Tuesday, April 25, 2017

#Day15, 7 Mindset Entrepreneur yang harus Anda miliki.

Entrepeneur atau wirausahawan adalah seseorang yang memiliki aktifitas wirausaha.

Seorang entrepreneur memiliki ciri yaitu pandai dan berbakat mengenali produk baru, dapat menentukan cara produksi baru, menyusun manejemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta ,mengatur permodalan operasinya.

Tak jarang orang memilih menjadi wirausahawan karena pelarian dari pekerjaan yang dimiliki sebelumnya membosankan atau bahkan kebetulan saja ingin mencoba hal baru. Padahal seharusnya menjadi wirausahawan adalah pilihan jalan hidup sehingga mindset atau pola pikir yang Anda miliki akan tepat mengarahkan kemana usaha Anda akan berjalan.

Kesalahan pola pikir akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan tindakan, sedangkan pengusaha dengan pola pikir yang tepat akan menjadikan bisnisnya hebat dan berkembang pesat.

Untuk menjadi seorang entrepreneur, Anda harus memiliki skill dan mindset yang baik. Jadi sebelum terjun menjadi seorang wirausahawan, Anda harus memiliki ilmunya dahulu agar tidak terlalu besar kegagalan yang akan Anda alami. Sambil belajar Anda dapat memiliki usaha kecil yang Anda kerjakan sesuai potensi Anda.

Kebanyakan para wirausahawan yang sukses berangkat dari usaha yang tidak jauh dari kegemaran atau hobi, misalnya dari hobi otak-atik otomotif dapat menjadi pengusaha bengkel atau jasa service kendaraan. Bagi yang hobi menanam bunga dapat sekaligus berbisnis usaha florist atau membuat karangan bunga. Yang gemar masakan dapat membuat usaha rumah makan dan lain-lain.

Selain memiliki keahlian dan skills di bidang tertentu , seorang wirausahawan harus memiliki 7 mindset berikut ini dalam menjalankan usahanya, yaitu :

1. Action oriented
Wirausahawan yang memiliki mindset action oriented akan melakukan perencanaan dengan sebaik-baiknya lalu segera menjalankannya, tidak senang menunda dan peka terhadap peluang yang ada.

2. Berpikir simple
Seorang wirausahawan akan melihat permasalahan yang ada dengan jernih dan menyelesaikannya secara bertahap. Caranya, menjadikan yang susah menjadi mudah namun bukan meremehkan, sebaliknya menghindari membuat susah sesuatu yang sebenarnya mudah.

3. Mengejar peluang dan disiplin
Peluang tidak akan muncul untuk kedua kalinya,karena itu saat peluang tiba, segeralah mengejar peluang tersebut dengan disiplin tinggi, kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas.

4. Senang belajar
Meski sudah menjadi boss, seorang wirausahawan harus senang belajar, menyediakan waktu, dana dan tenaga untuk mendapatkan ilmu. Jangan ragu meski harus belajar pada orang yang lebih muda apalagi bila dia ternyata lebih sukses daripada Anda. Kapanpun dan dimanapun, tetaplah semangat belajar.

5. Mampu mengambil peluang yang terbaik
Meski banyak peluang yang ada, namun jeli lah dalam mengambil keputusan dan peluang yang terbaik.

6. Fokus pada pelaksanaan atau action, bukan hanya pandai membuat perencanaan namun juga handal dalam bekerja, tidak hanya pandai berteori namun juga paham aplikasinya.

7. Pemimpin yang hebat mampu mengatur, memimpin, memotivasi, membangun network atau jaringan serta dapat berkomunikasi dengan baik dengan berbagai kalangan.

Nah, masih ingin menjadi entreprenur atau wirausahawan ? Semoga sukses yaa..

Monday, April 24, 2017

#Day14, Menjadi Kartini di Era Digital


Saya membayangkan apalah jadinya bila seorang Kartini dilahirkan pada abad 21 dan berada di era digital?

Apakah ia akan menulis dan memposting surat-suratnya yang telah dibukukan dalam Habis Gelap Terbitlah Terang? Atau menjadi seorang blogger yang gagasan dan pemikiran-pemikirannya akan dibaca oleh banyak orang ?

Bila dulu Kartini mengetahui kondisi dan peradaban di Eropa melalui buku, majalah, koran berbahasa Belanda dan dari kiriman surat para sahabatnya yang tinggal di sana, bisa jadi di era digital ini Kartini akan lebih suka browing internet, googling atau berkirim email. Bisa jadi kita akan menemukan catatannya dalam note Facebook atau cuitan di Twitter. Gagasan dan opininya yang cerdas mampu mengubah pandangan dunia.

Masa pingitan yang didapatnya sejak usia 12 tahun bisa jadi tak lagi menjadi hal yang terlalu mengkhawatirkan karena dengan membaca Kartini tetap dapat menjelajah dunia. Konon dari pergaulannya dengan para sahabat di Belanda, Kartini mulai membuka pemikiran dan wawasannya, bahwa kedudukan wanita pribumi sangat tertinggal jauh bila dibandingkan dengan perempuan Eropa.

Kita mungkin hanya mengetahui Kartini sebagai salah satu tokoh emansipasi Indonesia, namun bisa jadi tak banyak tahu tentang kehidupannya, tentang bagaimana ia memperjuangkan hak kesetaraan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki. Tentang pemikirannya yang sempat keliru karena terlalu memuja peradaban Eropa  dan membenci adat istiadat bangsanya sendiri?.

Namun di berbagai literatur akhirnya ditemukan, bahwa Kartini bukan sekedar mengagungkan emansipasi yang membabi buta, terbukti bahwa ia tetap menikah dan memiliki anak serta memilih untuk menjadi guru mengajarkan baca tulis dan ketrampilan kepada teman-teman wanita. Kartini tetap menjadi muslimah yang memberikan gagasan kepada seorang pemuka agama untuk menuliskan terjemahan Al Quran dalam bahasa Jawa sehingga agama yang dianutnya sejak kecil ini dapat lebih dipahami oleh pemeluknya bukan hanya karena agama keturunan dan bawaan sejak lahir dari nenek moyangnya.

Kartini tidak hanya melahirkan budaya membaca dan belajar kepada kaumnya saat itu namun juga tradisi menulis yang dimulai dari penerjemahan kitab suci Al quran dan tulisan yang berisi pendapat-pendapatnya yang dibukukan dalam sebuah karya kumpulan surat yang dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pembacanya.

Kartini memang tidak berjuang mengangkat senjata seperti pahlawan wanita lain, namun keberaniannya mendobrak tradisi lama dan perjuangannya agar wanita mendapat kesempatan belajar yang sama seperti laki-laki yang membuatnya dianggap sebagai pahlawan dan istimewa daripada yang lain. Hal ini membuktikan kepada dunia, bahwa perjuangan tidak melulu harus dilakukan melalui kekuatan fisik, namun melalui kekuatan diplomasi dan kecerdasan dari seorang wanita lembut yang kerap dianggap makhluk yang lemah yang ternyata dapat mengubah dunia. Kartini tetaplah seorang ibu rumah tangga yang memilih mengajarkan apa yang ia bisa agar perempuan lain juga dapat membaca dan menulis sepertinya.

Kartini di era digital abad 21 ini, diharapkan menjadi sosok yang cerdas, bijaksana dan mampu berkarya serta melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan di sekitarnya.
Melalui postingannya di social media, dia dapat menyebarkan pemikirannya yang bermanfaat agar dapat dibaca banyak orang tanpa harus meninggalkan tempatnya, tetap menjadi ibu rumah tangga dan melakukan kewajibannya sebagai istri dan ibu.

Menjadi seorang Kartini di era digital bisa menjadi hal yang sangat menyenangkan ketika opini dan pendapat kita diberikan ruang tanpa harus dianggap tabu lagi. Kita boleh berpendapat tentang sesuatu hal, berdiskusi di ruang public bahkan menjadi pemimpin dalam hal tertentu.

Selama ini tak sedikit perempuan yang pemikirannya dibungkam karena egoisme kaum laki-laki. Dianggapnya karena laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan maka semua tindakan dan pemikiran kaum laki-laki dianggap benar dan kalaupun ada pemikiran dari sebagian perempuan benar hal tersebut dianggap berasal dari pengetahuan si laki-laki. Padahal ada pepatah yang mengatakan “Di balik kesuksesan laki-laki, terdapat doa dan dukungan dari perempuannya”, entah itu dari ibu atau istri.

Kalau bukan perempuan yang membenahi rumah, bagaimana seorang laki-laki dapat giat dan semangat bekerja. Kalau bukan perempuan yang memberikan masukan, seorang laki-laki bisa kehilangan fokus dan arah dalam mencapai cita-citanya.


Perempuan masa kini dituntut untuk menjadi perempuan yang cerdas, tidak hanya cerdas mengurus rumah namun juga mengikuti perkembangan teknologi dan zaman namun tetap sesuai kodratnya.

Sunday, April 23, 2017

#Day13, Hidupmu Hidupku, lebih baik siapa?

Reuni sekolah akan diadakan. Tentunya aku menyambut dengan suka cita, bertemu dengan teman lama sungguh menyenangkan. Tak puas hanya berhubungan melalui dunia maya, kami pun sepakat menyelenggarakan reuni kelas.

Undangan telah diinformasikan melalui whatsapp group, yang tak tergabung karena alasaan tertentu akan didatangi tim sekalian mengumpulkan uang untuk konsumsi dan cinderamata.  termasuk teman yang berada di luar Jawa dan berhalangan hadir pun tetap menitipkan sejumlah dana untuk kelangsungan acara, sambil berpesan jangan lupa sharing foto-fotonya.

Malam itu, saat saya mendapatkan pesan tepatnya curhat dari seorang teman lama yang enggan datang ke acara reuni. Pertanyaan saya “mengapa tak ingin datang?” terjawab dengan curhat melalui pesan panjang.

“Aku malu datang ke reuni, karena aku tidak sesukses kamu, aku hanya ibu rumah tangga biasa, tak punya pekerjaan, tak punya karir”, keluhnya.

Sebelum menjawab aku menghela nafas panjang, kawan justru kehidupan sepertimu yang aku inginkan. Bahagia di rumah saja, mengurus rumah, anak dan suami tanpa kekurangan secara materi. Melakukan hal-hal yang disukai seperti membaca buku dan bercocok tanam di kebun kecil di sekitar rumah.

Tidak sepertiku yang harus membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Bekerja 7 to 5, pulang masih harus mengurus rumah dan lain-lain. Target hidup yang membuatku harus tetap bekerja bukan hanya karena sekedar aktualisasi diri, meninggalkan anak hanya dengan pengasuh di rumah.

Sukses seorang wanita bukan karena karir dan gaji yang tinggi. Sukses wanita justru sepertimu, menjadi ibu rumah tangga, mengatur rumah dan menjadi istri yang baik. Suksesmu adalah ketika anakmu tumbuh, berkembang menjadi anak yang sholeh sholeha, pintar dan berakhlak mulia dibawah asuhanmu sendiri. Suksesmu adalah memiliki suami yang terawat dan setia karena kamu selalu ada di rumah dan mengatur rumah dengan baik.

Hidupmu yang aku inginkan kawanku, sementara kamu menginginkan hidup orang lain sepertiku. Aku mungkin terlihat sukses dengan pekerjaan dan gaji yang kamu kira berlebih, tapi ada kelelahan luar biasa saat aku harus menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu, sesuai pimpinan inginkan dan politik kantor yang tak jarang membuat seseorang rela menjadi orang lain.

Bisa jadi hidupmu yang kamu keluhkan justru diinginkan oleh orang lain, mengapa harus mendambakan kehidupan lain sementara menjadi dirimu yang sekarang adalah yang terbaik ?

Masihkah kamu menginginkan kehidupan sepertiku, sahabat ? Bolehkah kita bertukar ?

#Day12, Evolusi Hijab

Agama Islam telah mengatur kehidupan umatnya dengan sangat detail dalam kitab suci Al Qur’an. Mulai dari busana hingga apa yang dimakan.  Meski busana muslimah telah berevolusi menjadi berbagai model yang modis dan cantik, namun tetap harus memperhatikan syariat yang telah ditetapkan.

Wanita adalah perhiasan dunia dan Allah SWT telah mengatur cara berpakaian wanita muslimah agar tidak menyebabkan fitnah dan sesuai fitrahnya sebagai wanita. Ketika seorang wanita telah  baligh Allah SWT mewajibkannya memakai jilbab seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 59 berikut ini :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha pengampun lagi maha penyayang.”

Tidak hanya jilbab yang berfungsi sebagai penutup kepala dan menjulur hingga menutupi dada, model pakaian pun diatur dalam Al Qur’an.

7 hal yang harus Anda perhatikan saat memilih busana muslimah atau gamis agar sesuai syariat adalah :

1. Baju muslimah menutupi seluruh tubuh kecuali telapak tangan atau yang dikecualikan.

Dalam surat An Nur, Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka… (QS. An Nur : 31)

Maka baju muslimah yang Anda kenakan hendaknya menutupi seluruh tubuh dengan sempurna kecuali telapak tangan. Maka model baju muslimah yang tepat sesuai syariat adalah gamis. Atau abaya dan kulot panjang yang longgar.

2. Tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh

Kriteria berikutnya setelah menutupi seluruh tubuh adalah tidak ketat. Pilihlah dari bahan yang tidak menempel di tubuh seperti jersey yang meski longgar namun masih dapat membentuk lekuk tubuh saat dipakai. Bahan gamis yang baik adalah katun yang selain tidak melekat di tubuh juga cukup nyaman dan menyerap keringat dengan baik.

3. Kainnya harus tebal, dan tidak tembus pandang sehingga tidak nampak kulit
Gamis atau busana muslimah yang Anda gunakan juga harus cukup tebal, tidak menerawang dan terlalu tipis hingga memperlihatkan warna kulit tubuh dan bentuk tubuh pemakainya.

4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki

Meski Anda kurang menyukai gamis terusan, sebaiknya Anda mencari model baju yang tidak menyerupai pakaian laki-laki. Bila Anda sebelumnya terbiasa memakai jeans ketat, gunakan kulot lebar dengan bahan denim yang lembut dan sejuk di kulit. Baju atasan juga dapat Anda pilih lebar dengan model yang tidak terlalu maskulin seperti kemeja pria.
Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu berkata :

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ الرَّجُلِ

“Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad shohih).

5. Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian

Busana muslimah yang Anda kenakan sebaiknya tidak berwarna mencolok dan menarik perhatian. Padu padankan warna atasan, bawahan dan jilbab Anda dengan baik. Sesuaikan gamis yang Anda kenakan sesuai waktu dan tempat, misalnya untuk gamis pesta dan gamis yang dikenakan sehari-hari saat beraktifitas.

6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir

Rasulullah SAW pernah bersabda :

من تشبه بقوم فهو منهم

“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud dan Ahmad dengan sanad shohih).

Tak jarang pakaian muslimah mengadopsi gaya dari tren barat yang sedang berlaku hingga jauh dari syariah dan ketentuan, misalnya kain menerawang dengan dalaman ketat dan lain-lain. Gamis yang syar’i tentu tidak akan menyerupai pakaian wanita kafir.

7. Bukan pakaian untuk mencari popularitas

Busana muslimah yang kita gunakan hendaknya kita niatkan sebagai penutup aurat bukan untuk mencari popularitas dengan harga selangit dan bahan yang mewah sehingga mengundang decak kagum yang melihatnya. Kenakan baju muslimah sebagaimana keperluannya bukan untuk pamer dan tujuan lainnya. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW berkata :

مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا

"Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Alloh mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka". (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)

Kini telah banyak bermunculan busana muslimah dengan berbagai model dan warna. Namun para muslimah yang ingin menggunakan hijab harus tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan diatas. Bila kurang nyaman mengenakan gamis, kamu bisa memakai rok lebar dan blus yang tidak ketat dan tidak menerawang dengan warna-warna lembut. Kulot lebar pun dapat digunakan terutama buat kamu yang harus naik motor dan kurang nyaman dengan rok.

Jilbab atau penutup kepala meski dengan berbagai model dan variasi tetap harus menutup dada. Bila kamu ingin menggunakan pashmina, biarkan sebagian menjuntai menutupi dada.

Ingatlah, setan selalu berusaha agar muslimah mau menanggalkan hijabnya, namun bila gagal maka setan akan berusaha merayumu menggunakan hijab yang tidak sesuai syariat seperti ketat, menerawang, jilbab terlalu pendek hingga memperlihatkan bentuk dada dan  sebagian poni atau rambut. Jadi, waspadalah.

#MyHijrahMyChoice #YaAllahMudahkanlahHijrahku
   

Friday, April 21, 2017

#Day11, Cerpen : Keisha dan Rumah Pohon

Keisha pulang dengan wajah kusut, rambut kepangnya semrawut dan bajunya kotor. Nenek yang melihatnya mengerutkan dahi.

“Kenapa, Kei?”, tanyanya lembut. Mata Keisha yang berkaca menyembunyikan sesuatu.
“Aku hanya jatuh, Nek. Dikejar anjing dan kalkun”, kata Keisha.

Sebagai anak yatim piatu sejak kecil, Keisha memang hidup sederhana bersama nenek dan satu-satunya kakak laki-laki. Beruntunglah ayah dan ibu Keisha meninggalkan rumah yang cukup besar sehingga kamarnya bisa mereka sewakan kepada pekerja pendatang di kota mereka, dari cara itu mereka mendapatkan uang untuk biaya hidup dan sekolah Keisha dan kakaknya. Sesekali paman, adik ibu, memberikan uang jajan sekedarnya.

“Kamu masih lewat kampung itu lagi?”, tanya nenek. Keisha menganggukkan kepala. Nenek tahu Keisha sengaja kewat jalan kampung itu agar tak diejek dan diganggu teman-teman perempuan sekelasnya yang kebetulan bertetangga. Biasanya Keisha pulang bersama-sama mereka dan pergi bermain sepulang sekolah, namun sejak beberapa minggu ini, nenek memperhatikan Keisha selalu pulang sendiri.

Pernah Keisha pulang ke rumah dengan bentol-bentol di sekujur badan. Salah seorang dari mereka menaruh ulat bulu di punggungnya, entah bagaimana caranya hanya Keisha yang merasakan efeknya sementara mereka tidak. Gatal dan panas membuatnya tak berhenti menggaruk, sementara mereka tertawa terbahak-bahak.

Atau mereka memasukkan kecoa di bajunya, membuatnya menjerit-jerit dan berlari ke tempat tersembunyi untuk membuka pakaian dan membuang kecoa itu dari badannya. Keisha menangis dan gemetar ketakutan. Kejahatan kecil yang tak pernah terbayangkan bisa dilakukan oleh anak kelas 6 SD. Sejak saat itu Keisha selalu berusaha menjauhi mereka, termasuk berangkat dan pulang sekolah dengan jalan memutar. Masalahnya, mereka satu kelompok belajar dengannya sehingga harus bertemu saat ada pekerjaan sekolah, untungnya tidak terlalu sering dikerjakan di rumah dan tugas-tugas itu kebanyakan dikerjakan di sekolah.

Kadang-kadang, Keisha lebih suka mencari jalan pintas melewati makam atau kampung tempat anjing dan kalkun itu selalu bernafsu mengejarnya.
 “Kenapa tidak lewat jalan biasanya saja?”, Tanya nenek. Keisha hanya terdiam.

Aku lebih suka dikejar kalkun atau anjing. Aku tahu mereka sebenarnya tak bermaksud menyakitiku.

Pemilik anjing itu akan berteriak memanggil nama anjingnya dan biasanya menurut menjauhi Keisha. Laki-laki tua itu meminta maaf kepada Keisha. Sementara pemilik kalkun hanya tertawa-tawa saja melihat kalkun miliknya mengejar Keisha yang lari terbirit-birit menghindari patukan paruhnya.

Keisha lebih suka melewati jalan kampung itu daripada harus bertemu dengan gadis-gadis kecil sebayanya yang akan menjambak rambutnya, memaksanya datang ke rumah hanya untuk mengerjakan pekerjaan rumah mereka, atau disuruh-suruh seperti pembantu bahkan menyakitinya dengan cara yang tak pernah terbayangkan oleh Keisha. Yang lebih memedihkan hati, kata mereka Keisha layak mendapatkan perlakuan itu, Keisha tak layak memiliki ayah dan ibu.

Betapa menyedihkan. Ayah ibunya meninggal bukan karena kesalahannya. Pernah Keisha mendatangi makam ayah dan ibunya memohon maaf bila ia telah berbuat salah. Ingatan tentang ayah ibunya hanya sama-samar adanya, karena ayahnya meninggal ketika ia berumur 4 tahun dan setahun kemudian ibunya menyusul.

Kadang-kadang bila tak ingin membaca di atas genteng, dia membaca di makam kedua orang tuanya, seolah-olah mereka masih hidup di sampingnya.

Siang itu setelah Keisha mengganti pakaian sekolah, makan dan merapikan rambutnya,
“Nenek punya sesuatu untukmu”, tiba-tiba nenek telah duduk di bangku bambu sebelahnya sambil menyerahkan buku tulis berwarna merah.

“Apa ini, nek?”, Tanya Keisha.

“Buku harian almarhum ibumu, nenek menemukannya waktu membersihkan gudang tadi. Nenek sering melihat ibumu menulis sesuatu di situ. Sayang sekali nenek tidak pernah belajar membaca dan menulis, jadi tak tahu apa yang ibumu tulis. Sepertinya menarik”.

Keisha membawa buku itu naik ke atas genteng setelah memanjat pohon belimbing yang sebagian dahannya menjorok ke atap genteng. Di sana adalah tempat yang nyaman untuknya, seperti rumah kedua, membaca buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah atau persewaan buku dekat rumahnya.

Keisha jarang pergi bermain akhir-akhir ini. Besok adalah hari pembagian kelompok belajar yang baru, Keisha berharap dia bisa segera lepas dari kelompok lamanya. Teman-teman perempuan yang kerap menindasnya.

Lembar demi lembar Keisha buka, walau tak sepenuhnya paham dengan apa yang ibu tulis, Keisha merasa bahagia seolah – olah ibunya masih hidup dan bercerita kepadanya.
Keisha jadi sedikit mengerti perjuangan ibunya sepeninggal ayahnya. Demi menyelamatkan ekonomi keluarga, ibu yang tak punya pekerjaan rupanya menikah lagi. Samar-samar Keisha mengingat sosok laki-laki asing yang pernah tinggal di rumahnya. Atau ketika laki-laki itu mengajak ibu, Keisha dan kakaknya berlibur ke sebuah desa dengan sungai jernih di depan rumah.

Sejak saat itu Keisha memutuskan untuk menulis cerita-cerita yang dialaminya sepanjang hari. Dengan menabung uang saku yang diberikan nenek kepadanya, beberapa hari kemudian dia dapat membeli sebuah buku baru berwarna merah jambu dengan sampul bergambar bunga dan kupu-kupu.

Hari ini akan kumulai cerita tentangku sendiri..gumamnya.

Siang itu Keisha sedang duduk di atas genteng, hanya beberapa meter darinya seekor burung pipit kecil tengah menikmati remah roti yang sengaja ia taburkan.

Tuhan adalah temanku kata Keisha. Dia bisa menjelma apa saja, bahkan pelangi yang lengkungnya adalah senyum atau burung pipit mungil yang sedang menemaniku membaca  diatas pohon belimbing setiap siang. Teman sejati dalam hening, siang itu.

Aku akan menjadi lebih kuat dari anak-anak perempuan itu. Aku memang tak akan pernah membalas perbuatan mereka, tapi aku belajar untuk menjadi kuat dan tegar. Kalau aku membalas, aku akan menjadi sama jahatnya seperti mereka. Aku ingin mereka berhenti menyakitiku, karena itu aku harus kuat.

Keesokan harinya, Keisha berlari lebih kencang ketika anak-anak perempuan itu mengejarnya sambil membawa sekantung kecoa. Karena terlalu memperhatikan Keisha, Sheila, anak perempuan yang membawa sekantung kecoa itu tak melihat ada batu di depannya. Akibatnya dia tersandung dan jatuh. Malangnya, sekantung kecoa itu pun terlepas dan berkeliaran di sekitar tempat jatuh Sheila. Suara jerit gadis kecil malang itu terdengar, membuat Keisha berhenti berlari dan menoleh ke belakang. Seekor kecoa hinggap di rambut Sheila, yang lain beterbangan di sekitar Mey, dan Andin yang berada di belakang Sheila. Mereka bermaksud menolong Sheila ketika kecoa itu berhamburan keluar dari kantung plastik.

Detik itu juga Keisha teringat kata-kata neneknya, “Tuhan Tahu tapi menunggu”. Rupanya inilah saatnya berbalik. Mereka yang telah menyakitinya telah menerima pembalasan dari Nya.

Walau mereka masih belum berhenti juga berusaha menyakitinya, tapi Keisha kini lebih kuat dan berani melakukan perlawanan.

Thursday, April 20, 2017

#Day10, Seleb Aja Hijrah, masa’ Kamu Enggak?

Menjadi seleb adalah impian sebagian orang. Bagaimana tidak, seorang seleb dipuja banyak orang, harta melimpah, segala fasilitas ada, cantik dan kondisi fisik yang nyaris sempurna.
Tidak hanya main film, mereka dapat menyanyi, menjadi bintang iklan dan dikenal dimana-mana.

Ternyata, tidak semua selebritis itu bahagia dengan menjadi terkenal di dunia hiburan. Tubuh mereka ditonton oleh banyak orang saat syuting film, tidak hanya itu, selepas syuting tak sedikit yang menghabiskan waktunya untuk clubbing, pulang larut malam atau malah hingga pagi. Bergaul sangat bebas dan bercampur antara laki-laki dan perempuan. 

Remaja putri sangat mengidolakan mereka, apa yang digunakan baik baju, gaya dandan dan lain-lain ditiru. Baju yang ketat, terbuka, transparan dan pergaulan bebas diperkenalkan oleh mereka lalu diikuti oleh penggemarnya. 

Beberapa selebritis berani mengambil resiko memakai hijab, mereka tidak khawatir tidak terkenal lagi, tidak populer lagi dan tidak memiliki penghasilan lagi. Mereka yakin bahwa perintah menggunakan hijab itu wajib ditaati. Mereka rela meninggalkan semua kesenangan itu demi berhijrah menjadi muslimah yang lebih baik. 

Banyak dari mereka yang kemudian merasa lebih nyaman setelah berhijab. Mereka lebih membatasi diri dari pergaulan yang tidak benar dan terlalu bebas, mereka lebih dapat mengkontrol apa yang dikatakan, tidak sembarangan berbicara dan lain-lain. Alhasil, fans mereka pun bertambah simpati, walau tak sedikit juga yang berkomentar miring, berhijab hanya untuk menutupi aib atau ingin lebih tenar.

Mereka menyadari, bahwa keputusan mereka berhijab akan berpengaruh pada job yang mereka dapatkan. Bila sebelum berhijab mereka dapat menerima peran main film atau sinetron dengan bebas, namun setelah berhijab mereka tentunya lebih selektif memilih peran. Para produser film pun pasti tak ingin memakai mereka untuk film dengan adegan erotis atau bercampur dengan artis lelaki.

Mereka tahu, setelah berhijab mereka tidak dapat lagi bebas berbicara dan bergaya meniru laki-laki atau melakukan perbuatan yang melanggar syariat.

Beberapa artis di bawah ini memilih menggunakan hijab dengan berbagai sebab :

1. Laudya Cynthia Bella
Awal berhijab karena main film bergenre religi dengan judul Assalamu’alaikum Beijing. Saat itu ia merasa nyaman mengenakan jilbab karena dapat menghindari udara dingin saat syuting di Beijing dan sekitarnya. Selanjutnya setelah menunaikan ibadah umroh, Bella, mantap untuk terus menggunakan hijabnya hingga saat ini bahkan menolak peran yang memintanya melepaskan jilbab. Bukannya surut namun Bella kini makin terkenal membintangi film religi dan menjadi ambassador produk kecantikan yang memperlihatkan bahwa meski berhijab namun tetap bisa tampil cantik sesuai syar’i. Ia juga percaya bahwa rejeki sudah ditentukan oleh Allah SWT, pakai hijab atau tidak.

2. Zaskia Adya Mecca
Artis sinetron yang kini lebih dikenal sebagai istri sutradara ternama Hanung Bramantyo dan pemilik label busana muslimah untuk remaja ini mengenakan jilbab agar terhindar dari kebiasaan clubbing atau nongkrong hingga larut malam di club atau pusat hiburan malam. Namun dia juga berkata bahwa niatnya berhijrah dengan mengenakan jilbab ikhlas ingin menutup diri semata-mata karena Allah SWT. Zaskia mulai berhijab sejak tahun 2005.

3. Dewi Sandra
Ia merupakan seorang penyanyi dan bintang iklan. Setelah kegagalan dalam rumah tangga yang menyebabkan ia bercerai dari Surya Saputra lalu menikah dengan Glenn Fredly kemudian bercerai juga, Dewi memutuskan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Awal berhijab setelah Dewi yang tinggal di daerah Bintaro mengikuti pengajian dan siraman rohani. Lalu pada suatu malam setelah sholat tahajud Dewi secara acak membuka Al Qur’an dan mendapatkan surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya : 

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Sungguh menakjubkan bukan? Bagaimana Allah memberikan hidayah kepada hambaNya dengan cara yang tidak disangka-sangka. Sejak saat itu Dewi makin rajin mengikuti majelis taklim dan pada tahun 2011, ia kembali menikah dan alhamdulillah tetap langgeng hingga kini.

Meski berhijab namun bukan berarti karir Dewi di dunia entertaiment berhenti. Selain membintangi film bertema religius seperti 99 Cahaya di Langit Eropa, Dewi juga menjadi brand ambassador sebuah produk kecantikan yang halal bagi wanita dan menjadi idola bagi para hijabers karena busana muslimah yang dikenakannya sangat trendy dan tetap sesuai syar’i.

Masih banyak selebritis wanita Indonesia yang memilih berhijab, bahkan nampaknya akan semakin bertambah di masa yang akan datang.

Jadi, bila mereka saja ikhlas berhijrah demi meraih ridho Allah SWT, rela meninggalkan kesenangan duniawi yang melenakan bahkan cenderung menjerumuskan, mengapa kamu tak juga bersegera berhijrah?

Jadi, tunggu apalagi?

#MyHijrahMyChoice #YaAllahMudahkanlahHijrahku

Tuesday, April 18, 2017

#Day9, Yuk buat checklist hijrahmu

Alhamdulillah, hidayah telah datang menyapa, dan dirimu pun mulai mantap untuk berproses menuju muslimah yang lebih baik. Keinginan mengenakan hijab syar’i makin membuncah tak terbendung lagi.

Hidayah itu serupa cahaya dan rentan lekas padam tanpa tindakan. Karena itu saat kamu yakin bahwa berhijab adalah pilihanmu yang terbaik, bersegeralah membuat checklist hijrahmu.

Apa saja yang harus kamu lakukan ? Yuk simak checklist berikut ini :

1. Awali dengan bismillah, pasrahkan kepada Allah SWT bahwa kamu sedang menjalani proses hijrah. Semoga Allah selalu memberimu kemudahan dan perlindungan.

2. Kenakan hijab sesuai kemampuanmu. Bila pada masa awal kamu belum terbiasa memakai gamis dan jilbab lebar, bisa kamu mulai dengan pakaian longgar, misalnya kamu suka pakai jeans dan kemeja, pilih bahan jeans yang soft dan cukup lebar tidak membentuk tubuh seperti memperlihatkan jenjang kakimu. Demikian juga baju atasan, kenakan kemeja yang lebih longgar atau kaos berlengan panjang yang nyaman buat kamu yang terbiasa mengenakan baju gaya sporty. Penutup kepala, gunakan jilbab kaos instan menutupi dada. Model jilbab ini cukup nyaman dan tidak membutuhkan waktu lama untuk menggunakannya.Lambat laun bila kamu telah terbiasa, kenakan rok dan jilbab yang lebih lebar, sebab hijab yang memenuhi syarat syar’i antara lain :
  • Menutup aurat kecuali wajah dan telapak tangan, artinya, kamu perlu memakai kaos kaki pula untuk menutupi kakimu bila mengenakan sandal terbuka.
  • Tidak tipis dan menerawang.
  • Tidak berupa perhiasan dan menarik perhatian. Bila ingin menggunakan aksesoris gunakan secukupnya seperti bross bunga yang simple.
  • Bukan jilbab punuk onta yang menonjolkan bagian belakang kepala akibat menggulung rambut panjangmu terlalu tinggi atau model dengan spon di atas kepala.
  • Tidak ketat dan mengandung wewangian yang menarik perhatian orang lain di sekitarmu terutama laki-laki yang bukan mahrammu.
3. Mulai batasi pergaulan. Bukan berarti harus tiba-tiba menghilang dari peredaran, namun kurangi waktu main atau nongkrong bersama teman-teman. Tetap jaga silaturahmi dan bersikap baik dengan mereka meski mereka tidak menyukai perubahanmu dan nyinyir mengomentari penampilan barumu.

4. Pelajari ilmu agama, sebab sampai saat ini, wanita berhijab selalu identik dengan ilmu agama yang lebih baik daripada yang tidak. Perbaiki bacaan Al Qur’anmu yang belum sempurna dan bersikaplah yang baik serta santun. Tingkatkan intensitas ibadah seperti memperbanyak ibadah sunnah selain utamanya ibadah wajib.

Jangan ragu untuk melanjutkan proses hijrahmu..

#MyHijrahMyChoice

#Day8, Ya Allah, Mudahkanlah Hijrahku

Terkadang tak mudah bagi kita untuk berubah. Kita terlalu takut dengan akibatnya, dengan konsekuensinya. Ingin rasanya kita menanti hingga siap, namun sampai kapan ? Padahal umur yang bertambah ini menandakan berkurangnya jatah usia di dunia. Tak ada jaminan besok kita masih hidup, sementara kita bisa menunda berhijab.

Ya Allah, mudahkanlah proses hijrahku. Mungkin tak adil bila aku hanya ingin kemudahan tanpa mencicipi kesulitan. 

Kemudahan akan selalu beriringan dengan kesulitan, karena itulah yang akan membuat kita mensyukuri setiap kemudahan yang kita dapatkan dalam menjalani hidup. Tapi yakinkanlah aku Ya Allah, bahwa ini jalanMu yang terbaik untukku.

Berikan aku kekuatan agar mampu menghadapi segala kesulitan, sebagaimana janjiMu :

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.”
“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”. (QS. Al Insyirah : 5-6)

Pilihan berhijab kadang cukup menakutkanku. Aku takut tak mendapatkan pekerjaan yang kunginkan, aku takut dijauhi teman-teman yang selama ini sudah bersamaku dalam suka dan duka. Aku takut keluarga menjauhiku karena merasa malu dan keberatan saat mengetahui aku memilih untuh hijrah memakai hijab. Aku takut tak mendapatkan jodoh karena para lelaki akan menjauhiku, menghindariku. Hijabku, barangkali akan menjadi penghalang mereka melamarku.

Hanya satu dari sekian banyak sahabatku yang mendukungku berhijab. Katanya,” Hijab akan menjagamu dari pergaulan bebas dan pandangan mata laki-laki yang berniat kurang baik padamu”.

Tapi selama aku tak berhijab, tak ada satupun laki-laki yang berniat menyakitiku atau menggangguku. Memang, sesekali ada yang bersuit nakal menggodaku, namun tak lebih dari itu. Jadi haruskah aku memakai hijab selama aku masih bisa menjaga pergaulanku meski tanpa memakai jilbab ?

Tak perlu takut tak akan mendapatkan pekerjaan karena berhijab. Salah seorang temanku memang pernah ditolak bekerja di sebuah instansi karena memakai hijab. Meski sempat kecewa, namun akhirnya dia mendapatkan pekerjaan meski di tempat yang tidak ia inginkan. Di situ, ia bertemu jodohnya dan tak lama kemudian mereka menikah. Rejeki Allah sudah tentukan, jangan pernah ragu untuk berhijrah menjadi muslimah yang lebih baik, itu katanya.

Ya Allah, betapa sulitnya aku yang ingin berhijrah. Aku takut tak lagi dapat bersenang-senang, menikmati travelling kala liburan, bepergian bersama teman-teman. Tapi salah seorang sahabatku, malah dengan bangga memperlihatkan fotonya saat backpacker-an ke Jepang. Berfoto memakai hijab bersama beberapa orang Jepang yang ditemuinya.

Hijab tak akan menghalangimu melakukan kesenangan asal sesuai syar’i. Hijab yang kamu kenakan akan mengingatkanmu untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama. Meski berfoto bersama, ia tak pernah berpose terlalu dekat dengan teman laki-laki atau pose lain yang heboh yang biasa dilakukan oleh rombongan wisatawan saat travelling. Ia tetap nampak santun dan tersenyum ramah dalam fotonya. Bahkan pada saat makan, salah seorang warga Jepang yang ia temui mengatakan bahwa makanan yang akan dia beli mengandung babi, jadi tidak boleh dimakan muslim. Untunglah, karena semakin bertambahnya jumlah mualaf di Jepang dan pengetahuan mereka bahwa seorang muslim tidak boleh mengkonsumsi alkohol dan babi membuatnya ingat untuk melarangmu makan sesuatu yang diharamkan oleh Islam.

Ya Allah, berikan aku kemudahan untuk melaksanakan segala tuntunanMu, agar ridho dan keberkahan dari Mu senantiasa ada dalam kehidupanku, di dunia maupun di akhirat nanti.

Jangan takut untuk berhijrah, sahabat, begitu tulisnya dalam email. 



Monday, April 17, 2017

#Day7, Ketika Menulis menjadi Profesimu, Siapkah Kamu?

Begitu banyak orang yang ingin menjadi penulis, termasuk saya hehe..

Motivasinya pun bermacam-macam, mulai dari ingin mendapatkan royalti (katanya sih ini termasuk pendapatan passive income yang datangnya mengalir dari buku yang terjual, makin banyak cetak ulang makin besar royaltinya), popularitas sekaligus menuangkan idealisme dan pemikiran-pemikiranmu yang tak bisa tersampaikan.

Menulis kini makin mudah apalagi sejak hadirnya sosial media semacam blog, facebook, twitter, instagram dan lain-lain. Kita bisa terkenal hanya dari nyetatus di sosial media. Kita bisa di endorse  di Instagram, di follow banyak orang di twitter dan Facebook dan menghasilkan uang dari tulisan kita yang dibeli oleh sebuah situs online demi menaikkan traffic. Maka kini web content writer menjadi sebuah profesi baru selain menjadi penulis buku.

Namun, siapkah kamu dengan konsekuensi menjadikan menulis sebagai profesi kamu ? profesi ini masih dipandang sebelah mata oleh beberapa kalangan, karena kamu tidak perlu ngantor  khusus seperti karyawan lain. Seorang penulis bisa menulis di rumah sambil mengenakan jeans belel dan kaos oblong ditemani cemilan dan kopi. Atau kamu bisa menulis di cafe yang punya wifi kenceng, tempat yang cozy serta kopi enak. 

Jam kerjanya pun tak dibatasi seperti pekerja lainnya yang biasanya memiliki jam kerja 7 to 5 seminggu. Kamu bisa pilih menulis di pagi hari atau tengah malam sekalipun, asal sesuai dengan deadline, kamu punya waktu yang lebih bebas, sisa waktunya bisa untuk membaca, bersantai atau main hehe..

Menjadi penulis tidak semudah itu, kawan..ada beberapa hal yang harus kamu miliki ketika kamu memutuskan ingin menjadi penulis.

1. Jadi penulis harus pandai menilai selera pasar, buku apa yang sedang digemari oleh orang dan ambil celah khusus dan unik yang belum pernah ditulis tentang tema yang lagi booming tersebut. Kecuali bila kamu punya ideologi tertentu dan cenderung idealis, maka menerbitkan buku secara mandiri atau indie mungkin lebih pas, namun pastikan kamu memiliki celah pasar atau komunitas yang bisa menerima tulisan dan bukumu. Contoh : Kamu suka catur dan ahli strategi, kenapa tidak menulis buku tentang catur dan menjualnya kepada komunitas penggila olah raga catur ?

2. Penulis harus punya komitmen dan tahan banting. Untuk bisa menyelesaikan naskah buku, kamu perlu banyak membaca, bepergian ke tempat yang ingin kamu tulis atau bertemu narasumber dan mewawancarainya bila perlu. Semua itu kadang tak bisa berjalan lancar, bisa saja di tengah jalan kamu ditolak narasumber yang enggan kamu wawancarai atau buku yang kamu inginkan sebagai penambah referensi belinya harus ke luar negeri. Di sini kamu harus punya komitmen untuk bertahan dan memiliki strategy agar tulisanmu selesai dengan tuntas dan baik.

3. Jangan jadi penulis kalau menulis saja kamu masih butuh mood. Seorang penulis yang baik harus mampu mengalahkan writer’s block dan bad mood. Sesekali wajar bila kamu sedang bosan atau jenuh, tapi jangan biarkan hal itu terjadi berlarut-larut. Ingat tenggat waktu dan deadline yang telah ditetapkan. Apalagi bila kamu adalah seorang penulis konten web, bila terlambat, maka pelanggan atau pemiliki situs akan kehilangan momen untuk menjual produknya. Kamu harus dapat memotivasi diri untuk tetap dapat menulis sesulit apapun kondisinya.

4. Sebagaimana profesi lainya yang memiliki jam kerja, maka penulis pun sebenarnya perlu menetapkan waktu menulis, meski tak seketat karyawan. Dengan waktu yang sama setiap hari, kamu akan tahu seberapa banyak tulisan yang dapat kamu buat setiap hari. Targetkan dalam satu hari berapa lama dan berapa halaman yang dapat kamu hasilkan.

5. Terbuka terhadap kritik. Sebagai penulis kamu harus dapat menerima kritik dari pembaca karyamu. Dengan hal ini kamu akan dapat menulis dengan lebih baik di masa yang akan datang.

Saya mencintai profesi menulis, karena dengan menulis, memungkinkan saya untuk tak pernah berhenti belajar hal-hal baru dan memperbaiki diri sendiri.

Siapkah kamu untuk menjadi seorang penulis ?

Saturday, April 15, 2017

#Day6, My Hijrah is My Choice


“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak.”

Jangan nyinyir dengan pilihan hijrah seorang wanita yang ingin memakai hijab karena rasa takutnya pada Allah SWT. Kamu tidak pernah tahu perjuangan apa yang harus dihadapi ketika mulai akan menggunakannya. Kamu juga tak pernah tahu pengorbanan apa yang telah ia lakukan.

Pun jangan mengingat aib dan busana yang sebelumnya ia pakai, baginya saat itu aurat adalah hanya bagian tubuh yang sangat pribadi. Padahal meski tertutup namun ketat ia bagaikan telanjang di depan umum. Pujilah keberaniannya menentukan pilihan sulit yang pernah ia lakukan selama hidupnya. Berhijrah dan berhijab.



Hijrah adalah kewajiban, berubah menjadi yang lebih baik. Dan manusia pun diberikan pilihan apakah ia akan tetap merugi dengan melakukan keburukan sepanjang masa, ataukah ia akan menjadi manusia yang lebih baik dengan berubah.

Ada konsekuensi atas perubahan yang telah dilakukan, namun jangan pernah takut. Kamu berubah baik atau buruk tetap menanggung konsekuensi, jadi mengapa tidak berubah untuk menjadi yang lebih baik saja?.

Takut tak dapat pekerjaan karena mengenakan hijab ? Bukankah rejeki Allah yang tanggung ? Kini banyak instansi baik swasta maupun negeri yang mengijinkan karyawannya menggunakan hijab. Bahkan tak sedikit mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri dengan tetap memakai hijabnya.

Takut tidak memiliki teman karena dengan hijab yang kamu gunakan ? Bukankah hijab mampu menghindarkanmu dari pergaulan yang salah ? Karena hijab kamu pasti malu tertawa terbahak-bahak diantara teman laki-laki. Bukankah kamu akan risih, karena mengenakan hijab namun bergaul dengan laki-laki di tempat sunyi atau di keramaian ?

Keluarga tidak menyetujui dan khawatir dengan masa depanmu nanti ? Keluarga dengan dasar agama yang baik, tidak akan pernah tidak setuju dengan keputusanmu berhijab, karena hijabmu menutup pula aib keluarga, kamu pasti tidak akan mau berbuat negatif sebab kamu berhijab.

Hijab adalah pengingat sekaligus rem buatmu. Mungkin awalnya kamu hanya mampu menutup rambutmu dengan hijab namun masih memakai pakaian lamamu yang panjang. Namun kambat laun hijrahmu akan menjadi lebih baik, seiring kuatnya niatmu meraih ridhoNya.

Miliki teman yang seiman dan sepaham denganmu, batasi pergaulan dengan teman yang tak mendukung hijrahmu namun tetaplah bersilaturahmi dan berbuat baik dengan mereka.
Hijab adalah pembatas, batasi dirimu dari pengaruh buruk. Jangan percaya kata-kata yang penting baik hatinya meski tidak berhijab. Bila perintah Allah SWT untuk berhijab saja berani ia langgar, bagaimana mungkin kamu mengatakan ia adalah orang yang baik ?

Dukunglah sahabatmu, manakala ia berkata, “My hijab is my choice”.

#Day5, Antara Bisnis, Ibadah dan Pekerjaan


Tinggalkan sejenak angka-angka, sebentar saja, lepaskan pakaian ketakutanmu akan berkurangnya harta, risau oleh bertambahnya beban hidup, gagalnya usaha dan hilangnya kesempatan. Ingatkan hatimu kepada urusan pertama engkau dihidupkan di muka bumi ini,
 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama yang lurus”. (QS Al Bayyinah :5)
Trennya kini karyawan nyambi bisnis. Ada saja alasannya, karena terdesak kebutuhan yang makin meningkat, biaya hidup meninggi sementara kenaikan gaji hampir tak ada arti. Begitu gaji naik, maka harga bahan pokok berlomba lari cepat mendahului.

Adapula yang ingin menambah jumlah uang yang ditabung karena ingin atau mentargetkan sesuatu. Ingin beli rumah, ingin beli mobil, ingin naik haji dan lain-lain. Maka seusai jam kerja berakhir mereka berlomba mencari peluang bisnis yang paling menghasilkan, yang minim modal tapi untung besar, yang minim resiko tapi cepat untung. 

Yang punya bisnis online, jadi rajin melihat notifikasi di HP, entah  pesan BBM, Whatsapp, Messenger dan lain-lain. Jangan-jangan ada orderan nih, jangan-jangan ada komplain pelanggan nih. Aduh, ada orderan tapi stock barang kosong, dipilihkan yang lain pelanggan ndak mau. Eh ini barang udah packing tapi kok belum transfer sih?

Begitulah, hidup kita jadi disibukkan dengan urusan dunia, Setelah sibuk dengan pekerjaan, lalu dengan urusan bisnis. Masih adakah waktu untuk kita menghadap Allah SWT melalui sholat yang khusyuk, doa yang bersungguh-sungguh dan membaca Al Qur’an barang 1 hingga 10 ayat perhari ?
Bukankah rejeki kita sudah dijamin olehNya ? Ikhtiar memang penting tapi menomorsatukan Allah jauh lebih penting. Maka pengingat diri ini saya tulis, supaya saya ingat ibadah nomer satu, pekerjaan dan bisnis nomer sekian. Karena buat apa kita bercapek-capek kerja dan berbisnis bila Allah SWT tidak ridho? 

Finansial yang sulit memang kerap membuat otak kita berputar cepat mencari jalan keluar, namun seperti yang dikatakan Herlina Gustati dalam bukunya “Sudah Sesuaikah Doaku dengan Kehendak Allah ?”, memohon pertolongan kepada Allah SWT lebih dahulu jauh lebih penting sebelum melakukan ikhtiar. 
Lakukan dengan yakin dan ikhlas. Maka Allah akan pilihkan jalan yang terbaik, mungkin bukan bisnis yang menyita waktu, bisa jadi Allah ingin kamu menjadi guru dengan mengajarkan ilmu dan dari situlah rejekimu menjadi berkah dan cukup bahkan berbuah penghargaan. 

Bisa jadi bakat menulis yang selama ini terabaikan akan menjadi jalan membuka pintu rejeki yang lain, sementara waktu untuk beribadah bisa kamu tambah. Menulis saat di sepertiga malam seperti yang sering saya lakukan, seusai sholat malam. Sungguh, Allah SWT lebih mengetahui yang terbaik. 

Herlina juga membuatkan kita rumus seperti ini :
Apabila saat kita berdoa, kita ingin Allah SWT mengabulkan apa yang sangat kita inginkan maka bisa jadi Allah akan menjawabnya dengan : penyelesaian sementara+jalan sulit+masalah baru

Sedangkan bila Allah SWT menghendaki penyelesaian masalah kita maka Allah akan memberikan : penyelesaian tuntas+jalan mudah+keberkahan.

Kadang kita tidak yakin dengan jalan keluar yang telah dipilihkan Allah SWT padahal Dia Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya.

Bisa jadi jalan keluar kesulitan finansial yang sedang kamu hadapi bukan dengan bisnis yang justru menyita waktumu denganNya. Bukan dengan menginvestasikan uang tabunganmu untuk membeli saham dan sebagainya. 

Bukan berarti saya tidak menyetujui orang-orang yang berbisnis utama maupun sampingan untuk menambah penghasilan, tapi sudahkah kita introspeksi diri, bisa jadi kesulitan itu adalah caraNya menegur kelalaianmu?


Thursday, April 13, 2017

#Day4, Ibu pekerja dan ibu yang tinggal di rumah, baik mana?

https://ikriyu.files.wordpress.com
Antara ibu pekerja dan ibu di rumah sebenarnya tidak jauh berbeda, keduanya sama-sama bekerja. Dewasa ini jarang ada kok ibu di rumah saja atau mengurus rumah saja, kalaupun ada ya tidak terlalu banyak yang murni ibu di rumah saja tanpa bekerja. Kelihatannya sih cuma di rumah tapi ngurusin bisnis online, cieehhh...

Waktu itu sempat ada perdebatan, baik mana ibu bekerja dan tidak?. 

Ah, sebenarnya tidak perlu diperdebatkan karena kita belum tentu paham prioritas hidup seseorang. Ada istri yang harus tetap bekerja di luar rumah karena perekonomian keluarga yang belum mencukupi. Masih ada banyak tanggungan yang harus dilunasi dan belum cukup bila hanya mengandalkan gaji suami saja. Sebaliknya ada istri yang lebih suka mengurus rumah dan anak sebab gaji suami telah mencukupi atau bila tidak, dapat membuka bisnis sendiri di rumah.

Ibu yang berbisnis di rumah kelihatannya sih bisa mengatur jadwal kerja sendiri, bisa bekerja kapan saja tidak terikat waktu seperti pekerja kantoran. Padahal bila  punya bisnis online, bisa-bisa waktu bekerjanya justru lebih panjang daripada ibu pekerja yang rata-rata from 7 to 5. Malam hari masih harus menjawabi pertanyaan dan orderan pelanggan, pagi hari menge-chek notifikasi dan siang follow up orderan. Masih harus pontang-panting mengurusi rumah pula.  

Bagi ibu pekerja seperti saya, jelas masih ada hal-hal yang harus dibereskan sebelum benar-benar mengundurkan diri dari dunia kerja. Selain membutuhkan gajinya, juga masih ingin mengaktualisasikan diri. Dunia bekerja memungkinkan saya untuk mendapatkan lebih banyak teman dan relasi yang dapat digunakan nanti saat akan memulai bisnis sendiri di rumah pada masa pensiun atau bila sudah bosan dengan boss dan pekerjaan haha...

Sebagai ibu bekerja, saya belajar me-manage waktu dan perasaan. Segala urusan rumah di pagi hari harus dapat diselesaikan, seperti menyiapkan sarapan untuk anak dan suami, membersihkan rumah sekedarnya karena siang hari ada pembantu yang dapat melakukannya. Pulang kerja membagi waktu untuk keluarga, mengajari anak, mengantar les dan me time. Harus mampu me-manage perasaan saat timbul rasa bersalah karena telah meninggalkan anak selama 9 jam sehari untuk bekerja dar senin hingga sabtu. Menekan rasa khawatir saat meninggalkan anak yang sedang sakit di rumah dengan pengawasan pembantu meski saya tetap menelepon atau pulang saat jam istirahat makan siang lalu kembali lagi bekerja.

Saya tak mengatakan bahwa ibu di rumah relatif lebih mudah dan santai daripada ibu yang juga bekerja. Sebab saat pembantu libur, saya juga merasakan penatnya mengurus rumah sendirian sekaligus bekerja. Tekanan pekerjaan di kantor sekaligus kondisi rumah yang berantakan kadang membuat saya melepaskan emosi dan kelelahan pada anak dan suami. Untunglah anak dan suami cukup mengerti dan sesekali memberikan kelonggaran bagi saya untuk memiliki me time sendiri, membaca buku, menulis  atau bahkan tidur seharian di hari minggu hehe...

Idealnya seorang ibu memang harus di rumah sepanjang hari karena pendidikan anak jauh lebih penting. Anak juga butuh lebih diperhatikan agar tidak merasa diabaikan. Dan suami bisa betah di rumah hehe...Tapi wanita bekerja juga tidak sepenuhnya salah. Setiap anak akan menjawab dengan berbeda saat ditanya lebih suka ibunya bekerja atau di rumah. Ada yang lebih suka ibunya di rumah karena ada yang memperhatikan, namun adapula yang tak keberatan ibunya pekerja karena bisa mendapat uang jajan lebih dari gaji ibu dan meskipun sang ibu bekerja, ibu masih berkomunikasi lewat telepon atau whatsapp.

Kalau kamu ditanya, lebih suka ibumu di rumah saja atau bekerja, kamu memilih yang mana ?

#Day3, Kartini, Pelopor Tradisi Menulis Perempuan Indonesia

Barangkali yang membuat Kartini lebih istimewa daripada pahlawan wanita lainnya karena ia menulis. Ia tidak pernah mengangkat senjata, berapi-api berpidato mengangkat senjata atau berpakaian dan bertingkah seperti laki-laki. Ia tetap seorang wanita yang lemah lembut namun cukup powerfull dengan apa yang telah ia lakukan. Menulis.

Meski isi tulisannya adalah tentang keluhannya terhadap pengekangan hak wanita untuk mendapatkan perlakukan yang lebih adil dan pendidikan yang sama tinggi dengan laki-laki, namun setidaknya dengan tulisannya itu kita tahu, misi dan visi hidup Kartini. Buku kumpulan surat-surat beserta balasan Habis Gelap Terbitlah Terang adalah inspirasi pertama saya untuk menulis. Buku tersebut saya baca saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Kita tahu, untuk mendapatkan sesuatu perlu berjuang dan mendapatkan pendidikan adalah hak bagi semua orang baik laki-laki maupun perempuan.

Kartini tetap dikenang hingga kini karena tulisannya yang dibukukan, dikenang karena semangatnya menuntut ilmu dan bahkan pernah meminta kepada seorang ulama yang mengajarinya agama Islam, agar mengartikan isi kitab suci Al Qur’an dalam bahasa Jawa agar dipahami isinya, tidak hanya dibaca dan dilagukan seperti syair.

Kartini bukan feminis, dia tetap seorang istri yang patuh kepada suami dan menghormati keluarga, dia tetap belajar agama, dan tetap mengakui kodratnya sebagai wanita.
Wanita harus pintar, karena dia lah pencetak generasi selanjutnya yang lebih baik. Wanita dapat memiliki hak setara laki-laki dalam memperoleh pendidikan tanpa melupakan kodratnya.

Hanya dengan menulis, kita akan dikenang selamanya....

#Day2, Do it Anyway? No way?

Jika Anda sukses, Anda akan mengundang sahabat-sahabat palsu dan musuh-musuh yang sebenarnya. Bagaimanapun raihlah sukses itu. (Kent M Keith)
Pernah nggak sih kamu, merasa di posisi seperti ini ? Salah bener tetap salah. Berbuat baik salah, jadi jahat juga nggak bener. Dikerjakan salah, nggak dikerjakan juga salah ?

Pernah juga mendapat komentar yang kurang menyenangkan dari teman sekerja, buat apa serius dan kerja bagus kalau gajinya kurang ?. Buat apa susah-susah mengerjakan kalau ternyata yang dapat pujian cuma atasan? Sementara kita yang mengerjakan, dapat ucapan terima kasih saja tidak.

Awalnya saya ikut berpikir apatis begitu, jadi ikutan males-malesan kerja, toh gajinya kecil, toh bisa dikerjakan lain hari, toh bisa dilakukan sebisanya. Do it your best jadi berarti, ya sesempatnya bukan melakukan yang terbaik, totalitas.

Hingga suatu hari saya pun berpikir, tentang sebuah kalimat sakti “Do it Anyway”. Sudah lakukan saja...begitu kira-kira terjemahannya. Tidak pernah ada yang sia-sia di muka bumi ini, bahkan kebaikan sekecil biji sawi pun yang sudah kamu lakukan. Jadi meski kebaikanmu tak pernah dihargai orang, biarkan saja. Apa kamu tidak percaya dengan janji Allah SWT yang akan membalas kebaikan hambaNya meski sekecil biji sawi ?

Pekerjaan sederhana yang dilakukan dengan totalitas akan membuahkan hasil baik, tidak hanya kepuasan atasan yang menilai pekerjaan kita (meski lagi-lagi kita harus menyerah dengan kebijakan perusahaan dalam memberikan gaji). Lihatlah diri sendiri. Apakah kamu tidak akan puas bila telah mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan berkata, “Ah, ternyata saya bisa ngerjain pekerjaan ini”. Besoknya atasan bisa jadi akan memberikan pekerjaan yang lebih menantang. 

Atau..”Oh ternyata saya bisa melakukan hal ini lebih baik daripada teman lain”. Kepuasan akan menimbulkan kepercayaan diri.

Apapun yang kamu lakukan, lihatlah hasilnya pada pembentukan karakter diri dan kebiasaan yang baik. Hanya dengan itu kita dapat meminimalisir kebencian kita pada boss yang nyinyir dan pelit hehe....

Do it Anyway sejatinya adalah sebuah buku yang ditulis oleh Kent M Keith. Isinya tentang 10 Perintah Paradoks, perintah yang sebenarnya berlawanan arti. Perintah yang harus dikerjakan oleh orang-orang yang putus asa dan sedang menghadapi masa-masa sulit.



10 Perintah Paradoks adalah :
1. Manusia sering bersikap tidak logis, tidak masuk akal dan mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun sayangi mereka.

2. Bila Anda melakukan kebaikan, orang akan menuduh Anda memiliki motif tersembunyi yang lebih mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun lakukan kebaikan itu.

3. Jika Anda sukses, Anda akan mengundang sahabat-sahabat palsu dan musuh-musuh yang sebenarnya. Bagaimanapun raihlah sukses itu.

4. Kebaikan yang Anda lakukan hari ini akan dilupakan esok hari. Bagaimanapun lakukan kebaikan itu.

5. Kejujuran dan keterbukaan membuat Anda rentan. Bagaimanapun jujur dan terbukalah.

6. Pria dan wanita paling hebat dengan gagasan yang paling besar dapat dijatuhkan oleh pria dan wanita yang paling kecil dengan pikiran yang paling kecil. Bagaimanapun berpikir besarlah.

7. Orang bersimpati pada pihak yang lemah, tetapi mengikuti pihak yang kuat. Bagaimanapun berjuanglah bagi pihak yang lemah.

8. Apa yang Anda bangun selama bertahun-tahun dapat hancur dalam semalam. Bagaimanapun tetaplah membangun.

9. Sesungguhnya manusia membutuhkan pertolongan, tetapi mereka mungkin akan menyerang Anda jika Anda menolong mereka. Bagaimanapun tolonglah mereka.

10. Berikan yang terbaik pada dunia dan Anda akan kecewa. Bagaimanapun berikan yang terbaik pada dunia.

Jadi...masih ingin do it anyway ? ya sudah lakukan saja...jangan bilang no way! bila ternyata apa yang sudah kamu lakukan dan kerjakan justru berguna bagimu di masa depan dan bagi orang-orang di sekitarmu meski kadang mereka akan membalas kebaikanmu dengan kejahatan. Tenang..masih ada Tuhan kok.

#Day1 Waspadai Anak yang Doyan Main Game

Perkembangan teknologi gadget dewasa ini sangat cepat, smartphone, tablet, ipad dan komputer baik pc dan laptop memungkinkan kita untuk mendownload dengan mudah berbagai aplikasi, salah satunya adalah game. Tanpa disadari peran orang tua lah yang membuat kebanyakan anak dan remaja mengalami kecanduan main game lewat gadget yang mereka miliki.

Orang tua kadang menghadiahkan gadet terbaru dan terbaik untuk putra-putrinya tanpa menyadari efek atau akibatnya. Kadang orang tua lengah atau bahkan senang bila anak tidak rewel sebab dengan meninggalkan mereka untuk bermain game, orang tua dapat beraktifitas dengan bebas atau beristirahat.

Main game dengan frekuensi yang tidak terlalu sering mungkin baik sebagai pengisi waktu atau saat santai. Namun orang tua patut waspada bila anak-anak mulai terlalu sering main game hingga melupakan tugas utamanya untuk belajar, bersosialisasi, beribadah atau membantu orang tua.

Bila Anda perhatikan banyak permainan game di gadget tersebut menjadikan anak sebagai tokoh utama yang memainkan game. Anak bisa menjadi raja, pemimpin, pembasmi kejahatan, pahlawan yang dihargai dan dihormati. Selain itu bila menang, anak akan mendapatkan reward atau penghargaan baik berupa poin maupun hadiah pulsa atau dapat mendownload game lain secara gratis.
Namun sayangnya reward dan penghargaan tersebut hanya didapat dari dunia maya bukan kenyataan. Orang tua patut waspada dan lebih meluangkan waktu lebih banyak untuk memantau apakah dalam kehidupan nyata anak mendapatkan cukup perhatian dan penghargaan dari Anda sebagai orang dan teman-temannya.

Seorang anak yang mendapatkan perlakukan yang tidak adil disekolah, kurang perhatian dari orang tua, kurang penghargaan dari teman-temannya, gagal dalam nilai pelajaran akan “melarikan diri” dari kenyataan dengan bermain game, sebab dari permainan game tersebut dia mendapatkan reward dan kekuasaan.

Hargailah sekecil apapun pekerjaan atau prestasinya. Bahkan ketika dia bersedia membantu menyapu rumah meski tak bersih sempurna tetaplah puji hasil kerjanya dan berikan semangat agar dapat menyapu lebih bersih lagi nantinya. Ketika anak mendapatkan nilai buruk pada pelajaran sekolahnya, tanyakan dengan bahasa yang lembut dan santun dimana letak kesulitannya dan ajari dia dengan baik agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Selalu miliki waktu untuk ngobrol dengannya sehingga lambat laun si anak akan mengurangi kegiatannya main game.

Buatlah aktifitas bermain dengan anak dengan cara-cara yang menyenangkan dan kreatif.
Cari tahu kesukaan anak dan ajak dia bersama Anda selaku orang tua untuk melakukan aktifitas tersebut bersama-sama Berikan pula buku bacaan kepada anak yang menarik yang isinya bermanfaat dan dapat pula dijadikan sebagai sarana belajar apalagi bila turut menunjang pelajaran di sekolah dengan bahasa dan gambar yang mudah dipahami dan menarik.

#30DWC, Tantangan 30 Hari Nonstop Menulis


Biasanya sih, nulis blog kalau lagi sempat, seringnya pas week end. Mumpung ada tantangan 30 hari menulis dari kelas menulis online yang saya ikutin, akhirnya posting juga tulisan. Apalagi kalau lihat tulisan mas Brili dan mas Rezky kayaknya asyik banget kalau ikutan kelas mereka.

Disuruh bikin deklarasi, dan foto diri hehe..jadilah picture di bawah ini. aku menulis maka aku ada.

Terinspirasi dari Kartini yang perjuangannya masih dikenang hingga kini karena dialah pelopor tradisi menulis perempuan di Indonesia.

Tantangan menulis itu seru, karena selain menulis kita juga tergabung dalam grup whatsapp, isinya para mentor menulis dan peserta dari berbagai latar belakang pekerjaan dan pendidikan. Dan..kayaknya sih saya kok jadi yang paling tua ya..hehehe...geli aja kalau ada yang panggil saya kakak haha..berasa muda banget.

But its OKlah, anak muda sekarang tuh asyik, saya yang dibesarkan dari generasi 90-an merasa mendapat banyak inspirasi dan wawasan baru.

Selain saya posting ulang di blog ini, tulisan 30 hari juga saya posting di notes Facebook, jadi bolehlah mampir dan add friend saya hehe....

See you dan selamat menikmati tulisan-tulisan saya yang dikerjakan ala lari marathon haha...


Saturday, April 1, 2017

Hepi Elevenia, Hepi Bareng Sahabat

 Lomba Blog Hepi Elevenia

Hepi bareng sahabat itu perlu, salah satu yang bikin hepi adalah belanja bareng di toko online. Apalagi toko online yang menawarkan beragam barang, lengkap dan kemudahan untuk pembayaran serta pengiriman.
Pilihan saya adalah www.elevenia.co.id, barang yang dijual sangat lengkap mulai produk fashion, gadget, aksesori, keperluan balita, obatan-obatan dan lain.

Sahabat bagi saya adalah salah satu orang tersayang di dunia. Dimana saya bisa diterima apa adanya, bisa berbagi cerita dan saling mensupport saat dibutuhkan.

Dulu saya kira memiliki sahabat di tempat kerja itu tidak mungkin. Pertama kali bekerja, sebagai junior dan orang baru banyak kesulitan yang dihadapi, tidak banyak orang yang mau membantu dan bersusah payah mengajari si anak baru. Namun ada satu orang yang kemudian dengan sabar dan telaten mengajari banyak hal sehingga saya mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan dan politik kantor.

Saat jam istirahat saya dan sahabat saya, Airin, suka bertukar cerita, atau sekedar browsing di toko online elevenia.co.id. Apalagi setelah tanggal gajian hehehe..biasa perempuan pasti suka shopping, melihat baju yang lucu atau aksesoris yang unik pasti mengundang keinginan untuk memilikinya.

Salah satu barang yang pernah kami beli dari elevenia.co.id adalah self stiring mug, sebuah mug yang bisa mengaduk sendiri dengan bantuan baterai. Saat coffee break di kantor menjadi saat yang menyenangkan bersamanya.Ngopi jadi asyik dengan mug lucu dan keren ini.


Elevenia merupakan toko online yang cukup lengkap, coba lihat deh apa saja yang ada di sana. Dengan pengkategorian yang tepat, sangat mudah bagi kita untuk menemukan berbagai barang yang kita butuhkan.


Kebutuhan fashion mulai dari tas, baju, jam tangan hingga sepatu baik untuk laki-laki maupun perempuan. Selain fashion juga terdapat produk kosmetik, kecantikan perawatan hingga produk kesehatan mulai suplemen dan obat-obatan. 


Anda yang membutuhkan perlengkapan bayi, dekorasi dan perkakas, elevenia, juga menyediakan banyak pilihan produk.




Kebetulan bulan Mei nanti adalah ulang tahunnya, sebagai sahabat saya ingin memberikan kado untuknya. Sebagai ucapan terima kasih karena selama 15 tahun ini telah menjadi sahabat sekaligus partner kerja yang baik. Selain itu, kesibukannya mengasuh 2 buah hati yang salah satunya memiliki kebutuhan khusus kadang mengurangi me time  dia meski hanya untuk sekedar berjalan-jalan, shopping dan waktu santai lainnya.

Airin pernah berkata pada saya, dia ingin sekali memiliki laptop atau netbook karena sebenarnya dia juga hobi menulis namun tidak memiliki banyak waktu untuk menulis.Komputer di rumah seringkali dipakai anak-anak untu bermain game atau belajar katanya. Bila ada waktu luang dan anak-anak bisa ditinggal bersama ayah dan pengasuh, Airin menghabiskan waktunya untuk menulis, meski hanya disimpan dalam file saja.

Saya pikir, Asus Netbook berikut ini sangat cocok untuk, bentuknya tidak terlalu besar dan cukup ringan. Sangat cocok dibawa digunakan sambil menunggu sang anak menjalani terapi atau saat menungguinya selesai les pelajaran.



Seandainya saya memiliki rejeki lebih, sepertinya netbook ini akan menjadi hadiah terbaik untuknya.
Elevenia  juga menyediakan fasilitas kredit plus dan cicilan bunga 0%, sehingga cukup memudahkan saya mengatur budget, menyisihkan sebagian penghasilan untuk membelikannya hadiah istimewa ini.

Tidak ada yang lebih membuat saya bahagia ketika dapat menyenangkan hati sahabat yang telah banyak berjasa dalam hidup saya sekaligus membantunya meraih impian menjadi penulis dan menerbitkan bukunya sendiri tentang pengalamannya mengasuh anak berkebutuhan khusus.

Terima kasih elevenia, untuk promo hepi elevenia dan diskon - diskonnya yang bertebaran di seluruh kategori barang.