Film ini menarik perhatian saya, bukan hanya karena sinematografinya yang ciamik, gambar 3Dnya keren abis, melihat film ini seperti membuat saya mengingat kembali saat-saat tinggal di Jepang walau hanya 3 minggu.
Namun setelah menyaksikannya, ( sebenarnya film ini agak kurang tepat untuk anak-anak,tapi lebih tepat untuk remaja ) namun saya sungguh terkesan dengan ceritanya. Dan kalimat-kalimat mak jleebb yang sungguh menyentuh hati. Akhirnya saya hadirkan kembali dalam tulisan di blog ini sebagai pengingat, scenes yang sangat menyentuh hati saya.
Sebagai anak yang malas, bodoh, pelupa dan seabrek julukan negatif lainnya, membuat saya gemas melihat Nobita. Namun syukurlah, dia memiliki sahabat-sahabat yang sangat baik seperti Shizuka dan Dekisugi, walau diantaranya kerap membully seperti Suneo dan Giant.
"Nobita kau sudah berusaha keras. Jangan cemaskan kegagalan".
Adegan di atas, ketika Nobita gagal dalam test Bahasa Jepang karena dia justru hanya belajar matematika padahal test yang dibuat pak Guru adalah test Bahasa Jepang. Nobita merasa putus asa ketika mengetahui bahwa ia hanya mendapat nilai 0 ( nol ) dan pak guru meragukan kemampuannya untuk bisa lulus SD bahkan cemas dengan masa depannya.
Buat anak sekolah ini adalah bencana yang sangat menyedihkan karena mengalami kegagalan dan diketahui oleh teman-teman sekelas, sangat memalukan. Namun syukurlah Nobita masih memiliki Doraemon, sahabat yang selalu bersamanya, berusaha membesarkan hatinya. Saya menyukai dialog Doraemon ketika dia berkata " Nobita kau sudah berusaha keras. Jangan cemaskan kegagalan".
Sebagai orang tua saya berpikir, apakah saya akan berkata begitu ketika anak mengalami nilai jelek dan gagal dalam ujian? karena kebanyakan orang tua akan menyalahkan anaknya yang kurang rajin belajar, tak bisa mengapresiasi anak yang telah berusaha.
Dia adalah orang biasa tanpa bakat istimewa
Ya, seperti yang dikatakan oleh ayah Shizuka, Nobita adalah anak biasa yang tak memiliki bakat istimewa. Tidak sempurna seperti Dekisugi, pintar dalam pelajaran dan olah raga, tampan dan baik.
Namun, ada keistimewaan Nobita yang belum disadari banyak orang. Dan hanya ayah yang bijak yang mampu mengenalinya
Kemudian ayah Shizuka berkata, bahwa Nobita adalah orang yang bisa membuat orang lain bahagia serta bisa merasakan kesedihan orang lain. Sangat manusiawi.
Lagi-lagi pelajaran buatku, karena selama ini seseorang dipandang hebat apabila dia sempurna, pintar, baik dan tampan ( standar selama ini hehehe ) seperti Dekisugi. Orang yang sempurna layak mendapatkan yang terbaik, lalu bagaimana mereka yang tidak sempurna seperti Nobita? Apakah dia tidak layak mendapatkan yang terbaik?
Kemudian kita menuntut anak kita agar menjadi serba bisa seperti yang kita mau. Padahal kesuksesan tidak hanya diukur dari kepandaian dan kekayaan, namun juga kemampuan berempati, merasakan kepedihan dan kebahagiaan orang lain.
Sungguh film ini sangat menyentuh. Dialog-dialog bijaksana dari seorang ayah kepada anak gadisnya yang akan menikah dengan orang yang sepertinya tak memiliki masa depan yang cerah hanya karena sejak kecil dia dianggap sebagai anak manja, bodoh, pelupa, pemalas dan sebagainya.
Dialog-dialog kanak-kanak yang menyentuh dan kisah persahabatan yang tak akan luntur dimakan zaman.
Sepertinya, ini akan menjadi film anak-anak yang abadi yang tak akan bosan ditonton sepanjang zaman. Tidak hanya menghibur anak-anak melalui cerita dan gambar 3Dnya, namun pelajaran bagi orang tua yang menontonnya.
Selamat menonton kisahnya secara utuh... :-)