Waktu belajar
ke Jepang, saya sempatin main ke Tokyo Dome, stadium baseball yang kubahnya
bisa di buka tutup agar bisa digunakan untuk pertandingan di musim dingin. Kata
temen, gak afdol kalau ke Tokyo nggak main ke sana. Hari Jumat, saya kabur ke
sana, sejam naik kereta dari kampus dalam suhu 15 derajat celcius. Dan sebuah
tulisan besar yang tergantung di dinding muka bertulisan ganbarou ( ayoo
berjuang..) membuat saya terkesima, maka dibuatlah foto selfie hasil malak
seorang pengunjung buat memfoto saya dan fokus utama adalah tulisan tersebut (
bukan muka saya hehehe )
Ganbarou itu identik
dengan Jepang. Sejak pertama masuk jurusan sastra jepang, para native speaker
selalu menggelorakan kata-kata ini, tentu dikarenakan bahasa Jepang termasuk
bahasa yang sulit di dunia. Hurufnya tidak hanya hiragana dan katakana, namun juga
kanji yang diadaptasi dari huruf Cina. Maka, saya pun bisa mengerti kosakata
Cina yang ditulis dengan huruf kanji namun dengan cara baca yang berbeda.
Istilah Ganbarou itu makin mendunia sejak terjadinya tsunami di Sendai dan
kebocoran reaktor nuklir di Fukushima. Seorang teman saya yang bekerja di
Fukushima masih menetap di sana, namun harus pindah ke dekat pantai karena
radius 20 km dari reaktor telah dinyatakan sebagai kota mati. 40 km dari
reaktor hanya dengan ijin aparat orang boleh masuk.
Ganbarou itu identik dengan Jepang. Sejak pertama masuk jurusan sastra jepang, para native speaker selalu menggelorakan kata-kata ini, tentu dikarenakan bahasa Jepang termasuk bahasa yang sulit di dunia. Hurufnya tidak hanya hiragana dan katakana, namun juga kanji yang diadaptasi dari huruf Cina. Maka, saya pun bisa mengerti kosakata Cina yang ditulis dengan huruf kanji namun dengan cara baca yang berbeda. Istilah Ganbarou itu makin mendunia sejak terjadinya tsunami di Sendai dan kebocoran reaktor nuklir di Fukushima. Seorang teman saya yang bekerja di Fukushima masih menetap di sana, namun harus pindah ke dekat pantai karena radius 20 km dari reaktor telah dinyatakan sebagai kota mati. 40 km dari reaktor hanya dengan ijin aparat orang boleh masuk.
Tokyo Dome |
Arti
kata Ganbarou adalah berjuang sekuat tenaga, berusaha yang terbaik, pokoknya
berusaha sampai maksimal mungkin, sampai mati-matian kalau orang sini bilang.
Dalam menghadapi masalah harus berusaha keras mengatasi, tidak boleh
setengah-setengah dalam bekerja. Kalau bekerja harus benar-benar bekerja keras
bukan hanya sekedar mendapat uang atau gaji. Karena bekerja dengan kesungguhan
pasti hasilnya bagus dan luar biasa.
Ganbarou
tidak hanya cukup diucapkan sendiri. Orang-orang Jepang terbiasa memberi semangat
orang lain di sekitarnya. kalau saya lagi galau dengan segala kesusahan belajar
dan hidup di Jepang, teman-teman yang orang asli Jepang selalu berkata dengan
penuh energi "Taihen dakedo, isshoni ganbarimashou!".Artinya,
"Aku tahu ini hal yang sangat sulit, mari berjuang bersama-sama".
Saya berterima kasih sekali karena saya merasa `diorangkan` dan dihargai
sebagai orang asing, minoritas di sana. Mereka memberi saya waktu sholat, bisa
mengerti kalau tidak bisa makan daging, alkohol dan babi ( berhubung yang
memotong ayam atau sapinya bukan muslim, saya sering hanya bisa makan ikan dan
telur saja, makan ayam kalau belinya di toko muslim di Tokyo dan masak sendiri
). Mereka juga merasakan kesulitan yang sama ketika belajar bahasa Inggris,
karena itu kami sering bertukar pikiran dan ngobrol dengan bahasa campur-campur
hehehehe..saya pengen mahir bahasa Jepang dan mereka pengen bisa berbahasa
Inggris dengan baik.
menyenangkan
sekali setiap kita akan pulang kita selalu berteriak..."ganbatte
nee..."..( semangat yaaa..)
Jadi..yukkk..semangaattt..ganbarou!!