Saturday, October 25, 2014

Tahun Baru Islam sebagai momentum muhasabah


Muhasabah = Evaluasi Diri

Muhasabah berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisab yang secara etimologi memiliki makna melakukan perhitungan. Dalam terminologi syari, muhasabah berarti  sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam segala aspek kehidupan.

Muhasabah dapat dilakukan baik secara vertikal yakni dalam hal hubungan manusia dengan Sang Pencipta maupun secara horizontal yakni antar manusia. Muhasabah dapat menjadi sarana untuk mengantarkan manusia mencapai tingkat kesempurnaan sebagai hamba Allah SWT. Walaupun tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi, namun setidaknya kita senantiasa berusaha memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Muhasabah atau evaluasi diri menjadi sangat urgent seperti yang disampaikanlah dalam firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Hasyr ayat 18 yang berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ( akhirat ) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dalam tafsir Ibnu Katsir, Imam Ibnu Katsir menyatakan bahwa dalam ayat diatas memiliki makna “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Dan lihatlah amal-amal saleh yang telah kalian tabung untuk diri kalian pada hari kembali kalian dan pertemuan kalian dengan Rabb kalian”. ( Tafsir Ibnu Katsir V/69 ).
Bahkan ada pula yang menyatakan bahwa muhasabah atau evaluasi diri termasuk Qadhaaya Imaniyah yang memiliki arti barometer keimanan seorang mukmin sangat ditentukan oleh kegiatan muhasabah yang terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ibnu Qayyim berkata bahwa muhasabah dilakukan sebelum melakukan perbuatan dan setelah melakukan perbuatan.

Muhasabah dapat dikerjakan setiap saat, pagi dan sore, bahkan setiap usai shalat sebagai muhasabah harian. Namun banyak diantara umat muslim yang melakukannya menjelang akhir tahun baik setiap tahun baru Islam atau tahun baru masehi yang yang biasanya terjadi setiap akhir bulan Desember. Ada yang memilih melakukan muhasabah di rumah atau beri’tikaf di masjid, bahkan banyak pula orang yang melakukan perjalanan umroh di akhir tahun mulai Desember hingga awal Januari.
http://www.baitussalam-umroh.com/2014/06/biaya-paket-umroh-murah-desember-2014.html

Dengan melakukan perjalanan umroh sebagai sarana muhasabah, insya allah selain pahala umroh, kita akan semakin khusyuk dalam beribadah dan melakukan evaluasi diri karena selain melakukan evaluasi dan merenungkan perjalanan hidup  sepanjang tahun, kita juga berkunjung ke Baitullah. Ada pula yang melakukan perjalanan umroh di akhir tahun ini selain sebagai sarana muhasabah juga sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat dan rejeki yang telah dianugerahkan oleh Nya. Dan berdoa agar di tahun berikutnya mendapatkan nikmat dan rejeki yang lebih selain untuk diri sendiri juga agar dapat dibagi dengan orang lain yang membutuhkan.
Apa saja yang dianjurkan untuk ditelaah pada saat muhasabah ini?

Diantaranya adalah muhasabah atas ketaatan yang selama ini kita abaikan. Berikutnya adalah muhasabah atas setiap perbuatan yang apabila ditinggalkan lebih baik daripada dilakukan dan yang terakhir muhasabah atas perbuatan yang mubah yang tidak dilakukannya.


Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah kita dan kelapangan agar kita mampu bersegera melakukan muhasabah atau evaluasi diri ini. Aaamin.