Saturday, December 28, 2013

Resolusi ; janji pada diri sendiri yang harus ditepati

gambar diambil dari kbsdrama.blogspot.com

Menjelang tahun baru, trending status yang di posting adalah tentang Resolusi atau bisa juga disebut sebagai ketetapan. Semua orang ramai-ramai membuatnya, menuliskannya. Yang konsisten dan serius, menulisnya di buku harian atau agendanya, memfollow up dan memonitor untuk meyakinkan bahwa sepanjang tahun itu dia akan melakukan apa yang dia tulis.

Sebenarnya kenapa sih kita harus punya resolusi?
Jangan sampai kita hanya mengikuti trend, supaya dibilang keren, karena sesungguhnya memiliki resolusi atau ketetapan diri adalah bukti kesungguhan kita memperbaiki diri sendiri. Resolusi itu janji pada diri sendiri yang harus ditepati.

Semua orang tentu punya target dalam hidupnya, bohong kalau pernah bilang hidup saja seperti air mengalir, yang mungkin punya pendapat seperti itu kebanyakan hidupnya ya cuma segitu-gitu aja, baik banget juga enggak, kaya banget juga enggak, pinter banget juga enggak, hidup itu jadinya cuma setengah-setengah, nggak pernah kemana-mana. Dan sesungguhnya hidup itu gak se-lancar air mengalir, karena adakalanya kita perlu melawan arus. Buktinya? Ada saat-saat kita lagi pengen males padahal ada target tulisan yang harus diposting, ada buku yang wajib kita baca, ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan sebagainya. Lalu kita `memaksa` diri agar dapat menyelesaikannya, itulah sebenarnya yang disebut sebagai melawan arus. Waktu atasan kamu bilang kalau kamu tidak akan bisa menyelesaikan tugas itu tepat waktu, tentu ada perasaan merasa tertantang untuk segera menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya, kan?

Untuk kamu yang merasa tahun ini biasa-biasa saja, cobalah untuk membuat dan menuliskan target dan keinginan kamu. Bahkan yang paling sederhana sekalipun. Tak perlu malu ditertawakan teman, memangnya dia yang mengatur hidup kamu? Memangnya dia yang tahu apa yang terbaik untuk kamu? Teman yang baik pasti mendukung atau minimal memberikan masukan kalau dirasa target hidup kamu kurang realistis, tapi tetap yakinlah dengan apa yang kamu inginkan.

Tulis saja yang simple, misalnya, aku pengen punya android baru tahun ini, merknya A harga sekian. Aku pengennya bisa tercapai bulan Mei, misalnya. Tulis resolusi, kapan tercapai dan bagaimana mencapainya dengan detil. ( kalau ndak siap mental ditertawakan teman, jangan diposting di sosial media ya…Allah aja nggak bakalan ngetawain kamu kok, jadi tenang aja, tulis di buku atau note hape kamu ). Baca setiap saat untuk memastikan apakah kamu telah berada dan masih berada di jalur yang sama dan konsisten. Kalau belum tercapai sesuai target waktu yang kamu tentukan, periksa lagi apakah yang telah kamu lakukan benar? mencatat resolusi kamu juga memberikan kamu kesempatan untuk me-review dan memperbaiki kesalahan.

Selamat membuat resolusi teman, dan ingatlah..tepati janji yang telah kamu buat. Kalau menepati janji pada diri sendiri saja sering kamu abaikan, bagaimana bila berjanji dengan orang lain?

Selamat menyongsong fajar pagi 2014…dan percayalah..Tuhan akan selalu bersama orang-orang yang istiqomah dan konsisten.





Saturday, December 21, 2013

Resolusiku Menjadi Luar Biasa di tahun 2014, 3 E ; Energy, Enthusiasm, Empathy


Tahun 2013 adalah tahun yang cukup berat untukku.  Keluarga yang lebih membutuhkan perhatian. Pekerjaan juga menuntutku untuk lebih fokus hingga membuatku meninggalkan bisnis online yang sudah aku rintis 3 tahun lalu dan impian yang belum juga tergapai, menjadi penulis. Tidak bisa kuraih semuanya, harus ada yang kukorbankan. Maka atas saran orang terdekat, di sisa waktu yang ada kugunakan untuk belajar, membaca dan lebih banyak menulis. Bisnis online kuserahkan kepada seorang teman yang bisa kupercaya. Bagaimanapun bisnis online akan tetap jadi tabungan aktifitas dan finansial setelah masa kerja berakhir.
Namun kuyakin tahun 2014 mendatang adalah tahun perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Betapapun baik atau buruk situasi, perubahan akan datang.Tak masalah seberapa buruk apa yang kurasakan, aku akan segera bangkit, berubah dan akan kutunjukkan kalau aku bisa. Prioritas dalam hidup ternyata sangat penting, karena kita bukan manusia serba bisa.
Hidup dalam 3 E. Energy ( Energi ), Enthusiasm ( Antusiasme ) dan Empathy ( Empati ). Itu jurusku meraih impianku.

Energi
Aku menyadari kadang-kadang masih membuang energi untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu atau sering tidak berkaitan. Aku tahu aku  tidak mungkin mengerjakan semuanya sendirian, maka aku perlu membuat skala prioritas, berani melepaskan apa yang tak kubutuhkan. Maka kini dengan energi baru yang berlimpah aku kembali melesat mencoba meraih impianku. 
Jangan pula menghabiskan waktu berharga untuk gosip atau membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Simpan dan gunakan energi untuk hal-hal yang bermanfaat, hasilkan sesuatu dan selalu berpikir positif. Penuhi hidup dengan energi positif dan attitude yang baik.

Enthusiasm ( Antusiasme )
Antusiasme. Aku percaya, gairah, passion, antusiasme akan menuntunku menuju hasil akhir seperti yang kuharapkan. Seperti yang dikatakan oleh Paulo Coelho dalam bukunya The Pilgrimate ; Enthusiasm is the force  that leads us to the final victory. Selalu dalam mencapai impian, semangat dan keyakinan yang akan membawa kita menuju tujuan. Tanpanya, setiap kali mengalami kebuntuan dan kegagalan maka kita akan mudah jatuh dan cepat melupakan impian. Ada pelajaran berharga dalam setiap kegagalan, karena itulah aku tetap bersemangat.

Empathy ( Empati )
Orang yang sedang mengejar impian, pasti sering hanya berfokus pada dirinya sendiri dan jarang memikirkan orang lain. Maka di tahun 2014 nanti aku harus berubah. Kadang-kadang karena kesibukan bekerja dan mengurus keluarga, aku jarang berinteraksi dengan kerabat dan teman bahkan hanya sekedar menelpon atau berkunjung ke rumah yang bersangkutan. Padahal disebutkan bahwa bersilahturahmi bisa memperpanjang usia dan memperbanyak rejeki. Selain bersilahturahmi aku juga harus lebih banyak berbagi dengan sesama, dengan orang-orang yang membutuhkan. Sedekah, selain membersihkan harta juga menunjukkan kepedulian kita dengan kesulitan orang lain, membuat kita senantiasa bersyukur bahwa Tuhan masih memberikan kita kelebihan, dan maksud kita diberikan kelebihan adalah agar kita dapat berbagi.

Semoga Tuhan mencatat resolusiku ini dan mengabulkannya. Aamiin…





Malam telah larut, tiba-tiba saja seorang teman di LN yang selama ini setia menemani saya menulis di malam hari mengirimkan pesan melalui wahtsapp. Untaian kata-kata yang membuat saya...tertawa ngakak sekaligus juga.. mikir.
“It is hard to be a woman..You must think like a man. Act like a lady. Look like a young girl. Work like a horse.”
Menjelang hari Ibu, saya jadi berpikir tentang almarhumah ibu. Saya memang tak mengenalnya lama, karena beliau telah meninggal dunia sejak saya berusia 2 tahun. Bagaimana saya mengenang hari Ibu ini? Dan teman saya menjawab kegalauan hati saya. Dengan mengingatkan bahwa saya adalah perempuan dan seorang Ibu.
Betapa susahnya menjadi perempuan, makhluk yang lemah lembut yang seharusnya menggunakan 90% perasaan dan 10% logika, dipaksa berpikir seperti laki-laki yang 100% mengandalkan logika dan pemikiran. Tentu sering terjadi pergolakan di hati, walau dalam beberapa hal, logika lah yang sering menyelamatkan perempuan dari marabahaya dan fitnah. Sebagai perempuan yang mandiri karena sejak kecil harus hidup sendirian bersama satu-satunya kakak.
Kakaklah yang mengajari saya untuk menjadi *separuh perempuan separuh laki-laki* tidak hanya harus berpikir logis namun bisa menjaga diri. Think like I`m a man, berpikir seperti laki-laki.
Act like a lady. Dan mulailah paradoks dalam hidup saya. Berpikir seperti laki-laki namun kadang-kadang harus tampil manis seperti seorang lady. Padahal sehari-hari pakai jeans dan sepatu kets, giliran kondangan harus bergaun dan ber high heel. Tidak boleh berkata keras apalagi jorok. Di kantor karena saya adalah perempuan yang tersasar di team work yang kebanyakan personelnya laki-laki maka kebiasaan ngomong keras, cadas dan kasar hampir jadi kebiasaan. Sementara kalau bertemu anak atau suami, temperamen harus sudah di turunkan.
Look like a young girl? hhmmm..semua perempuan pasti pengen terlihat awet muda termasuk juga saya hehehe…Alih-alih memakai kosmetik mahal demi tampak awet muda, saya lebih memilih gaya hidup sehat. Hasilnya? Bisa dilihat di foto hehehe..Usia saya sudah 36 tahun, namun masih ada saja yang menganggap saya dibawah 30 tahun. Selain gaya hidup sehat, juga saya selalu berusaha berpikir positif dan gembira walau seberat apapun beban hidup. Berat? Mungkin iya..tapi hidup tetap harus dijalani.
Work like a horse…hehehe kerja seperti kuda. Karena terbiasa hidup susah, saya jadi workaholic, gila kerja. Terbiasa dengan deadline karena sudah jadi redaktur mading sejak SMP dan ini cukup membantu saya menghadapi deadline kerja di kantor.
Kini, sebagai ibu rumah tangga dengan satu anak yang hyperaktifnya minta ampun, ditambah bekerja dan sering harus mengurus rumah sendiri ketika pembantu abstain, lengkap sudah gelar *bekerja seperti kuda*
Kata seorang ulama perempuan, menjadi ibu adalah pekerjaan yang sangat mulia. Apapun yang dia lakukan selalu bernilai ibadah, bahkan ketika hanya membuatkan teh atau kopi untuk suami. Ibu, juga sebuah profesi yang kompleks yang pertanggungjawabannya mungkin tidak ditanyakan kini saat di dunia, namun juga di akhirat.
Maka, menjelang peringatan Hari Ibu tahun ini, saya mencoba introspeksi diri. Sesusah apapun jadi perempuan, jalani saja karena sudah di tetapkan. Toh, jadi lelaki juga tidak semudah yang kita sangka. Seberat apapun menjadi Ibu, nikmati saja, karena masih banyak perempuan jomblo yang mendambakan ladang pahala menjadi seorang ibu.

Salam




Saturday, December 7, 2013

Mengenang Nelson Mandela ( favorit Quotes )


Nelson Mandela dilahirkan di Mvezo Afrika Selatan pada tanggal 18 Juli 1918 dan meninggal di Johannesburg Afrika Selatan pada tanggal 5 Desember 2013 dalam usia 95 tahun. Nelson Mandela merupakan seorang  revolusioner anti apartheid, seorang politikus sekaligus Presiden Afrika Selatan sejak tahun 1994 hingga tahun 1999.
Ia merupakan orang Afrika Selatan dan orang berkulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut. Ia adalah presiden Afrika pertama yang dipilih melalui keterwakilan penuh dalam sebuah pemilu multitras.
Pemerintahannya mempunyai fokus menghapuskan pengaruh apartheid dengan menghapus rasisme, kemiskinan dan kesenjangan serta mendorong rekonsiliasi rasial.
Sebagai seorang nasionalis Afrika dan sosialis demokratik, ia juga menjabat sebagai Presiden Kongress Nasional Afrika ( ANC ) sejak tahun 1991 hingga 1997. Selain itu Nelson Mandela juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Non Blok pada tahun 1998 hingga tahun 1999
Nelson Mandela terlahir dari kerajaan Thembu dan terlahir dari keluarga kerajaan Thembu dan bersuku Xhosa, Mandela belajar hukum di Fort Hare University dan University of Witwatersrand. Ketika menetap di Johannesburg, ia terlibat dalam politik anti-kolonial, bergabung dengan ANC, dan menjadi anggota pendiri Liga Pemuda ANC. Setelah kaum nasionalis Afrikaner dari Partai Nasional berkuasa tahun 1948 dan menerapkan kebijakan apartheid, popularitas Mandela melejit di Defiance Campaign ANC tahun 1952, terpilih menjadi Presiden ANC Transvaal, dan menghadiri Congress of the People tahun 1955. Sebagai pengacara, ia berulang kali ditahan karena melakukan aktivitas menghasut dan, sebagai ketua ANC, diadili di Pengadilan Pengkhianatan pada 1956 sampai 1961, namun akhirnya divonis tidak bersalah. Meski awalnya berunjuk rasa tanpa kekerasan, ia dan Partai Komunis Afrika Selatan mendirikan militan Umkhonto we Sizwe (MK) tahun 1961 dan memimpin kampanye pengeboman terhadap target-target pemerintahan. Pada 1962, ia ditahan dan dituduh melakukan sabotase dan bersekongkol menggulingkan pemerintahan, dan dihukum penjara seumur hidup di Pengadilan Rivonia.
Mandela menjalani masa kurungan 27 tahun, pertama di Pulau Robben, kemudian di Penjara Pollsmoor dan Penjara Victor Verster. Kampanye internasional yang menuntut pembebasannya membuat Mandela dibebaskan tahun 1990. Setelah menjadi Presiden ANC, Mandela menerbitkan otobiografi dan bernegosiasi dengan Presiden F.W. de Klerk untuk menghapuskan apartheid dan melaksanakan pemilu multiras tahun 1994 yang kelak dimenangkan ANC. Ia terpilih sebagai Presiden dan membentuk Pemerintahan Persatuan Nasional. Selaku Presiden, ia menyusun konstitusi baru dan membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk menyelidiki pelanggaran-pelanggaran HAM sebelumnya. Ia juga memperkenalkan kebijakan reformasi lahan, pemberantasan kemiskinan, dan perluasan cakupan layanan kesehatan. Di luar negeri, ia bertindak sebagai mediator antara Libya dan Britania Raya dalam pengadilan pengeboman Pan Am Penerbangan 103 dan mengawasi intervensi militer di Lesotho. Ia menolak mencalonkan diri untuk kedua kalinya dan digantikan oleh wakilnya, Thabo Mbeki. Ia kemudian menjadi negarawan ulung yang berfokus pada aktivitas amal demi memberantas kemiskinan dan HIV/AIDS melalui Nelson Mandela Foundation.

Kontroversial nyaris sepanjang hayatnya, para kritikus sayap kanan menyebut Mandela teroris dan simpatisan komunis. Meski begitu, ia memperoleh pengakuan internasional atas sikap anti-kolonial dan anti-apartheidnya, menerima lebih dari 250 penghargaan, termasuk Hadiah Perdamaian Nobel 1993, Medali Kebebasan PresidenAmerika Serikat, dan Order of Lenin dari Uni Soviet. Ia sangat dihormati di Afrika Selatan dan lebih dikenal dengan nama klan Xhosa-nya, Madiba atau tata. Nelson Mandela sering dijuluki "bapak bangsa". 

RIP Mister Mandela, salah satu tokoh dunia yang pernah menginspirasi saya.


Pendidikan adalah aset, pendidikan adalah senjata utama, bila kamu ingin mengubah dunia. Jadilah sosok cerdas yang dapat menginspirasi orang-orang di sekitar kita bahkan seluruh dunia, melalui pendidikan, yang tidak melulu hanya kemampuan akademis namun juga attitude, sikap diri, moral dan kepribadian.


Kesuksesan adalah sebuah perjalanan,nikmati prosesnya. Mungkin dalam perjalanan meraihnya, kegagalan, kendala, kesulitan dan cercaan akan kita alami, Namun seberapa cepat kita mampu bangkit dan berjalan lagi, itulah yang terpenting.



Buatlah perbedaan dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan orang lain dan diri sendiri.

Sumber : wikipedia

Sastra, Inspirasi lewat cerita

Saya suka membaca karya sastra sejak saya masih SD, buku pertama yang saya baca adalah Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto di perpustakaan sekolah. Mungkin karena merasa cerita itu cocok dengan suasana hati seorang anak kecil yang galau, saya jadi keranjingan baca buku cerita. Tentu tidak mudah bagi seorang anak yatim piatu seperti saya menghadapi hidup, merasa minder dan tidak percaya diri, merasa ditinggalkan hanya karena tidak sama dengan teman-teman lain yang orang tuanya masih lengkap. Saya mengagumi tokoh Abah sebagai ayah yang baik, Emak sebagai ibu yang bijak dan anak-anak ; Ara Agil, dan Euis yang walau dalam kondisi serba terbatas tetap dapat menjalani masa kecil dengan optimis dan bahagia. Buku inilah yang menginpsirasi saya untuk menjadi kuat dan semangat.

Kelas 4 SD saya menemukan sebuah buku yang asyik, Atheis karya Achdiat Karta Mihardja. Buku ini mungkin terlalu berat untuk anak kecil ya? tapi nggak tau kenapa saya enjoy saja membaca ceritanya. Mungkin karena bahasanya yang sederhana dan mudah saya pahami. Buku ini bercerita tentang kegoncangan jiwa seorang pemuda yang sebelumnya sangat taat beragama namun karena keluguannya ia terpengaruh pemikiran kaum materialistis/falsafah kebendaan sehingga ia kehilangan keyakinannya kepada Tuhan dan mulai meninggalkan norma-norma agama.
Selain itu saya juga suka membaca sastra jawa ( walau pakai bahasa Indonesia hehehe ), cerita tentang Ken Arok, Pranacitra dan Roro Mendut ( Romeo and Julietnya Indonesia ), kisah raja-raja majapahit dan lain-lain.
Setiap pulang sekolah, selain buku-buku dari perpustakaan sekolah, saya juga rajin menyambangi persewaan buku dan demi semua itu saya rela menyisihkan sebagian uang jajan yang tidak banyak. Seringkali malah saya gunakan semua untuk menyewa buku atau majalah. Saya lebih memilih makan di rumah ketimbang jajan.

Menginjak usia SMP, ketika teman sebaya sibuk up to date informasi selebritis lewat majalah-majalah remaja, saya sudah membaca novel-novel Sidney Sheldon, tak ketinggalan kisah-kisah detektif Sherlock Holmes dan lain-lain.
Dan saat kuliah,karena belajar budaya Jepang, saya melahap buku-buku karya sastra Jepang yang terkenal rumit jalan ceritanya ( termasuk komiknya ), favorit saya adalah puisi tradisional jepang haiku dan waka.

Buat saya inspirasi hidup itu bisa diperoleh dari membaca cerita dan karya sastra, belajar dari pengalaman orang lain lewat tulisan-tulisannya. 
Dalam wikipedia disebutkan, sastra dalam bahasa sansekerta berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar *sas* yang berarti instruksi atau ajaran. Dalam bahasa Indonesia kata ini bisa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Saya mungkin tidak terlalu hafal babakan sastra, penggolongan sastra, tahun sebuah buku bagus diterbitkan ataupun teori sastra secara mendalam. Yang penting buat saya esensi dan isi dari sebuah karya, apakah dia bisa disebut menginspirasi dan menggerakan orang lain untuk berbuat sesuatu terutama menuju kebaikan atau tidak. Karya sastra yang baik buat saya tidak harus menggunakan bahasa yang rumit, menukik, makna kata diplintir-plintir agar menjadi bermakna ganda yang membingungkan pembaca awam, karena saya yakin sebuah karya ditulis agar dapat dibaca dan dipahami oleh semua orang dengan latar pendidikan yang beragam. Lebih jauh lagi, sebuah karya sastra adalah inspirasi yang dituangkan lewat cerita.

Saya mungkin hanya sekedar penikmat sastra sekaligus bisa menulis sedikit.


Ketika anakku di bully di sekolah

Little Spiderman

Sebagai ibu pekerja, saya memiliki sedikit kesulitan untuk bisa memantau kegiatan anak di sekolah. Walau tetap, saya harus rela kadang-kadang bolos kerja atau terlambat ke kantor demi anak. Kadang sedih juga, baru bisa main dan ketemu anak setelah jam kerja atau saat libur akhir pekan. Seringkali saya harus menahan lelah demi bisa bermain atau mengajarinya sesuatu sepulang kerja.
Kata seorang ulama perempuan, anak yang diasuh pembokat bisa jadi punya mental pembokat. Wew..jadi ngeri. Untungnya pembantu saya baik, agamanya bagus, cukup berumur dan mengajari anak saya mengaji. Biarpun begitu, cita-cita saya untuk berhenti bekerja dan mengasuh anak masih tetap ada. Semoga, tidak lama lagi.
Hampir sebulan, anak saya mogok sekolah. Masih TK sebenarnya, jadi kadang-kadang saya bebaskan ia untuk bolos atau terlambat kalau sedang tidak mood. Namun lama kelamaan, kok jadi berhari-hari mogok sekolahnya. Kalau saya tanya apakah hari ini dia sekolah atau tidak, jawabnya selalu tidak dengan aneka alasan, mulai sakit ( tapi badannnya ndak panas tuh ), bosan, capek, malas dan sebagainya.
Saya mencoba mendatangi sekolahnya berbicara dengan guru bahkan kepala sekolahnya, memperhatikan suasana kelas, nampaknya segalanya normal saja. Ada apa dengan anak saya? Berbagai buku tentang perkembangan anak saya baca, googling dan menemukan blog parenting, mendengarkan saran beberapa teman, namun saya tidak menemukan solusi menghadapi anak saya yang hyperaktif, malas belajar dan cederung memberontak. Padahal kalau moodnya lagi baik, belajar apapun dia mau. Apakah ini bentuk protes dia kepada ibunya yang sibuk bekerja? Yang paling dia sukai adalah menggambar, dan sungguh mengejutkan, dia bisa menulis huruf kanji Jepang padahal saya tidak pernah mengajarinya. Tokoh idolanya? NARUTO dan SPIDERMAN.
Saya tahu di kelasnya ada anak yang terkenal sangat nakal dan badannya lebih besar dari anak saya. Kadang-kadang kalau main ke rumah, saya perhatikan dia memang cenderung mengganggu, namun anak saya nampak enjoy bermain dengannya.
Satu hari saya memutuskan untuk ijin terlambat masuk kerja, si kecil mogok masuk sekolah karena hari itu ada ulangan ( sebenarnya saya terkejut, anak TK kok ada ulangan? )
Untungnya, gurunya mengijinkan saya memantau di dalam kelas. Awalnya sih anak saya mogok tidak mau menulis ( padahal sebenarnya dia bisa ), lama-kelamaan dia mencair dan mau menulis. Saya perhatikan seorang anak perempuan berusaha mendekati anak saya dan memberikan semangat untuk bisa mengerjakan, kalau anak saya kesulitan menulis dia yang mengajari. Saya tersenyum, ternyata anak saya “haus” perhatian. Dalam hati saya merasa bersalah. Saya kok tidak bisa sesabar gadis kecil ini ya? Namanya Intan.
Intan juga bercerita kepada saya bahwa anak saya Awan, sering di “nakalin “ ( bully ), oleh si jagoan kelas, anak paling besar. Tidak hanya dipukul, namun mainan atau barangnya di rebut dan sering membuat keributan. Dia tidak akan berhenti mengganggu anak saya hingga menangis. Dan Intan lah yang seringkali membelanya. Mungkin karena hal ini Awan tidak mau sekolah namun enggan menceritakan yang sebenarnya kepada saya.
Di bully di sekolah. Sepertinya mengerikan sekali, sama mengerikan dengan di bully di pasar oleh preman. Lalu dimana fungsi guru yang sebenarnya? Mereka tidak hanya punya kewajiban mengajarkan calistung, namun sangat penting mengajarkan attitude, sikap diri dan moral kepada anak. Guru seakan dikejar target kurikulum dan saya sangat tidak setuju, anak seusia itu ditekan sedemikian rupa. Seharusnya usia TK adalah usia bermain sambil belajar, bukan belajarnya yang ditekankan , namun bermainnya.
Menyedihkan sekali bila para guru hanya peduli pada kemampuan akademis namun mengabaikan pendidikan karakter. Mengabaikan “sinyal” apakah seorang anak mendapat masalah atau tidak dalam belajarnya.
Saya jadi ingat cerita masa kecil saya. Waktu SD saya punya teman dekat seorang anak laki-laki. Dia tidak disukai anak lain karena nakal. Ternyata hanya kepada saya dia tidak nakal dan dia bisa berbicara apapun yang dia mau, saya selalu mendengarkan ceritanya. Maka dari mulut seorang anak kelas 4 SD, meluncurlah cerita ayah ibunya yang selalu bertengkar, kakak-kakaknya yang nakal dan suka mengganggu. Tambah frustasi ketika dia tidak punya teman main di sekolah. Kondisi keluarga yang amburadul itulah yang membuat dia jadi pemberontak seperti kakak-kakaknya. Dia juga kerap di bully teman-temannya.
Yang mengerikan, kalau lagi suntuk, dia suka menyilet jari-jarinya hingga luka, berdarah hingga kesulitan menulis. Setiap hari saya harus sweeping tasnya agar tidak menyimpen silet.
Aku hanya ingin di dengarkan, itu katanya, ketika suatu siang pulang sekolah, saya menemukannya sendirian di halaman sekolah dengan jari jemari penuh darah dan luka. Dengan sabar, saya membersihkan lukanya, mendengarkan cerita-ceritanya.
Ketika lulus SD di acara perpisahan dia berkata “terima kasih, kamu mau mendengarkanku, karena bila tak ada seorangpun yang peduli, siang itu aku hampir memutus urat nadiku”
Ya Tuhan….
Tuhan telah membalas kebaikan kecil yang pernah saya lakukan itu melalui Intan,  gadis kecil yang menemani anak saya agar mau masuk sekolah dan belajar walau di bully temannya. Dan kini setiap pulang sekolah, Awan selalu bercerita dengan ceria,”Mama, hari ini aku belajar bersama Intan” :-)