Saturday, January 20, 2018

Kiat Menikmati dan Mensyukuri Hidup, Review Buku Jalani, Nikmati, Syukuri

Ada begitu banyak hikmah yang saya peroleh setelah membaca buku ini, kisah-kisahnya dekat dengan kehidupan sehari-hari, masalah-masalah yang dibahas dapat muncul dalam kehidupan siapapun dan mendapat solusi yang tepat, apalagi buku ini bersumber dari kitab motivasi terbaik di dunia, Alqur'an.

Judul Buku  : Jalani, Nikmati, Syukuri
Penulis         : Dwi Suwiknyo
Penerbit        : Noktah (Diva Press Group)
Tebal Buku : 260 halaman


Biasanya saya membaca disela jam istirahat kerja. Buat refreshing, buku ini punya tata layout yang menarik sehingga tidak bosan kita membaca cerita yang ada. Apalagi beberapa kisahnya nyambung dengan suasana di tempat kerja, dengan teman-teman, saat jadi tempat curhat bisa mencontek buku ini hehe...


Beberapa kisahnya pernah saya alami dan ini kembali mengingatkan saya agar lebih bijak dan sabar setiap kali menghadapi masalah.

Kiat menjalani dan mensyukuri hidup dari buku ini saya rangkum dalam catatan ringkas yang saya bawa kemanapun pergi. Ada dalam agenda kerja yang setiap saat saya membutuhkan bisa saya baca-baca kembali.

Hikmah dan potongan ayat suci Alqur'an yang mampu menguatkan, menghibur hati yang resah dan mengusir kelelahan berpikir saat bekerja.


Kiat  menjalani dan mensyukuri hidup antara lain :

1. Jangan lupa bahagia, sebab sedih, kecewa, marah, suka dan bahagia sudah menjadi sunatullah yang telah Dia gariskan dan harus kita jalani. Seperti kata sahabat "semua akan indah pada waktunya". Jadikan problematika hidup dan kesedihan sebagai jalan kita makin dekat pada Allah SWT.

2. Yang penting yakin, sebab Allah SWT tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita. Rejeki tidak bisa kita jemput hanya dengan leha-leha namun dengan usaha.


3. Belajar menerima, jangan mudah mengeluh dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT


4. Belajar melepaskan, tidak semua hal yang kita inginkan dikabulkan oleh Allah SWT karena Dia Maha Mengetahui Yang Terbaik untuk kita. Belajar merelakan dan melepaskan, yakin bahwa Allah akan menggantinya dengan hal yang lebih baik.


5. Selalu memiliki pilihan dalam menjalani hidup, sehingga kita tidak terpaku hanya satu jalan saja, seperti saat satu pintu rejeki tertutup, maka yakinlah Allah SWT sedang membukakan pintu rejeki yang lain. Jadi saat gaji tidak cukup, carilah alternatif bisnis yang bisa dilakukan sambil masih mengerjakan pekerjaan utama dan lain-lain.


Ada beberapa tulisan yang jleb banget buat saya sebab benar-benar memberikan solusi dan harapan bahwa memang semua akan indah pada saatnya.


Kisah 1 : Berdamai dengan diri sendiri

Konflik batin dan dengan pasangan yang harus segera diakhiri .Antara pilihan untuk bekerja dan menjadi ibu rumah tangga.

Bila menjadi ibu rumah tangga ada tanggungan prioritas yang masih harus diselesaikan, yang menurut perhitungan dengan honor sebagai free lance tidak  cukup sedangkan bila bekerja harus meninggalkan anak sendiri di rumah bersama dengan pembantu.


Berdamai dengan berbagi tugas dengan suami, terutama karena jadwal kerja suami lebih fleksibel dan anak boleh dibawa ke tempat mengajar.


Tempat kerja yang relatif dekat dengan rumah membuat tugas saya sebagai ibu mengawasi anak agak mudah karena dapat ijin pulang saat jam istirahat makan siang dan kembali segera setelah urusan di rumah selesai. Misalnya saat pembantu sakit, menyiapkan makan siang lalu meminta bantuan tetangga untuk mengawasi anak karena sebaya dengan anak-anak tetangga, jadi mereka dapat bermain bersama di dekat rumah.


Berdamai dengan kondisi hingga keadaan menjadi membaik dan tiba saatnya untuk sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga yang full time. Semuanya dijalani dengan syukur, setidaknya masih ada pekerjaan dan gaji saat masih memiliki prioritas dan tanggungan yang harus dilunasi, bisa sedikit membantu meringankan beban keluarga yang membutuhkan bantuan dan suami dalam mencari nafkah.


Alhamdulillah selalu diberikan kesehatan untuk dapat mengatur waktu bekerja sekaligus merawat dan mendidik anak di rumah.


Kisah 2 : Kemudahan belum tentu baik

Hidup kita mungkin indah karena segalanya mudah tanpa ada kesulitan yang berarti, namun tenyata kemudahan itu bisa melenakan kita, seperti yang ditulis dalam buku ini bahwa kemudahan tidak selamanya baik. Membuat saya untuk introspeksi diri, sekali lagi.

Sebagai karyawan kadang kita mendapatkan banyak kemudahan. Misalnya karena menerima gaji tetap kita dipercaya untuk mengambil hutang baik melalui bank atau koperasi kantor dengan potong gaji belum lagi bila ada teman kerja yang menawari kredit barang, bisa bayar saat gajian hehe tentunya ini cukup melenakan. Padahal meski memiliki gaji tetap seharusnya hanya 30% dari gaji yang boleh dialokasikan untuk berhutang entah itu mencicil kendaraan, KPR dan lain-lain.


Membaca buku ini saya seperti diingatkan untuk tetap waspada dengan jebakan hutang, terutama hutang konsumtif sebab meski setiap bulan memperoleh gaji bila tidak cermat berhitung bisa-bisa alokasi untuk membayar kredit dan hutang ini itu lebih dari 30% dan ini tentunya akan berimbas dengan cashflow.


Tidak sedikit teman kerja yang terjebak dengan hutang yang berlebihan yang sedihnya karena mengambil barang kreditan yang tidak terlalu urgent atau penting seperti baju, kosmetik, gadget dan lain-lain. Seringnya mengeluh gaji hanya numpang lewat karena untuk membayar tagihan kartu kredit yang menumpuk, gaji terpotong hutang koperasi atau anggaran rumah tangga defisit dan sekali lagi harus berhutang kembali, gali lubang tutup lubang.


Yang patut kita waspadai adalah kebutuhan berhutang tersebut didorong oleh gengsi, karena teman yang lain memiliki baju atau gadget yang lebih bagus dan canggih. Kemudahan berhutang juga membuat kita jadi menyepelekan pembayaran, menunda membayar hutang kepada teman atau menunggak karena tiba-tiba ada kebutuhan lain yang sangat penting.


Padahal sebagai karyawan kita memiliki resiko sakit dan tidak dapat bekerja atau bahkan diberhentikan dari pekerjaan tiba-tiba. Saat pemasukan berkurang namun hutang masih banyak yang harus dibayar tentunya ini akan menyulitkan.


Kisah 3 : Tidak perlu minder

Kita punya batasan untuk diri kita sendiri yang terkadang hal itu dianggap orang lain masih sangat biasa.

Jangan minder, ketika kita sudah menetapkan standar untuk diri kita sendiri dan cukup nyaman dengan apa yang kita pakai. Kita punya daya ukur sendiri, kapan harus memakai apa, kapan dan bagaimana harus bersikap. Sehingga kita mudah untuk menjadi diri sendiri dan tidak terombang-ambing oleh standar hidup orang lain.


Berteman dan berkumpul dengan orang banyak itu hak dan menjalin silaturahmi sangat diutamakan. Banyak cara yang dilakukan untuk memperpanjang tali silaturahmi termasuk diantaranya mengadakan arisan, kumpul-kumpul dengan teman atau kerabat.


Namun tak jarang, ajang kumpul-kumpul tersebut menjadi ajang pamer. Sebagai perempuan pasti kita ingin terlihat wah dengan tampilan menarik dan serasi dan bila perlu terkesan mahal. Bila mampu membeli sendiri sih tidak apa-apa, namun tak jarang tampilan wah tersebut harus kita barter dengan hutang sana-sini untuk membeli barang-barang mahal.


Selain itu karena perkumpulan yang akan kita datangi adalah orang-orang dari kalangan tertentu kita terpaksa harus bersikap dan berpakaian seperti mereka padahal belum tentu kita nyaman dengan hal tersebut. Maka yang terbaik adalah, tetap memakai pakaian dan aksesoris yang terbaik yang kita miliki, tidak perlu harus sama atau semahal yang orang lain pakai, yang kita nyaman dan percaya diri.


Jangan takut terlihat beda dengan mereka atau orang lain karena sebenarnya masing-masing individu memiliki keunikan.


Seperti halnya ketika saya masuk ke dalam lingkungan pergaulan dari kalangan “the have”. Mungkin apa yang saya kenakan terlalu sederhana bagi mereka, namun karena saya memiliki kelebihan lain yang tidak mereka punya maka saya tetap santai, percaya diri dan bersikap apa adanya saya. Saat mereka membutuhkan bantuan yang ternyata sesuai dengan keahlian saya maka saya pun nampak istimewa di depan mereka karena hanya saya yang bisa.


Maka saya pun bisa menjalani, menikmati dan bersyukur dengan kehidupan saya. Standar hidup yang saya buat tidak perlu mengikuti mereka karena saya yakin, ketulusan dan kebaikan mereka akan dapat menerima saya apa adanya.


Kisah 4 : Allah selalu punya rahasia

Saat kita sangat menginginkan sesuatu ternyata Allah memberi kita yang lain yang bisa jadi menurut kita hal tersebut bukan yang kita inginkan atau butuhkan. Padahal bisa jadi Allah sedang menyiapkan yang jauh lebih baik dari yang kita sangka.

Saat saya menginginkan mengerjakan sebuah project A, ternyata atasan memberikan saya project B, yang lebih kecil. Meskipun demikian saya berusaha menyelesaikan project kecil tersebut. Tidak disangka, teman yang diserahi menyelesaikan project A mendapatkan masalah dan meminta saya membantu. Atasan saya mengetahui hal tersebut dan membolehkan saya membantu asal tidak mengganggu project saya sendiri.


Meski awalnya saya sempat kecewa karena project A tidak sepenuhnya diberikan untuk saya namun saya tetap bersabar dan berprasangka baik. Menyelesaikan pekerjaan kecil dari bagian project A dengan baik dan tuntas. meski tak jarang ada teman kerja yang melecehkan dan berkomentar, "Buat apa kerja sungguh-sungguh kalau kita tidak dihargai?". Namun saya tetap tegar dan berkata, "Semua akan indah pada waktunya lagian bila niat kerja kita adalah sebagian dari ibadah, Allah SWT akan memberikan yang terbaik".


Tak disangka setelah beberapa bulan project A selesai saya dipanggil atasan, diminta menyelesaikan project penting seperti project A, sedangkan project yang saya kerjakan diberikan kepada teman saya. Saya takjub, ternyata Allah memang selalu punya rahasia. Kini kami bertukar pekerjaan namun masih berhubungan baik sebagai teman meski dia sempat mengalami kekecewaan seperti yang saya alami namun seperti halnya saya, kami berdua yakin Allah SWT Maha Tahu Yang Terbaik untuk kami.


Selain kisah yang menarik dan "gue banget", buku Jalani Nikmati Syukuri ini juga memiliki keunikan yang jarang dimiliki oleh buku motivasi atau bertema religi lainnya.


Keunikan buku Jalani Nikmati Syukuri tersebut adalah :

1. Tanpa Daftar Isi


Awalnya saya sempat bingung, sebab saya terbiasa dengan buku yang memiliki daftar isi. Kesibukan membuat saya hanya menandai tema yang ingin atau perlu saya baca saja. Tanpa daftar isi, saya ”terpaksa” membaca buku Jalani Nikmati Syukuri dari awal hingga selesai. Mungkin saya bisa saja menandai judul dengan memeriksa satu persatu judul yang ada, namun malah membuat saya ”sibuk yang tidak jelas” hehehe. Akhirnya saya putuskan untuk membacanya dari awal hingga akhir. 

Kalau kata penulisnya, buku tanpa daftar isi ini memang disengaja, agar pembaca penasaran dan tidak perlu mengetahui detail isi buku ini saat berada di toko buku dan langsung membawanya ke meja kasir dan membayar haha...Trik marketing yang unik hehe...



2. Lay Out Buku yang Colourfull atau penuh warna
Memang bukan berwarna – warni namun dengan membuat tiap halaman atau quotes yang ingin digarisbawahi dengan warna yang berbeda, pembaca jadi tidak bosan dan tertarik membaca kalimat-kalimat yang penting atau perlu untuk diingat.
Tampilan buku dan lay out yang menarik membuat segar pikiran dan mata saat membacanya.
Solusi yang diberikan ditandai dengan warna-warna tertentu sehingga mudah bagi kita mengingat hikmah dalam buku tersebut.

3. Ada potongan cerita dalam bentuk komik
Bagi orang tipe visual seperti saya membaca kisah berupa tulisan melulu mungkin agak sedikit membosankan hehe..maka kehadiran lay out buku yang selain colourful juga ada potongan adegan dalam gambar-gambar seperti komik justru dapat menjadi penyegar pikiran.

Apalagi potongan gambar tersebut berisi cerita lucu dan unik sehingga mampu menyegarkan ingatan tentang apa yang telah kita baca sebelumnya.
4. Hikmah dari kitab suci Al Quran disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan popular.
Bahasa yang digunakan dalam buku Jalani Syukuri Nikmati pun unik, seperti buku-buku motivasi zaman now yang disampaikan dengan cara yang menyentuh hati. Tak jarang  kita tidak mau menerima kebenaran saat disampaikan dengan cara yang kurang tepat atau kurang menarik, namun buku ini berbeda.
Kebanyakan orang cenderung lebih suka membaca buku-buku motivasi dengan bahasa pop yang banyak ditulis oleh orang non muslim. Akibatnya buku-buku religi Islam jarang dilirik dan dibaca orang padahal hikmahnya sangat besar dalam membantu menyelesaikan problematika hidup, sayang sekali bukan?
Maka pembaca muslim utamanya setelah membaca buku ini akan merasa seperti “ditampar” karena sebenarnya solusi telah ada dalam kitab suci yang mereka baca sehari-hari.

Petikan-petikan ayat tersebut ditulis dengan cara yang menyenangkan untuk dibaca muncul diantara kisah yang kita baca, semacam pop up window notifikasi di komputer atau smartphone yang membuat kita mau tidak mau membacanya saat kita sedang membaca yang lain.

Maka diharapkan para muslim dan muslimah dapat menjalani, menikmati dan mensyukuri semua kejadian yang ada baik susah, senang, sedih, bahagia dan sebagainya. Kembali lagi kepada Al Qur’an, kitab motivasi paling akurat di muka bumi.
Buku ini unik, karena hikmah yang diambil berasal dari Al Qur’an namun disampaikan dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan tidak dengan nada menggurui. Semua kesalahan yang dilakukan oleh si pelaku yang diceritakan adalah kisah yang sehari-hari dekat dengan kehidupan kita, terbukti banyak yang merasa jleb dan dapat memperbaiki diri setelah membaca buku ini.


Kesalahan, kekurangan dan kekeliruan yang sangat manusiawi mendapatkan solusi dari Al Qur’an.

Demikian review buku Jalani, Nikmati, Syukuri karya mas Dwi Suwiknyo ini, semoga bermanfaat memberikan sekilas pandangan dan pertimbangan untuk membeli buku motivasi terbaik ini. Nggak rugi kok beli buku ini hehe...