( Foto2x
koleksi pribadi )
Sumber tulisan : Wikipedia Indonesia
Mungkin anda yang belum pernah mengetahui gedung cantik dan bersejarah di kota Semarang ini, dan mengira hanya menyimpan mitos horor dari sebuah acara Televisi `Uji Nyali`. Namun buat saya yang sangat menyukai arsitekturnya yang masih kokoh dan indah walau nampak kusam dan beberapa bagian mulai lapuk dimakan usia, rasanya betah banget bisa berlama-lama disini. Rasanya ada yang kurang kalau berkunjung ke Semarang namun ndak nyamperin tempat ini.
Gedung ini dibuka sebagai salah satu tempat pariwisata di kota Semarang yang dibuka untuk umum, pengunjungnya lumayan banyak, terutama di hari libur lebaran.
Sebenarnya gedung apakah Lawang Sewu itu?
Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Sumber tulisan : Wikipedia Indonesia
Mungkin anda yang belum pernah mengetahui gedung cantik dan bersejarah di kota Semarang ini, dan mengira hanya menyimpan mitos horor dari sebuah acara Televisi `Uji Nyali`. Namun buat saya yang sangat menyukai arsitekturnya yang masih kokoh dan indah walau nampak kusam dan beberapa bagian mulai lapuk dimakan usia, rasanya betah banget bisa berlama-lama disini. Rasanya ada yang kurang kalau berkunjung ke Semarang namun ndak nyamperin tempat ini.
Gedung ini dibuka sebagai salah satu tempat pariwisata di kota Semarang yang dibuka untuk umum, pengunjungnya lumayan banyak, terutama di hari libur lebaran.
Sebenarnya gedung apakah Lawang Sewu itu?
Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah
kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia
(DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai
sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa
perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika
berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19
Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara
pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai,
Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota
Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan
kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero
berikut adalah beberapa foto koleksi
pribadi, diantaranya ruang bawah tanah tempat diadakannya uji nyali dahulu.
Ini adalah bagian dalam gedung Lawang Sewu, kaca2x mozaiknya masih asli.
Ini adalah bagian dalam gedung Lawang Sewu, kaca2x mozaiknya masih asli.
Seperti gedung tua lainnya yang sering dianggap menyimpan cerita horor tentang penampakan arwah-arwah penasaran, Lawang Sewu ini pun tak lepas dari beragam cerita horor. Mulai dari suara tangis para penduduk atau tentara Indonesia yang dipenjara dan disiksa di ruang bawah tanah, atau penampakan sosok wanita seperti yang pernah terekam kamera memang sempat menjadi daya tarik wisatawan domestik untuk berkunjung. Apapun alasan anda, rugi rasanya melewati tempat ini tanpa mampir.Anda yang tertarik akan sejarahnya dapat membaca sejarah pembuatan gedung ini atau bertanya-tanya dengan guidenya. Jangan coba-coba berjalan sendirian, karena anda bisa tersesat, gedung ini memiliki banyak sekali pintu dan ruang.
Lawang Sewu adalah salah satu bangunan
bersejarah yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda, pada 27 Februari
1904. Awalnya bangunan tersebut didirikan untuk digunakan sebagai Het
Hoofdkantoor van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) atau Kantor
Pusat Perusahan Kereta Api Swasta NIS. Sebelumnya kegiatan administrasi
perkantoran NIS dilakukan di Stasiun Samarang NIS. Namun pertumbuhan jaringan
perkeretaapian yang cukup pesat, dengan sendirinya membutuhkan penambahan
jumlah personel teknis dan bagian administrasi yang tidak sedikit seiring
dengan meningkatnya aktivitas perkantoran. Salah satu akibatnya kantor
pengelola di Stasiun Samarang NIS menjadi tidak lagi memadai. NIS pun menyewa
beberapa bangunan milik perseorangan sebagai jalan keluar sementara. Namun hal
tersebut dirasa tidak efisien. Belum lagi dengan keberadaan lokasi Stasiun
Samarang NIS yang terletak di kawasan rawa-rawa hingga urusan sanitasi dan
kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Kemudian diputuskan untuk membangun
kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu
berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung
Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan
Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal). NIS mempercayakan rancangan
gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft)
dan B.J. Ouendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses
perancangan dilakukan di Negeri Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke
kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan
denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula
kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangi di Amsterdam tahun 1903.
Anda pernah berkunjung dan punya cerita tersendiri
tentang Lawang Sewu ini? silahkan posting komentar anda. Terima kasih
Lawang sewu adalah gedung yang sangat bersejarah dikota semarang dan bukan merupakan gedung yang penuh horor. Sebelum pemugaran lawang sewu memeng terkenal sangat angker namun setelah dipugar lawang sewu terlihat begitu indah
ReplyDelete