Dalam sebuah hadist yang disampaikan oleh HR
Ahmad, Rasulullah pernah bersabda : “..
Dan tidaklah seorang hamba mencari harta yang haram lalu membelanjakannya
lantas ia diberkahinya dan tidaklah bersedekah lantas diterima darinya dan
tidaklah ia meninggalkan di belakang punggungnya melainkan akan menambahnya ke
neraka. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menghapus keburukan dengan
keburukan akan tetapi menghapus keburukan dengan kebaikan, sesungguhnya keharaman
tidak dapat menghilangkan keharaman pula.”
Allah ta’ala
tidak akan menerima sebuah amal ibadah kecuali terdapat unsur-unsur
kebaikan di dalamnya. Termasuk dalam bersedekah maka yang harus diperhatikan
adalah darimana harta untuk bersedekah tersebut berasal. Jangan sampai harta
yang akan kita sedekahkan sesungguhnya adalah hak orang lain, perusahaan,
negara, dan milik orang yang tertipu.
Sesungguhnya di dalam harta yang haram
hahikatnya tidak dimiliki. Jadi walaupun dia memiliki banyak uang dalam rekeningnya
sesungguhnya uang itu bukan miliknya. Meski telah bertahun-tahun dimilikinya
hingga berbunga dan beranak pinak, uang atau harta tersebut tidak lantas
menjadi hak miliknya. Barang curian akan tetap barang curian , tidak akan
berubah menjadi sah milik kita.
Bahkan ketika kita akan pergi umroh atau
haji. Karena sesungguhnya, hanya orang-orang yang mampu membayar ongkos haji
saja yang dapat menunaikannya. Jangan sampai demi agar dapat pergi ke Tanah
Suci, kita menghalalkan segala cara, misalnya dengan menggunakan dana dari
masyarakat tanpa seijin orang-orang yang telah mempercayakan uangnya untuk kita
kelola. Banyak kasus dugaan penggunaan
dana haji beberapa waktu silam untuk memberangkatkan orang-orang dengan jabatan
tertentu hingga melengserkan seorang Menteri seharusnya membuka mata kita agar
berhati-hati dalam mencari dana untuk dapat
pergi ke tanah suci.
Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa “Apabila seorang laki-laki keluar dari
rumahnya untuk berhaji dan ia sudah meletakkan kakinya di pelataran Ka’bah lalu
ia berseru, “aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah,” lalu malaikat penyeru
langit berkata, “ Selamat atas kedatanganmu, hartamu halal, hajimu mabrur tanpa
dosa.” Tapi apabila keluar berhaji seseorang dengan sumber rezeki yang kotor
dan ketika ia menginjakkan kakinya di pelataran Ka’bah, ia berkata”, Ya Allah
aku datang memenuhi panggilanmu,” lalu seorang malaikat menyeru dari langit
berkata, “Tidak ada kedatangan untukmu, bekalmu dari yang haram, nafkahmu haram
dan hajimu tidak mabrur”. ( HR. At Thabrani )
Apabila seseorang mendapatkan rezekinya dengan cara menipu, mencuri, korupsi dan cara
buruk lainnya terlebih hingga merugikan orang lain, maka harta haram tersebut
tidak akan memberikan keberkahan dan tidak akan diterima Allah SWT.
Sedekah yang hartanya diperoleh dengan cara
haram adalah sia-sia, bahkan disebutkan pula bagaikan membersihkan lantai yang
kotor dengan air kencing. Tentu tidak dapat menyucikan. Selama ini beberapa orang
hanya terpaku pada kata sebuah ayat “ sucikan hartamu”, seolah-olah dengan
menyedekahkan sebagian dari harta yang diperolehnya dengan cara yang tidak baik
dapat membaikkan seluruh hartanya.
Padahal sesungguhnya maksud dari ayat
tersebut adalah, sucikan hartamu terlebih dahulu, kembalikan kepada pemiliknya,
berikan kembali kepada orang-orang yang kamu zalimi dengan mengambil haknya
atau yang telah kamu rampas hartanya.
Rasulullah juga telah memerintahkan dengan
sangat tegas, “ Tidak diterima shalat
kecuali suci dan tidak dapat diterima shadaqah ( yang didapat dari penipuan ).
( HR. Muslim ).
Dalam hadist lainnya Rasulullah bersabda “ Barangsiapa yang memperoleh harta dari
yang haram lalu ia bershadaqah dengannya, maka ia tidak akan memperoleh pahala
dan harta itu akan menjadi belenggunya” (Hadist Riwayat Ibnu Khuzaimah ).
Demikianlah, bahkan tindakan Robin Hood yang
mengambil harta orang kaya untuk kemudian dibagikan kepada rakyat miskin tetap
tidak dapat dibenarkan. Mencuri tetap mencuri walau dia berniat baik. Semoga
kita dihindarkan dari perbuatan baik yang berasal dari sesuatu yang tidak baik.
Semoga kita senantiasa diberikan keberkahan
hidup dan memperoleh harta halal untuk beribadah dan menafkahi keluarga dan
orang-orang yang kita cintai. Aamiin.
No comments:
Post a Comment