Menjadi
ibu di rumah secara penuh masih menjadi impian banyak wanita dan para ibu.
Mengasuh dan membesarkan anak, mengurus rumah dan suami adalah pekerjaan
termahal dan paling mulia.
Namun bukan berarti seorang ibu tidak dapat
mengerjakan hal lainnya. Ada pula yang membagi waktunya dengan kembali sekolah yang jadwal kuliahnya lebih fleksibel atau Kuliah
Online. Adapula yang ingin bekerja di rumah dengan membuka bisnis kecil-kecilan,
selain untuk menambah pendapatan juga untuk menyalurkan hobi.
Menurut saya
seorang ibu rumah tangga yang diberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan
diri sesuai kemampuan dan bidang ilmu yang diperolehnya sangat bermanfaat, bukan
hanya untuk dirinya , keluarga namun juga untuk orang-orang di sekitarnya.
Berbeda
dengan orang kantoran yang memiliki jadwal kerja tetap nine to five, seorang
mompreneur atau ibu yang memiliki usaha di rumah sering dianggap tak memiliki
jadwal tetap, padahal dengan banyaknya yang harus ia lakukan, dia harus
memiliki kedisiplinan melebihi pekerja biasa. Karena itu berdasarkan pengalaman
saya dan beberapa teman yang masih bekerja sekaligus memiliki usaha ada
beberapa tips bagaimana menjalankan bisnis di rumah. Meski saya bukan pemilik
toko online, maupun bisnis besar, namun kesibukan saya sebagai penulis
freelance sekaligus agen buku membuat saya harus pandai mengatur waktu dan energy
agar tetap nyaman melakukan keduanya.
Berikut
adalah 10 tips bagaimana menjadi seorang mompreneur :
1. Buat Jadwal
Bagi
ibu pekerja seperti saya, pasti jadwal sudah tetap. Menulis setelah jam kerja
atau setelah pekerjaan di rumah beres, seperti menyiapkan makan malam,
mengajari anak belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah. Di akhir pekan ada
jadwal khusus dimana saya bisa menulis mulai pagi hingga malam sementara anak
dan suami memiliki kesibukan sendiri, bermain hehehe. Namun bagi ibu yang full
di rumah, waktunya bisa jadi lebih banyak daripada saya. Hampir sama
sebenarnya, seorang ibu akan menjalankan bisnisnya setelah urusan domestic
rumah telah beres. Prioritas utama seorang ibu adalah urusan rumah. Jadi buat
jadwal dan patuhi jadwal tersebut. Biasanya sih, ibu-ibu suka kongkow sama ibu
lainnya saat menunggu menjemput anak atau saat di rumah. Kurangi hal yang kurang
bermanfaat namun tetaplah bergaul dengan tetangga dan ibu-ibu lainnya. Bila
Anda membuka sebuah toko online, beritahukan jadwal toko online buka dan tutup
kepada para pelanggan. Misalnya seperti toko online milik seorang teman yang
menjual produk fashion. Dia menetapkan jam kapan harus melayani pesanan dan
pertanyaan pelanggan mulai pukul 10 pagi hingga pukul 19.00, sebelum dan
sesudahnya dia dapat menyelesaikan pekerjaan rumah atau di sela-sela waktu buka
tersebut.
Jadi
meski Anda memiliki kebebasan waktu di rumah, tetaplah bekerja dengan system
yang memudahkan Anda mengerjakan bisnis dan menuai hasil sesuai yang Anda
inginkan.
2. Buat perencanaan
Buatlah perencanaan, tentukan target dan tandai kalender penting. Sebagai seorang
pebisnis meski hanya skala rumahan harus memiliki target yang jelas. Apalagi
sebagai seorang penulis freelance seperti saya, patuh dengan deadline yang di
tetapkan oleh pemesan dan memiliki perencanaan kapan harus browsing, buku apa
yang harus dibaca dan waktu menulis. Di rumah, untuk memudahkannya saya
memiliki kalender dan papan pos it serta buku agenda berisi catatan penting. Jadi
meski saya sedang travelling dan sedang ada pekerjaan menulis, semuanya masih
bisa saya lakukan dengan baik. Selain sebagai penulis freelance, saya juga
memiliki blog yang harus saya update minimal 2X seminggu.
3.
Buat tempat kerja di rumah yang nyaman dan professional.
povide by workalicius.com |
Teman saya yang menjual produk fashion,
menyulap sebagian ruang di rumahnya menjadi sebuah toko, lengkap dengan meja
kasir. Di sana, selain melayani pembeli yang datang, dia juga meletakkan laptop
dan gadget untuk melayani pembeli online. Agar memudahkan Anda fokus,
sebaikanya memang Anda menetapkan area kerja Anda. Sebagai penulis pun, saya
memiliki sebuah pojok tempat saya mengerjakan tulisan atau membaca buku. Saya
buat senyaman mungkin dengan lampu terang, ventilasi udara, jendela terbuka
mengarah jalan depan rumah untuk sekedar refreshing dan mengalihkan perhatian
dari buku yang saya baca. Musik klasik atau instrument pun kerap menemani saya
menulis atau membaca buku. Apapun bisnis Anda, berikan ruang yang nyaman untuk
melakukannya.
4.
Bertindaklah seperti Anda bekerja meninggalkan rumah.
Full bekerja di rumah dengan hanya
memakai daster aja? ini sih kata teman saya ternyata nyaman hehehe....Namun
meskipun dengan busana santai dia tetap serius mengerjakan bisnisnya. Usahakan
saat akan memulai kegiatan bisnis Anda di rumah Anda tetap melakukan hal-hal
seperti akan bepergian ke luar rumah. Bangun pagi, mandi dan gosok gigi, pakai
wewangian bila perlu dan berpakaian rapi meski busananya tetap santai dan
berjudul daster. penampilan tersebut membantu Anda agar serius saat melakukan
kegiatan yang berhubunan dengan bisnis yang Anda jalankan. Bayangkan bila Anda
punya toko di rumah, lalu ada klien atau pelanggan yang datang dan melihat Anda
dalam keadaan tidak rapi, tentu tidak sedap dipandang mata meski yang datang
adalah teman dekat atau tetangga.
Saya pun sebagai penulis meski dikonotasikan
sebagai penyendiri karena bekerja di depan laptop tetap memakai pakaian yang rapi
dan nyaman. Hal ini juga akan berpengaruh dengan mood menulis tentunya. Biasanya
kalau belum mandi jadi males nulis hehehe…
5. Berkomunikasilah
dengan orang lain
Bekerja di rumah kadang membuat kita merasa
terisolir, tidak seperti di kantor dimana kita bisa bertemu banyak orang. Kecuali
bila bisnis Anda berupa toko fashion yang masih bisa bertemu pembeli. Penulis seperti
saya mungkin cenderung menyendiri, desainer dan arsitek juga mungkin jarang bertemu
orang, karena itu buatlah jadwal bertemu dengan orang-orang lain dan berbicara dengan
mereka meski hanya melalui media online seperti Skype atau fitur video di Facebook.
Sesekali jalan-jalan atau ngopi bareng teman bisa membuat Anda lebih segar dan menemukan
ide-ide baru.
6. Beri
hadiah untuk diri sendiri
Anda sudah berlelah mengurus rumah sekaligus
menjalankan bisnis di rumah. Sesekali berilah diri Anda hadiah berupa Me Time, entah itu waktu santai bersama keluarga
atau menikmati hasil usaha Anda bersama anak dan pasangan. Dengan begitu Anda akan
makin bersemangat untuk mencapai hasil yang lebih baik karena ternyata hasil usaha
Anda dapat membuat keluarga bahagia dan dinikmati bersama-sama. Buat jadwal sederhana
seperti makan malam bersama di luar bersama keluarga, atau makan siang bersama anak
sepulang sekolah sambil main di taman dan lain-lain. Jadwalkan hal tersebut saat
Anda membuat daftar kegiatan harian.
7. Ambil Jeda Waktu
Meski berkantor di rumah dan bisa ngantor
kapan saja bahkan saat week end dan musim liburan sekalipun, tetaplah mengambil
jeda waktu untuk beristirahat dan menikmati hidup. Orang workacholic seperti saya
kadang bekerja tak mengenal waktu terutama ketika harus membaca banyak buku dan
dikejar tenggat bahkan saat week end sekalipun. Karena itu mompreneur harus memiliki
waktu istirahat yang cukup pula, jangan terlalu diforsir tenaganya yang telah terbagi
untuk urusan rumah dan bisnis. Jangan sampai jatuh sakit karena tidak dapat menempatkan
prioritas.
8. Jangan hanya duduk di ruangan.
Ini juga khusus penulis seperti saya hehehe..pemilik
bisnis online bisa jadi akan menghabiskan banyak waktunya duduk di depan laptop
dan gadget mereka untuk memeriksa notifikasi, menerima telepon dari calon pelanggan
dan lain-lain. Sesekali nikmati udara segar di luar, naik sepeda atau sekedar berjalan-jalan
di sekitar rumah dan say hello dengan para tetangga.
9. Sediakan kudapan sehat
Saat bekerja di rumah memang asyik, kita bisa mengemil
kapanpun dan sebanyak apapun yang kita mau hingga kadang hal tersebut membuat berat
badan tak terkontrol. Untuk mengatasinya, sediakan snack atau kudapan sehat yang
bisa dinikmati sembari memeriksa email, menulis blog atau menata ruangan yang kita
gunakan untuk memajang produk. Cemilan bisa
bikin kita happy hehehe…
10. Batasi aktifitas di sosial media.
Meski sosial media sangat bermanfaat untuk mempromosikan
produk, namun tetap batasi waktunya. Sebab tak jarang, alih-alih kita membaca notifikasi
yang berhubungan dengan bisnis atau memposting konten, kita malah menghabiskan waktu
kita untuk membaca status teman-teman sosial media. Hingga tanpa kita sadari setengah
hari berlalu hanya untuk membaca status. Bila yang kita baca memberikan manfaat
sih ndak apa-apa, tapi yang sering, isinya
Cuma curhatan yang tanpa kita sadari membuat semangat dan fokus kita menurun.
Buat jadwal kapan Anda membuka akses sosial media, apakah di pagi hari untuk memfollow
up notifikasi dari pelanggan lalu dilanjutkan lagi setelah makan siang. Sisa waktunya
dapat. Anda pergunakan untuk melakukan hal lain yang lebih produktif.
Jadi moms,
meski hanya bekerja dari rumah, tetap membutuhkan disiplin dan fokus. Gunakan kebebasan
waktu yang moms punya untuk menjadi lebih produktif dan keluarga tetap menjadi prioritas
utama.
Be a happy
mompreneur….
Baca bagian pembuka enak kak
ReplyDeleteTapi pas baca bagian per point tidak enak. Paragrafnya agak panjang daripada pembukanya.
Kalo bisa dibuat paragraf paragraf lagi biar nyaman dibaca. Apa jadinya postingan bagus tpi dibaca tak nyaman
Salam