provide by MotivaTweet |
Anda mungkin pernah memiliki impian
untuk memulai bisnis sendiri dan meninggalkan pekerjaan tetap Anda. Banyak
alasan yang muncul mengiringi keputusan Anda. Karena PHK atau pengurangan
karyawan, hal ini tentu tidak memerlukan pertimbangan lain, Anda mau tidak mau
harus keluar dari pekerjaan dan menjalankan bisnis bila mencari pekerjaan lain
tidak memungkinkan.
Alasan lain, karena melihat bisnis
sampingan yang Anda jalankan selama ini ternyata menghasilkan keuntungan lebih
dari gaji yang Anda terima selama ini. Adapula yang sudah bosan dengan boss dan
pekerjaan hehehe..atau rekan kerja yang kurang menyenangkan sehingga
menimbulkan persaingan dan suasana kerja yang sudah tidak kondusif lagi bagi
Anda.
Saran dari seorang ahli jangan
tergesa-gesa meninggalkan pekerjaan tetap Anda. Dalam bukunya, Quitter:
Closing the Gap Between Your Day Job & Your Dream Job (Lampo
Press, 2011), Nashville-based author Jon Acuff berkata bahwa antara 70% hingga
80%, orang memutuskan untuk mengakhiri pekerjaan tetap mereka dan melakukan
sesuatu hal lain yang dapat memuaskan mereka, entah itu berupa suasana kerja
yang lebih baik, gaji lebih besar dan lain-lain. Padahal ada banyak hal yang
harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan berhenti bekerja dan memulai bisnis.
Berikut ini adalah
10 pertanyaan yang harus dapat Anda jawab sebelum memutuskan untuk berhenti
bekerja.
Apakah yang akan saya lakukan ini
benar-benar akan membuat saya bahagia?
Anda mungkin belum
mengenal wilayah bisnis yang baru saja Anda kembangkan, istilah kerennya newbie, Anda adalah seorang pelaku
bisnis yang benar-benar baru atau sebelumnya hanyalah menekuni hobi yang
tiba-tiba ternyata dapat menghasilkan uang. Misalnya Anda hobi menulis, lalu
ada yang membayar tulisan Anda atau meminta Anda menulis buku lalu mendapatkan
keuntungan dari penjualan buku tersebut, baik dari royalti maupun penjualan
online secara mandiri yang Anda lakukan. Atau Anda terampil membuat souvenir
pernikahan dan akhirnya kebanjiran order karena promosi yang dilakukan dari mulut
ke mulut oleh teman-teman Anda. Lalu pekerjaan tetap yang Anda lakukan selama
bertahun-tahun tidak lagi menarik dikerjakan apalagi bila boss Anda ternyata
mulai kelihatan menyebalkan hehehe…
Sebelum
meninggalkan pekerjaan tetap untuk menekuni hobi Anda yang ternyata dapat
menghasilkan uang tersebut, pastikan bahwa bisnis yang ingin Anda jalankan
adalah benar-benar hal yang ingin Anda lakukan bukan hanya karena untuk menghindari
apa yang Anda tidak sukai dalam pekerjaan yang telah Anda lakukan selama bertahun-tahun
tersebut. Sikap atasan yang tidak lagi sepemikiran atau politik kantor yang
kerap menghancurkan persahabatan dengan
rekan kerja seringkali menjadi alasan banyak orang untuk mengakhiri
karir mereka di tempat kerja. Chris Hurn dari Orlando Florida, penulis
buku The Entrepreneur's Secret to Creating Wealth: How The
Smartest Business Owners Build Their Fortunes (Advantage,
2012)
mengatakan “ Saya secara pribadi percaya,
Anda harus mendapatkan kesenangan dari karir Anda”. Sebab terlalu banyak orang menderita diam-diam
dalam pekerjaan mereka, dan melakukannya dengan terpaksa. Bangun pagi dan berangkat
kerja dengan perasaan segan dan berat. Padahal, Anda harus merasa nyaman dan
bahagia dengan pekerjaan dengan Anda miliki.
Namun sebelum Anda resign
untuk menjadi bos bagi diri sendiri, Anda harus percaya bahwa Anda akan lebih
bahagia dengan meninggalkan pekerjaan tersebut dan memulai bisnis Anda sendiri.
Jika Anda tidak dapat mengatakan bahwa Anda percaya hal itu akan membuat Anda
lebih bahagia, jangan lakukan itu. Jadikan pekerjaan Anda sebagai berkah, bukan
kutukan.
Apakah waktunya telah tepat ?
Bersikaplah realistis
tentang pekerjaan dan kebutuhan atau komitmen Anda. Apakah keluarga akan
menerima keputusan Anda ? Apakah dampak dari keluarnya Anda dari pekerjaan
tetap tersebut bagi keluarga ? Apakah mereka siap tidak lagi pendapatan tetap
setiap bulan meski ada kemungkinan penghasilan dari bisnis bisa lebih besar
dari gaji bulanan Anda atau bagaimana persiapan Anda bila bisnis tersebut tidak
mendapatkan keuntungan bahkan merugi dan bangkrut ?.
Pikirkanlah hal tersebut
dengan matang agar Anda tidak menyesal kemudian. Bila Anda masih memiliki
beberapa tanggungan seperti cicilan rumah, mobil atau hutang lainnya sebaiknya
tunda dulu keinginan Anda untuk berhenti kerja. Hutang adalah pengeluaran tetap
yang harus Anda bayar sedangkan penghasilan Anda dalam bisnis tersebut masih
turun naik, bila sebagian besar penghasilan bisnis Anda masih untuk membayar
hutang, Anda tidak akan memiliki kesempatan untuk melakukan pengembangan
bisnis.
Saya memiliki teman, yang
karena terjadi masalah di kantor dan tidak menyukai atasannya, memutuskan untuk
resign dan mencoba peruntungan di sebuah bisnis direct selling sebuah produk
kecantikan. Namun beberapa bulan kemudian dia mulai mengalami kesulitan
keuangan, karena dia masih memiliki cicilan rumah yang harus dibayarnya setiap
bulan sedangkan bisnis yang sedang ia jalankan belum menghasilkan pendapatan
yang cukup seperti yang ia bayangkan selama ini. Akhirnya dia memutuskan kembali
bekerja tetap di perusahaan lain demi bisa membayar cicilan rumah dan biaya
hidup yang tidak cukup hanya di cover dari uang pesangon dan keuntungan
bisnisnya. Meskipun demikian dia masih belum kapok mengerjakan
bisnis sampingannya hingga kini.
Bagaimana
saya akan menutupi pengeluaran saya? Menurut Deborah Shane dari Fort Myers, Florida, penulis: Career Transition – Make the Shift:
Your Five Steps to Successful Career Reinvention(Deborah Shane, 2010), Anda harus memiliki dana darurat atau tabungan yang bisa
mengcover pengeluaran Anda dan bisnis untuk jangka waktu tertentu. Shane
memberikan contoh jangka waktu selama 12 bulan ke depan. Dana Anda harus cukup
untuk hidup dan membiayai bisnis Anda. 12 bulan tersebut adalah waktu yang
kritis dalam membangun sebuah bisnis.
Apakah saya memiliki dukungan dari keluarga dan teman
dekat? Anda mungkin akan
kesulitan untuk menilai diri sendiri, baik bakat Anda dan perkembangan bisnis
baru yang dijalankan. Mintalah pendapat dan saran dari orang-orang yang telah
memiliki pengalaman dalam bisnis yang ingin Anda kembangkan. Baik itu dari
teman dekat Anda sendiri atau Anda dapat mengikuti seminar yang dihadiri para
ahli sehingga Anda akan memperoleh gambaran tentang prospek bisnis Anda.
Bicaralah dan bertanyalah pada orang-orang yang jujur dengan Anda yang akan
menunjukkan jalan yang benar. Bukan kepada orang-orang yang tidak berpengalaman
dalam bisnis tersebut dan hanya memberikan harapan palsu tentang bisnis Anda.
Apakah
saya bersedia untuk mengubah gaya hidup saya? Beberapa orang bisa sangat well organized, berdisiplin dengan waktu dan target mereka. Mereka
terbiasa bangun tidur lalu membuat to do list mereka hari itu untuk mencapai
keberhasilan. Di dalam dunia bisnis Anda harus menjadi orang yang terstruktur,
inovatif, kreatif dan proaktif, menurut Shane. Bila Anda belum memiliki hal
tersebut maka Anda harus dapat mengubah gaya hidup santai Anda selama ini.
Apakah Anda telah siap dengan semua perubahan itu ? Anda harus siap melayani
pelanggan dan klien setiap waktu bahkan di hari libur Anda. Sebagai pemilik
bisnis, Anda memang memiliki jam yang lebih bebas daripada bekerja di kantor
yang terikat jam kerja, namun tanpa disipilin, semuanya tidak akan berhasil.
Apakah saya benar-benar memiliki disiplin untuk menjadi
bos saya sendiri? Banyak orang berpikir jika mereka bisa
bos mereka sendiri, itu akan membuat hidup lebih mudah. Kadang-kadang itu
benar, tetapi tidak selalu, menurut Hurn. Tidak semua orang ini dimaksudkan
untuk menjadi seorang pemilik bisnis. Meskipun pengusaha datang dalam segala
bentuk dan ukuran, mereka sering berbagi sifat-sifat seperti keterampilan
kepemimpinan yang baik dan keinginan untuk mengendalikan. "Banyak orang
berpikir kewirausahaan adalah untuk mengambil risiko, dan itu tidak selalu
terjadi," katanya.
Bisakah
saya menguji keputusan saya untuk fokus dengan bisnis tanpa berhenti dari
pekerjaan saya sekarang? Acuff menekankan
agar orang-orang menguji impian mereka memulai bisnis sebelum keadaaan
benar-benar stabil dan sebelum meninggalkan pekerjaan tetap mereka. Mengutip
saran Accuf, "Sebelum Anda keluar dari pekerjaan kantoran Anda untuk
membuka kedai kopi, mungkin ada baiknya Anda dapat mencoba kerja paruh waktu di Starbucks atau kedai kopi lainnya selama enam bulan
untuk melihat jika Anda benar-benar menyukai kopi dan berbicara dengan
orang-orang baru," katanya.
Apakah saya
membutuhan keterampilan tertentu untuk menjalankan bisnis saya ? Sebelum melangkah keluar, pastikan Anda memiliki
keterampilan yang relevan, berkualitas dan nyata untuk membuat bisnis baru
berhasil. Hal ini penting untuk meng up to date teknologi terbaru dalam bidang
Anda dan dapat menggunakan media sosial untuk menambah keuntungan bisnis. Shane
mengatakan. "Begitu banyak yang telah berubah sangat cepat—menjadi orang
yang relevan penting untuk kesuksesan."
Apakah ide bisnis ini sesuai ? Hal ini penting untuk memastikan bahwa apa yang Anda
pasarkan, akan mengisi ceruk permintaan pasar yang ada. Ada kebutuhan ada permintaan, artinya
bisnis Anda bisa berjalan dengan baik. Pastikan ide dan bisnis Anda relevan
dengan permintaan pasar sebelum membuat lompatan.
Apakah saya memiliki rencana bisnis? Meski belum memiliki rencana jangka panjang,
Anda harus dapat memiliki rencana bisnis jangka pendek. Misalnya di tahun
pertama Anda harus berhasil meningkatkan omzet, tahun berikutnya memperluas
jangkauan dan lain-lain. Tidak harus detail, namun rencana bisnis membantu Anda
seperti ketika Anda bepergian ke suatu tempat yang belum Anda kenal namun Anda
memiliki peta dan kompas yang akan menunjukkan arah yang benar.
Dirangkum dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment