Sunday, January 24, 2016

10 Tips menjadi Mompreneur yang bahagia bekerja di rumah.



Menjadi ibu di rumah secara penuh masih menjadi impian banyak wanita dan para ibu. Mengasuh dan membesarkan anak, mengurus rumah dan suami adalah pekerjaan termahal dan paling mulia. 

Namun bukan berarti seorang ibu tidak dapat mengerjakan hal lainnya. Ada pula yang membagi waktunya dengan kembali sekolah  yang jadwal kuliahnya lebih fleksibel atau Kuliah Online. Adapula yang ingin bekerja di rumah dengan membuka bisnis kecil-kecilan, selain untuk menambah pendapatan juga untuk menyalurkan hobi. 

Menurut saya seorang ibu rumah tangga yang diberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri sesuai kemampuan dan bidang ilmu yang diperolehnya sangat bermanfaat, bukan hanya untuk dirinya , keluarga namun juga untuk orang-orang di sekitarnya.

Berbeda dengan orang kantoran yang memiliki jadwal kerja tetap nine to five,  seorang mompreneur atau ibu yang memiliki usaha di rumah sering dianggap tak memiliki jadwal tetap, padahal dengan banyaknya yang harus ia lakukan, dia harus memiliki kedisiplinan melebihi pekerja biasa. Karena itu berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman yang masih bekerja sekaligus memiliki usaha ada beberapa tips bagaimana menjalankan bisnis di rumah. Meski saya bukan pemilik toko online, maupun bisnis besar, namun kesibukan saya sebagai penulis freelance sekaligus agen buku membuat saya harus pandai mengatur waktu dan energy agar tetap nyaman melakukan keduanya.

Berikut adalah 10 tips bagaimana menjadi seorang mompreneur :
1. Buat Jadwal
Bagi ibu pekerja seperti saya, pasti jadwal sudah tetap. Menulis setelah jam kerja atau setelah pekerjaan di rumah beres, seperti menyiapkan makan malam, mengajari anak belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah. Di akhir pekan ada jadwal khusus dimana saya bisa menulis mulai pagi hingga malam sementara anak dan suami memiliki kesibukan sendiri, bermain hehehe. Namun bagi ibu yang full di rumah, waktunya bisa jadi lebih banyak daripada saya. Hampir sama sebenarnya, seorang ibu akan menjalankan bisnisnya setelah urusan domestic rumah telah beres. Prioritas utama seorang ibu adalah urusan rumah. Jadi buat jadwal dan patuhi jadwal tersebut. Biasanya sih, ibu-ibu suka kongkow sama ibu lainnya saat menunggu menjemput anak atau saat di rumah. Kurangi hal yang kurang bermanfaat namun tetaplah bergaul dengan tetangga dan ibu-ibu lainnya. Bila Anda membuka sebuah toko online, beritahukan jadwal toko online buka dan tutup kepada para pelanggan. Misalnya seperti toko online milik seorang teman yang menjual produk fashion. Dia menetapkan jam kapan harus melayani pesanan dan pertanyaan pelanggan mulai pukul 10 pagi hingga pukul 19.00, sebelum dan sesudahnya dia dapat menyelesaikan pekerjaan rumah atau di sela-sela waktu buka tersebut.
Jadi meski Anda memiliki kebebasan waktu di rumah, tetaplah bekerja dengan system yang memudahkan Anda mengerjakan bisnis dan menuai hasil sesuai yang Anda inginkan.

 2. Buat perencanaan
Buatlah perencanaan, tentukan target  dan tandai kalender penting. Sebagai seorang pebisnis meski hanya skala rumahan harus memiliki target yang jelas. Apalagi sebagai seorang penulis freelance seperti saya, patuh dengan deadline yang di tetapkan oleh pemesan dan memiliki perencanaan kapan harus browsing, buku apa yang harus dibaca dan waktu menulis. Di rumah, untuk memudahkannya saya memiliki kalender dan papan pos it serta buku agenda berisi catatan penting. Jadi meski saya sedang travelling dan sedang ada pekerjaan menulis, semuanya masih bisa saya lakukan dengan baik. Selain sebagai penulis freelance, saya juga memiliki blog yang harus saya update minimal 2X seminggu.

3. Buat tempat kerja di rumah yang nyaman dan professional.
povide by workalicius.com
 Teman saya yang menjual produk fashion, menyulap sebagian ruang di rumahnya menjadi sebuah toko, lengkap dengan meja kasir. Di sana, selain melayani pembeli yang datang, dia juga meletakkan laptop dan gadget untuk melayani pembeli online. Agar memudahkan Anda fokus, sebaikanya memang Anda menetapkan area kerja Anda. Sebagai penulis pun, saya memiliki sebuah pojok tempat saya mengerjakan tulisan atau membaca buku. Saya buat senyaman mungkin dengan lampu terang, ventilasi udara, jendela terbuka mengarah jalan depan rumah untuk sekedar refreshing dan mengalihkan perhatian dari buku yang saya baca. Musik klasik atau instrument pun kerap menemani saya menulis atau membaca buku. Apapun bisnis Anda, berikan ruang yang nyaman untuk melakukannya.

4. Bertindaklah seperti Anda bekerja meninggalkan rumah.
Full bekerja di rumah dengan hanya memakai daster aja? ini sih kata teman saya ternyata nyaman hehehe....Namun meskipun dengan busana santai dia tetap serius mengerjakan bisnisnya. Usahakan saat akan memulai kegiatan bisnis Anda di rumah Anda tetap melakukan hal-hal seperti akan bepergian ke luar rumah. Bangun pagi, mandi dan gosok gigi, pakai wewangian bila perlu dan berpakaian rapi meski busananya tetap santai dan berjudul daster. penampilan tersebut membantu Anda agar serius saat melakukan kegiatan yang berhubunan dengan bisnis yang Anda jalankan. Bayangkan bila Anda punya toko di rumah, lalu ada klien atau pelanggan yang datang dan melihat Anda dalam keadaan tidak rapi, tentu tidak sedap dipandang mata meski yang datang adalah teman dekat atau tetangga.
Saya pun sebagai penulis meski dikonotasikan sebagai penyendiri karena bekerja di depan laptop tetap memakai pakaian yang rapi dan nyaman. Hal ini juga akan berpengaruh dengan mood menulis tentunya. Biasanya kalau belum mandi jadi males nulis hehehe…

5. Berkomunikasilah dengan orang lain
Bekerja di rumah kadang membuat kita merasa terisolir, tidak seperti di kantor dimana kita bisa bertemu banyak orang. Kecuali bila bisnis Anda berupa toko fashion yang masih bisa bertemu pembeli. Penulis seperti saya mungkin cenderung menyendiri, desainer dan arsitek juga mungkin jarang bertemu orang, karena itu buatlah jadwal bertemu dengan orang-orang lain dan berbicara dengan mereka meski hanya melalui media online seperti Skype atau fitur video di Facebook. Sesekali jalan-jalan atau ngopi bareng teman bisa membuat Anda lebih segar dan menemukan ide-ide baru.

6. Beri hadiah untuk diri sendiri
Anda sudah berlelah mengurus rumah sekaligus menjalankan bisnis di rumah. Sesekali berilah diri Anda hadiah berupa Me Time, entah itu waktu santai bersama keluarga atau menikmati hasil usaha Anda bersama anak dan pasangan. Dengan begitu Anda akan makin bersemangat untuk mencapai hasil yang lebih baik karena ternyata hasil usaha Anda dapat membuat keluarga bahagia dan dinikmati bersama-sama. Buat jadwal sederhana seperti makan malam bersama di luar bersama keluarga, atau makan siang bersama anak sepulang sekolah sambil main di taman dan lain-lain. Jadwalkan hal tersebut saat Anda membuat daftar kegiatan harian.

7. Ambil Jeda Waktu
Meski berkantor di rumah dan bisa ngantor kapan saja bahkan saat week end dan musim liburan sekalipun, tetaplah mengambil jeda waktu untuk beristirahat dan menikmati hidup. Orang workacholic seperti saya kadang bekerja tak mengenal waktu terutama ketika harus membaca banyak buku dan dikejar tenggat bahkan saat week end sekalipun. Karena itu mompreneur harus memiliki waktu istirahat yang cukup pula, jangan terlalu diforsir tenaganya yang telah terbagi untuk urusan rumah dan bisnis. Jangan sampai jatuh sakit karena tidak dapat menempatkan prioritas.

8. Jangan hanya duduk di ruangan.
Ini juga khusus penulis seperti saya hehehe..pemilik bisnis online bisa jadi akan menghabiskan banyak waktunya duduk di depan laptop dan gadget mereka untuk memeriksa notifikasi, menerima telepon dari calon pelanggan dan lain-lain. Sesekali nikmati udara segar di luar, naik sepeda atau sekedar berjalan-jalan di sekitar rumah dan say hello dengan para tetangga.

9. Sediakan kudapan sehat
Saat bekerja di rumah memang asyik, kita bisa mengemil kapanpun dan sebanyak apapun yang kita mau hingga kadang hal tersebut membuat berat badan tak terkontrol. Untuk mengatasinya, sediakan snack atau kudapan sehat yang bisa dinikmati sembari memeriksa email, menulis blog atau menata ruangan yang kita gunakan untuk memajang produk.  Cemilan bisa bikin kita happy hehehe…

10. Batasi aktifitas di sosial media.
Meski sosial media sangat bermanfaat untuk mempromosikan produk, namun tetap batasi waktunya. Sebab tak jarang, alih-alih kita membaca notifikasi yang berhubungan dengan bisnis atau memposting konten, kita malah menghabiskan waktu kita untuk membaca status teman-teman sosial media. Hingga tanpa kita sadari setengah hari berlalu hanya untuk membaca status. Bila yang kita baca memberikan manfaat sih ndak apa-apa, tapi yang sering, isinya  Cuma curhatan yang tanpa kita sadari membuat semangat dan fokus kita menurun. Buat jadwal kapan Anda membuka akses sosial media, apakah di pagi hari untuk memfollow up notifikasi dari pelanggan lalu dilanjutkan lagi setelah makan siang. Sisa waktunya dapat. Anda pergunakan untuk melakukan hal lain yang lebih produktif.
Jadi moms, meski hanya bekerja dari rumah, tetap membutuhkan disiplin dan fokus. Gunakan kebebasan waktu yang moms punya untuk menjadi lebih produktif dan keluarga tetap menjadi prioritas utama.

Be a happy mompreneur….

*dirangkum dari berbagai sumber*





Thursday, January 21, 2016

Jualan Buku di Sosmed? Why not?



Buku Terbitan Pena Nusantara
Bagi penulis pemula yang ingin menjual bukunya mungkin tidak akan semudah penulis yang telah terkenal seperti Tere Liye, Dee, Andrea Hirata dan lain-lain dalam menawarkan buku terbarunya. Namun bukan berarti tidak bisa. 

Dengan memanfaatkan fitur-fitur di sosial media, kita tinggal belajar bagaimana membuat teks atau konten yang mengandung promosi namun tetap nyaman dibaca bagi teman-teman social media. 

Kerap kali terjadi, teman-teman Anda tidak nyaman di tag promosi jualan, namun dengan mengetahui trik berikut, semoga dapat meningkatkan penjualan sekaligus mendapatkan bantuan dari teman-teman di sosial media untuk merekomendasikan produk yang Anda jual dalam hal ini buku terbitan mandiri Anda kepada teman-teman mereka.


Sosial media memiliki fitur yang dapat  digunakan untuk  mewujudkan visi dan misi sebuah kelompok atau organisasi. Sebuah alternative yang mudah dan murah untuk Anda mempromosikan produk daripada bersusah payah membuat toko online yang fitur-fiturnya masih asing bagi Anda. Meski kita dapat menggunakan jasa pembuatan toko online atau website, ada baiknya Anda juga menjajal social media untuk mempromosikan produk atau buku.


Ada fitur note tempat Anda menuliskan gagasan yang bisa Anda bagi dengan teman. Ada fitur grup tempat Anda membentuk sebuah komunitas, tempat Anda menuangkan ide dan informasi yang bermanfaat untuk anggota komunitas yang Anda buat. Fitur chat baik pribadi maupun grup yang dapat Anda manfaatkan untuk menjalin hubungan dengan calon pelanggan atau audiens.Facebook fanpage dapat Anda gunakan untuk membangun branding atau image produk. Fiturnya yang lebih simple daripada website maupun blog sering dimanfaatkan para pemula yang baru melek internet untuk membangun toko online.


Fitur-fitur tersebut dapat digunakan sebagai media promosi, baik promosi sebuah produk, komunitas, aktifitas sebuah individu dan sebagainya. Kelebihannya, kebanyakan fitur tersebut dapat diakses gratis sehingga sangat membantu pebisnis pemula yang biasanya memikirkan modal atau alokasi dana untuk berpromosi.


Sifat dan karakteristik sosial media telah menghasilkan riset yang diungkapkan oleh Nora Barnes, Ph.D, Senior Fellow , Society for New Communication, bahwa tiga per lima responden yang ditanya memilih brand atau merk suatu barang yang akan dibeli berdasarkan pengalaman yang ditulis oleh konsumen lain di jejaring sosial. Jadi semakin banyak pelanggan yang puas dan merasakan manfaatnya, akan semakin terbuka peluang untuk membuka pasar baru dengan menjangkau orang-orang baru.




Maksimalkan fitur Note

Sumber : Notes Rumah Baca Shenawangtri
 Salah satu fitur social media Facebook yang saya suka adalah fitur Notes. Saya bisa menggunakannya untuk menulis review buku, menulis jurnal atau cerpen. Semuanya bisa saya share dan dibaca oleh teman-teman Facebook.  

Menulis review buku adalah bagian dari soft selling yang akan dijelaskan dalam poin selanjutnya. 


Sebelum membeli buku, lazimnya para calon konsumen pasti ingin mengetahui apa isi dan manfaat membeli buku tersebut. Bila Anda memiliki website, letakkan alamat website Anda setelah akhir tulisan untuk mengarahkan mereka mengunjungi website Anda sehingga berguna untuk meningkatkan trafik. 
Manfaatkan sifat kepo audiens Anda di Facebook dengan membuat tulisan yang menarik dan dapat memancing rasa penasaran mereka.


Soft Selling VS Hard Selling

Apakah soft selling itu ? Soft selling adalah sebuah metode penjualan secara halus tanpa kesan memaksa atau meminta audiens dalam hal ini teman-teman Anda di social media untuk membeli produk yang Anda jual.
Sumber : Facebook Dwi Suwiknyo
Tips melakukan soft selling adalah dengan memberikan informasi manfaat dan alasan mengapa Anda harus memiliki produk tersebut. Tetap dengan mengkombinasikan teks dan foto untuk menarik perhatian audiens, jelaskan dengan bahasa singkat, jelas dan sederhana.


Lakukan lebih banyak soft selling ketimbang hard selling, atau kombinasikan keduanya dengan jeda waktu tertentu. Manfaatnya, agar para calon konsumen bisa menengenal kita dari sisi yang lain, tidak hanya menjual produk, namun juga dapat memberikan konten yang bermanfaat. Lagi pula, terlalu sering menggunakan hard selling, bisa-bisa calon konsumen merasa bosan karena dibombardir dengan iklan-iklan melulu. Biasanya dalam soft selling terdapat nilai edukasi yang secara tidak langsung memberikan “perintah” secara halus agar Anda harus  memiliki buku tersebut.


Contoh soft selling adalah sebagai berikut :

 Sumber : Facebook Dwi Suwiknyo
 Didalamnya ada himbauan mengapa Anda harus memiliki buku ini dengan menulis manfaat buku ini agar dibaca oleh putra putri Anda di rumah.

Sebaliknya, di dalam hard selling terdapat kalimat-kalimat yang memperlihatkan mengapa Anda harus membeli, dan dengan memberikan jangka waktu tertentu untuk mendapatkan produk khusus tersebut. Perhatikan contoh berikut ini :
 Terdapat kalimat berisi harga buku, bagaimana mendapatkannya, gratis ongkir , bonus dan batasan waktu untuk mendapatkan buku tersebut.


Facebook Dwi Suwiknyo


 
Kapan Anda harus menggunakan soft selling dan hard selling ?menurut pendapat saya, hal tersebut tergantung dari audiens Anda. Jadi dengarkan audiens ketika Anda memposting soft dan hard selling, lewat komentar-komentar  mereka.



Gunakan kombinasi gambar dan teks

Ada yang berpendapat, visual speak louder. Gambar akan lebih banyak menyita perhatian daripada teks. Kombinasikan keduanya. Buat gambar yang eyecatching yang dapat menarik perhatian sebelum akhirnya para calon konsumen membaca kalimat-kalimat penawaran.

Perhatikan contoh berikut ini :


Facebook Saleha Juliandi



































Anda telah memiliki website atau blog tempat Anda menulis review buku? Kombinasikan postingan berupa link dan teks seperti contoh di bawah ini :

Facebook Saleha Juliandi





















Gunakan testimony

Manfaatkan kekuatan social media untuk mendapatkan testimony dari mereka yang membaca karya Anda dan merasakan manfaatnya. Seperti contoh di bawah ini. Tanggapi komentar para pemberi testimony ini sehingga dapat terjalin hubungan yang baik, tidak hanya sekedar hubungan penjual buku dan pembeli, namun dapat menjadi teman yang berpotensi akan membeli produk Anda yang lain.



Sumber : Facebook Dwi Suwiknyo
Tidak hanya captured testimony, bila pembeli atau teman Anda yang telah membaca bukunya bersedia berbagi foto mereka bersama buku tersebut, dapat Anda gunakan untuk menarik perhatian calon konsumen lainnya.
Sumber : Facebook Dwi Suwiknyo
 
 




















Ada cara lain yang unik, yakni dengan menghubungkan postingan penulis beken atau tokoh public figur lainnya yang relevan dengan tulisan atau buku kita, sehingga seolah-olah buku kita terinspirasi dari tokoh tersebut. Apabila kebetulan kita menyukai tokoh tersebut, kita akan merasa penasaran dengan isi buku yang kita promosikan. Contohnya bisa dilihat di bawah ini :

Sumber : Facebook Dwi Suwiknyo
Untuk dapat membuat promosi baik soft maupun hard selling, kita dapat mempelajari check list copywriting berikut.

Ada 10 hal yang harus Anda perhatikan ketika menulis copywriting. Buatlah checklist sederhana seperti di bawah ini :
 
Headline

Menurut pakar selling Dewa Eka Prayoga, kata-kata pada headline yang Anda tulis agar dapat menarik perhatian audiens harus mengandung unsur : Anda, cepat, praktis, lebih, rahasia, terbatas, sekarang, penting, buruan, menarik, hanya, mudah, akhirnya, baru, pengumuman, perhatian, perkenalkan, dicari, special, segera, cara.


Penawaran produk
Ketika anda menawarkan barang atau produk anda, ketahuilah apa yang diinginkan, diimpikan oleh pemirsa atau follower anda. 


Alasan mengapa audiens harus membeli produk anda

Temukan alasan mengapa mereka harus membeli produk yang anda tawarkan. Karena itu buatlah survey kecil-kecilan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh follower anda. Setelah itu buatlah frase berikut ini sebagai headline promosi produk anda.

- 7 alasan mengapa anda membeli produk ini

- Mengapa produk ini wajib anda miliki

- Mengapa penting bagi anda untuk mencoba produk ini

- Berikut adalah alasan mengapa anda bergabung bersama kami.



Bonus ( bila ada )

Ketika anda hendak memberikan bonus untuk para audiens anda, perhatikan apakah bonus tersebut relevan untuk mereka, berkualitas, ada harganya, serta jangan lupa mencantumkan benefit dari bonus tersebut.



Testimoni

Memberikan testimony ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Semakin spesifik testimony, semakin orang akan merasa bahwa testimony tersebut memang benar.

2. Tunjukkan testimony dalam bentuk angka

3. Tunjukkan foto

4. Jangan semua ditunjukkan


Garansi

Mengapa kita harus memberikan garansi kepada audiens? Hal ini berguna untuk mengunci resiko mereka, semua orang tentu tak ingin mengalami kerugian setelah membeli produk yang ternyata tidak sesuai dengan ekpektasi mereka. Dengan adanya garansi, mereka akan merasa aman.

Dalam memberikan garansi, hindari kata-kata garansi yang banyak dipakai oleh orang kebanyakan. Garansi harus menyentuh rasa frustasi mereka, misalnya 100% uang kembali bila tidak sesuai dengan harapan anda. Berikan juga jangka waktu uang tersebut akan dikembalikan kepada mereka. Garansi juga dapat menjadi alasan terkuat bagi mereka untuk melakukan transaksi dengan anda sebagai penyedia produk.


Call to Action

Dewa Eka Prayoga juga memberikan beberapa contoh kalimat “call to action”, diantaranya :

- Tunggu apa lagi, segera telepon sekarang juga!

- Dapatkan gratis katalog produk kami. Hubungi…

- Bergabunglah dengan konsumen lain yang puas dengan produk kami sekarang juga!

- Untuk informasi lebih lanjut, hubungi…

- Jangan ragu, segera ambil handphone anda dan hubungi nomer berikut ini..


Gambar atau foto

Visual speak louder. Ini adalah salah satu hukum pemasaran dalam digital marketing dengan menggunakan foto atau gambar. Karena itulah Instagram, Pinterest, bahkan Facebook dan Twitter diciptakan. Foto atau gambar yang baik adalah yang dapat mewakili kalimat yang Anda tulis. Setelah headline dan penawaran, upload juga foto atau gambar yang relevan dengan produk yang ditawarkan. 


Kemudahan untuk menghubungi anda

Buatlah akses yang mudah untuk menghubungi anda melalui nomer telepon, chat, pin BB, email dan sebagainya. Atau bila Anda menggunakan Facebook, gunakan pesan inbox.


Kemudahan transaksi.

Jelaskan kepada para audiens bagaimana cara membeli produk anda, minimum order yang harus diketahui dan sediakan nomer rekening yang memudahkan mereka untuk melakukan transfer. Bila memungkinkan sediakan 2 jenis ATM yakni ATM bersama ( salah satu saja pilih apakah Mandiri, BNI, Niaga ) dan BCA.


Tambahan dari 10 checklist diatas adalah NB ( nota bene ) atau yang sering disebut sebagai catatan kecil. Catatan ini berisi tentang hal-hal yang belum tersampaikan sebelumnya, sebagai penekanan dan double action. 
Biasanya yang digunakan sebagai kalimat di catatan kecil ini adalah :

- Kami tidak menyatakan kami adalah yang terbaik, merekalah yang mengatakannya.

- Hanya ada satu kesimpulan, beli sekarang

- Siapa cepat dia dapat

- Harga hanya berlaku untuk 20 pemesan tercepat, jika telah habis atau memenuhi kuota maka penjualan akan kami tutup. ( atau tergantung target pemesanan yang telah anda tetapkan ).

Demikian cara-cara berpromosi menggunakan sosial media, semoga bermanfaat.

*dirangkum dari berbagai sumber*