mana yang pertama kali saya cintai atau kapan tepatnya pertama kali saya jatuh cinta. Terlalu banyak yang datang dan pergi dalam kehidupan saya, banyak kehilangan sekaligus menemukan ( yang ini lebih puitis daripada umgkapan 'mati satu tumbuh seribu' hehehe ).
Dengan kemampuan bicara multi lingual, Jepang, Inggris dan tentu saja bahasa Indonesia, dia berhasil mendapatkan pekerjaan yang sangat bagus, seorang pengajar di sebuah Universitas di negeri seberang, sekaligus pekerjaan sampingan menjadi penerjemah sesekali, mestinya dia telah menemukan banyak pria yang baik dan berprospek cerah, namun dia tetap memilih hidup melajang.
“Let me die in virgin”, katanya ( wah mubazir amat )
Saya masih ingat percakapan bertahun – tahun yang lalu, ketika kami masih kuliah, tinggal bersama di kamar kos yang sempit, malam minggu berstatus jomblo-er sambil menikmati kopi rasa mocha bikinan sendiri yang seringkali agak pahit karena kebanyakan kopi, ngobrol tentang banyak hal termasuk tentang cinta pertama kami. Suatu ketika dia bertanya pada saya siapa dan kapan first love saya.
Saya nyengir dan balik bertanya,” apa sih cinta pertama itu karena terus terang saya ndak jelas,ndak ingat kapan tepatnya.” Waktu masih SD dulu saya memang sempat naksir temen cowok yang ganteng dan hobi sekali menulis puisi, tapi itu kan cinta monyet, apa itu bisa disebut cinta pertama ? Lalu saat SMA saya pernah naksir seorang pria yang beda usia 8 tahun dari saya, namun kandas alias tidak jadian karena si cowok melarikan diri setelah saya nekat menyatakan perasaan saya padanya, mungkin dipikirnya saya alien. Lalu saat awal masuk kuliah saya jatuh cinta berat dengan ketua senat fakultas yang manis dan Jogja banget hehehe…. Lha wong dia asal Sleman, namun ndak juga jadian karena ternyata dia sudah bertunangan dan Cuma menganggap saya mahasiswa baru yang layak diplonco hahaha…..
“Jadi yang mana dong cinta pertama saya?”.
Semuanya berarti buat saya meski tak pernah bisa saya miliki diri mereka secara fisik, namun karena merekalah saya banyak belajar tentang mencintai tanpa harus memiliki. Sahabat saya tadi tak menjawab pertanyaan saya, malah bercerita tentang laki – laki pertama sekaligus satu – satunya pria yang ada di hatinya hingga kini yang sayangnya tak pernah bisa sahabat saya miliki. Laki – laki itu adalah teman semasa kecilnya, yang sangat ia cintai hingga dewasa, hanya sayangnya karena mereka bersahabat sedari kecil, si cowok tidak ngeh kalo ditaksir berat oleh sahabat saya, si laki – laki hanya menganggap perhatian dan kasih sayang sahabat tadi sebagai sebuah persahabatan abadi, hingga akhirnya mereka beranjak dewasa dan akhirnya si cowok menemukan pasangan sementara sahabat saya masih sendiri dan tentu saja patah hati.
Cinta pertama yang tak akan pernah mati, begitu kisahnya, hingga setiap pria yang datang mendekatinya selalu dia tolak dengan halus, dia tak akan pernah bisa mencintai orang lain lagi katanya.
Malam ini saya telah menghabiskan dua mug kopi rasa mocha instan ( bukan bikinan sendiri, karena memang beneran rasa mocha ) sambil membaca kembali email dari sahabat. Cintanya rupanya tak pernah mengenal kata expired,masih juga cerita tentang laki – laki yang sama yang tak pernah ia miliki, padahal di sana, di negara tempatnya tinggal, berjubel laki – laki dari berbagai bangsa yang bersedia menemaninya hingga akhir hayat.
Kali ini dia bercerita, pernah suatu ketika dia bertemu dengan seseorang yang mirip dengan cowok pertamanya dan kebetulan mereka saling mencintai, namun sahabat saya akhirnya memutuskan berpisah dengan laki – laki itu.
“Aku tak benar-benar mencintainya, aku hanya mencintai masa laluku yang kebetulan ada padanya, oh, seandainya aku tak ( pernah ) jatuh cinta pertama kali, barangkali aku sudah menemukan pendamping hidup yang bisa kucintai apa adanya, tak perlu ia mirip dengan siapapun”.
Tak adil bila saya memintanya untuk melupakan kekasih pertamanya, namun saya juga tak setuju bila hidupnya terbelenggu masa lalu.
“Enak ya jadi kamu,” tulisnya suatu hari tentang saya. Karena saya tak pernah ambil pusing dengan cowok pertama yang saya cintai padahal saya pernah sakit berat gara – gara putus cinta, tapi toh akhirnya saya memutuskan untuk memilih menikah dengan laki – laki yang melamar saya, meski dia tak sama dengan laki – laki pertama yang saya cintai.
“Life must go on, pren”, kataku
Saya tahu hidupnya memang telah berjalan sejak dulu, tapi sahabat saya bagai jalan di tempat dengan kenangannya.
First Love jadinya never die buat dia, tapi bagi saya cinta pertama adalah sebuah pembelajaran dimana saya untuk pertama kali jatuh hati dan disakiti namun masih tetap berbahagia karena pengalaman menyakitkan itu membuat saya mengerti, mencintai tak perlu menjadi belenggu untuk menjadi seorang yang lebih baik bagi orang lain.


Lets Go Green with Sanseviera


Tahukah anda salah satu cara mengurangi dampak global warming ? Yap, selain mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil dan mengurangi volume sampah plastik ( dan barang – barang yang susah terurai ), anda bisa melakukan salah satu cara sederhana, menanam pohon. Karena pohon yang ditanam di sekitar lingkungan anda bisa menyerap gas beracun karbondioksida.
Bila anda tak punya cukup lahan untuk bertanam, maka tanaman yang mungil dan tidak banyak makan tempat serta tidak memerlukan perawatan yang terlalu rumit adalah pilihan yang terbaik.
Pada tahun 2001, sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Dr. Ir. Nizar Nasrullah MAgr dari Departemen Arsitektur Lanskap Faperta IPB bahwa pohon berdaun jarum mampu menyerap gas beracun , meliputi debu dan timbal tertinggi.Contohnya cemara kipas dan pinus.Cemara Kipas mampu menyerap debu sebanyak 165,6 ug/g dan 3,27 mg/g timbal, sedangkan pinus mampu menyedot debu sebanyak 151,9 ug/g dan timbal 3,25 mg/g.
Tanaman berdaun besar, kasar dan berbulu memiliki daya serap lebih kecil bila dibandingkan dengan jenis tanaman berdaun jarum seperti mahoni dan meranti merah.
Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh NASA tentang tanaman indoor penyerap polutan, muncul beberapa jenis tanaman yang mampu menyerap racun di udara dalam ruangan. Aglaonema modestum efektif menyerap benzena dan toluen. Anggrek dendrobium juga tak kalah ampuh menyerap senyawa beracun seperti aseton, amonia, khloroform, etil asetat, metil alkohol, formadehid dan xylene. Euphorbia pulcherrima baik untuk menyerap jenis racun formadehid, sedangkan sanseviera trifasciata laurentii efektif menyerap benzena, formadehid dan trichloroethylen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim dalam daun menguraikan senyawa beracun yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman. ( sumber majalah Fiona edisi Mei 2008 ).
Dari varian sanseviera yang ada, pilihan saya jatuh jenis sanseviera dengan gaya bonsai karena unik dan menarik bila dipajang di atas meja atau di dekat komputer kantor. Hampir semua spesies sanseviera ditemukan berasal dari negara Afrika Timur, Arab, India Timur, Asia Selatan dan Pakistan. Habitat asli tanaman ini secara geografis termasuk daerah tropis kering yang memiliki iklim yang panas atau di daerah pegunungan dengan curah hujan yang rendah ( Harian Suara Merdeka –On Line )
Media tanamnya bisa basah berupa tanah, atau kering dengan menggunakan arang, akar pakis dan batu apung sebagai pengganti tanah ( sering disebut sebagai terarium ).
Sanseviera juga dipercaya mengandung antioksidan yang mampu menyerap udara kotor dengan baik bahkan lebih baik daripada tanaman biasa sehingga tanaman ini disebut sebagai tanaman antipolutan, Sanseviera merupakan tanaman yang bisa menyerap dan mengolah polutan menjadi asam organik dan beberapa asam amino. Sangat baik bila diletakkan dalam ruangan rumah dan kantor karena mampu menyerap asap rokok dan meredam bau ( Agus Dwi kartiko, Majalah Fiona edisi Mei 2008 ).
Anda bisa memilih menanam sanseviera berdaun panjang yang lazim disebut tanaman pedang – pedangan baik di dalam maupun di luar rumah. Untuk menjadi penghias ruangan atau meja kerja, mungkin jenis bonsai lebih tepat karena selain tidak terlalu memakan tempat juga karena unsur keindahannya. Ruangan di sekitar anda pun menjadi sehat karena zat – zat beracun yang dilepaskan mampu diserap dengan baik oleh tanaman sanseviera dan menjadi indah dengan bentuknya yang unik.
Berminat memilikinya ? Bisa menghubungi saya di psw 08123121713 atau via email di
nawangtri77@gmail.com. Harga sanseviera dengan gaya bonsai seperti yang ada dalam gambar saya jual mulai seharga 10 ribu rupiah tergantung besar kecil tanaman.


Jodoh dan Kualitas Diri


Seorang gadis mengirim surat ke sebuah majalah terkenal.Isinya sebagai berikut :Saya wanita berumur 25 tahun. Sangat cantik dan punya selera fashion yang bagus. Saya inginmenikah dengan pria yang berpenghasilan minimal 500 ribu dollar per tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tetapi syarat yang saya ajukan tersebut sebenarnya wajar. Adakah diantara pembaca berpenghasilan minimum 500 ribu dollar ingin menikahiku? Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan dimana saya bisa bertemu pria lajang kaya seperti Anda? Syarat apa yang harus saya penuhi untuk menikahi orang kaya seperti Anda? Kenapa kebanyakan istri orang-orang kaya hanya berpenampilan biasa? Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan “tidak menarik”, tetapi mereka justru mendapatkan pria kaya. Bagaimana cara Anda, para pria kaya mengambil keputusan siapa yang kelak menjadi istri? Saya pastikan kepada anda bahwa saya sangat cantik. ( Tertanda : si Cantik ) Lalu dibawah ini adalah balasan dari seorang pria kaya yang bekerja di Perusahaan Finansial Wall Street : Saya sangat bersemangat saat membaca surat Anda. Saya rasa banyak gadis di luar sana yang punya pertanyaan sama dengan Anda. Ijinkan saya untuk menganalisa situasi yang anda alami dari sudut pandang seorang profesional. Menurut saya, jika dipandang dari sisi bisnis, menikahi anda adalah sebuah keputusan yang salah. Kenapa? Jawabannya sebenarnya mudah, saya menarik kesimpulan bahwa Anda telah menempatkan “kecantikan” dan “uang” sebagai dua hal yang sederajat. Itu tersirat dari pernyataan Anda yang mencoba menukar kecantikan Anda dengan kekayaan. Pihak A menyediakan kecantikan dan untuk itu pihak B akan membayar dengan kekayaannya. Dan itu adalah HAL YANG MASUK AKAL. Akan tetapi ada masalah besar di sini, yaitu kelak kecantikan Anda akan hilang bukan? Dan sebaliknya, penghasilan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun. Jika dipandang dari sudut ekonomi, saya adalah asset positif yang selalu meningkat sedangkan Anda adalah asset negative yang nilainya selalu menyusut dari waktu ke waktu. Dan asset Anda itu akan sangat mengkhawatirkan dalam 10 tahun mendatang. Pria dengan penghasilan 500 ribu dollar per tahun pasti bukanlah pria bodoh. Mereka akan mencari teman hidup yang bernilai. Saya menyarankan agar anda melupakan saja ide untuk menikahi pria kaya dengan “menjual” kecantikan anda. Lebih baik tingkatkan kualitas diri anda yaitu Ketrampilan, Kesopanan, tingkah laku dan bahkan mungkin saja penghasilan yang besar sehingga orang layak “membeli” anda seharga 500 ribu dollar per tahun. Hal ini pasti lebih bagus untuk menemukan pria kaya daripada sekedar “menjual” kecantikan anda. Mudah2xan balasan ini dapat membantu ( Tertanda : Pria Kaya ) 

Sumber : Majalah Nurul Hayat edisi April 2011 
Gambar : diupload dari situs Pam's Clipart