Friday, June 23, 2017

Jasa Internet Marketing Profesional


Salah satu penyedia jasa internet marketing profesional di Indonesia adalah  http://www.wahyustudio.com  yang dapat menjadi solusi bagi Anda yang ingin  melakukan pemasaran dan mengirimkan pesan-pesan promosi kepada konsumen dengan menggunakan media internet (online).

Jasa internet marketing kini makin dibutuhkan, disebabkan karena pemasaran melalui internet kini dipandang sebagai solusi untuk mempermudah kegiatan promosi produk atau jasa dengan dana yang relatif tidak besar. 

Internet dapat Anda gunakan sebagai sarana penjualan atau mengenalkan produk dan jasa Anda kepada audiens, Anda dapat membuat website dan toko online serta memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan lain-lain sebagai media promosi. 

Tujuan dari pembuatan media sosial tersebut adalah untuk mengarahkan pengunjung mengakses website yang menjual produk dan jasa, sehingga hal tersebut memunculkan peluang closing order yang lebih besar.

Ada banyak keuntungan yang akan Anda peroleh saat Anda menggunakan jasa internet marketing, diantaranya adalah :

1. Anda dapat menghemat biaya iklan
Berbeda dengan iklan melalui media cetak dan brosur yang penyebarannya terbatas pada area tertentu, melalui internet dengan memaksimalkan penggunaan sosial media, Anda dapat menjangkau wilayah lebih luas dengan biaya yang relatif murah.

2. Anda dapat menentukan target audiense lebih mudah sesuai target produk dan jasa yang ingin Anda tawarkan.

Dengan menggunakan facebook ads, Anda dapat menentukan siapa audiens dan dari latar belakang ekonomi serta pendidikan mereka. Dengan iklan yang lebih tertarget tentunya audiens yang akan Anda jangkau lebih tepat sasaran.

3. Anda dapat membuat toko online yang jangkauannya lebih luas bahkan dapat diakses dari luar negeri. Dengan menggunakan jasa internet marketing, toko online Anda dapat dikunjungi selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu.


Jasa internet marketing akan membantu Anda dalam hal-hal di bawah ini :

1. Riset keyword agar dapat menghasilkan order

2. Riset nama domain

3. Riset daerah mana yang akan menggunakan produk dan jasa yang Anda miliki.

4. Riset kata kunci apa yang paling dicari pada bulan ini yang berhubungan dengan produk dan jasa yang kita jual.

5. Membuat website khusus toko online yang SEO Friendly.

6. Membantu Anda meriset kata kunci yang paling menghasilkan order dengan menggunakan Adword.

7. Membantu Anda membuat desain web yang enak di lihat dan loadingnya cepat.
Anda juga akan belajar tentang SEO Onpage dan SEO Offpage, yang akan Anda pelajari pada materi SEO Onpage adalah Pemilihan Nama DOMAIN dan  Penulisan Site Title, Description, Tagline, permalink, tag, anchor text + Optimasi Gambar.

Sedangkan dalam  SEO OFFPAGE Anda akan belajar tentang :

  1. 1 Hari Index Google
  2. 9 SEO DASAR
  3. Link Wheel Dummy Blog
  4. Blog Walking
  5. Backlink ATM Yang POWERFULL

Penyedia jasa internet marketing juga akan membantu Anda dalam hal business development, business manager serta memberikan pengetahuan tentang teknik dan strategi online marketing terkini.

Siapa saja yang membutuhkan jasa internet marketing ?

1. Mereka yang memiliki bisnis dan ingin meningkatkan peluang bisnis melalui internet.

2. Pemilik usaha dan telah memiliki website namun belum berfungsi secara maksimal, tim jasa internet marketing akan membantu Anda menemukan kelemahan dan kekurangan website Anda dan memperbaikinya sehingga dapat meningkatkan keuntungan bisnis Anda.

3. Para pebisnis pemula dan karyawan yang ingin memiliki bisnis sendiri yang dapat dijalankan secara online sambil tetap dapat melakukan aktifitas mereka lainnya.

4. Mereka yang telah memiliki bisnis namun memiliki keterbatasan waktu dan pemahaman yang kurang tentang manfaat internet untuk meningkatkan keuntungan bisnis mereka.

http://www.wahyustudio.com sebagai jasa internet marketing profesional akan membnatu Anda mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang bagaimana meningkatkan penjualan secara online.


Saturday, June 3, 2017

#Day30, Akhir Ramadhan Rayakan Kemenangan

 Setelah 20 hari menjalani ibadah puasa Ramadhan, maka saatnya kita memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Bila sebagian orang justru mengendur semangat ibadahnya akibat persiapan menjelang mudik dan hari raya Idul Fitri, namun tak sedikit pula yang makin rajin beribadah. Hal ini karena kecintaannya pada Allah SWT dan takut akan berakhirnya bulan yang mulia dan penuh berkah ini.

Rasulullah SAW memberikan teladan dalam sebuah hadistnya agar kita umat Islam makin rajin beribadah, seperti yang disebutkan dalam hadist di bawah ini :

“Adalah Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Mengapa 10 hari terakhir dianggap lebih baik dari hari lainnya di bulan Ramadhan ? Rasulullah SAW dalam hadistnya yang lain menyatakan :

“Carilah Lailatul Qadr  pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan” (HR Bukhori).

Malam Lailatul Qadr merupakan malam yang banyak dicari dan ditunggu oleh umat Islam sebab orang yang beribadah sholat pada malam Lailatul Qadr maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

“Dan barangsiapa yang berdiri (sholat sunnah) pada malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan mengharap ridho Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.(HR Ibnu Abi Dunya dalam Fadhail Ramadhan).

Sayangnya, meski keutamaan sepuluh malah terakhir Ramadhan memiliki banyak keutamaan, umat Islam terkesan meremehkan. Alih-alih memperbanyak waktu untuk I’tikaf di masjid, mereka malah lebih banyak berkumpul di mall dan pusat perbelanjaan untuk berbelanja kebutuhan lebaran.

Tidak ada yang salah bagi kita bersuka cita menyambut akhir ramadhan dan hari kemenangan dengan beragam penganan dan baju baru, namun ada baiknya kita tetap mengutamakan ibadah, sebab bulan ramadhan hanya datang sekali dalam setahun dan belum tentu di tahun mendatang kita masih diberikan umur panjang untuk menjumpai lagi bulan Ramadhan. Jangan sampai kita menyesal sebab telah menyia-nyiakan tamu agung bernama bulan Ramadhan.

“Malam kemuliaan (lailatul qadr) itu lebih baik daripada seribu bulan” (QS. Al Qadr ayat 3 ).

Ibadah apa saja yang dilakukan Rasulullah SAW pada sepuluh malah terakhir bulan Ramadhan ?
Kamu bisa merencanakan dan membuat checklist ibadah dengan mencontoh kegiatan Rasulullah.

1. I’tikaf atau berdiam di masjid dengan niat khusus dan semata-mata karena ingin beribadah. Saat beri’tikaf di dalam masjid kamu dapat berdzikir, membaca Al Qur’an, melaksanakan sholat sunnah dan lain-lain. Gunakan waktu 10 hari terakhir untuk bermuhasabah atau mengevaluasi diri agar selepas Ramadhan kita menjadi pribadi muslim yang lebih baik.

2. Memperbanyak sedekah
Rasulullah saw. adalah orang yang sangat dermawan kepada siapapun, dan pada bulan ramadhan beliau lebih dermawan lagi saat Jibril menemui beliau. (HR. Mutafaq ‘alaih).
Kamu bisa memberikan makanan kecil untuk berbuka puasa di masjid atau panti asuhan atau di jalan bagi yang membutuhkan. Selain sedekah jangan lupa untuk menyiapkan anggaran berzakat.

3. Memperbanyak membaca Al Qur’an sebab pahalanya akan dilipatgandakan.

4. Beribadah umroh. Bagi umat Islam yang mampu dapat menunaikan ibadah umroh di Bulan Ramadhan sebab pahalanya setara dengan berhaji.

“Umrahlah kamu pada bulan ramadhan, karena umrah pada bulan ramadhan sebanding dengan melaksanakan ibadah haji” (HR. An-Nasai)

Selamat menunaikan ibadah puasa dan raih kemenangan dengan tetap istiqomah beribadah hingga akhir.


#Day29,Tips Menjadi Penulis Artikel Lepas

Penulis tidak hanya menulis buku, jurnal atau biografi. Di Era digital seperti sekarang ini keberadaan penulis lepas artikel untuk website sangat dibutuhkan. Siapa saja yang dapat menjadi seorang penulis artikel lepas? Siapa saja asal dia mau belajar dan menyukai tantangan. Mengapa ? Sebab tak jarang lowongan yang ada menawarkan pekerjaan penulis berbeda jauh dengan latar belakang pendidikan dan kegemaran kita.

Penulis lepas yang banyak dicari dari genre nonfiksi, meskipun fiksi juga ada namun tak banyak. Karena itu belajarlah menulis tulisan nonfiksi selain fiksi bila kamu memang ingin menjadi seorang penulis artikel lepas.

Lalu apa tips untuk menjadi seorang penulis artikel lepas atau freelance writer ?

1. Banyak membaca
Carilah sebanyak-banyaknya referensi baik dari buku bacaan atau browsing di internet. Selalu membaca hal-hal terbaru tentang bidang yang ingin kamu tekuni, misalnya menyukai gadget dan mengikuti perkembangannya. Tak sedikit website yang menjual gadget membutuhkan pe-review gadget seperti kamu. Atau yang suka memasak dapat menghubungi pemilik website yang mempunyai usaha kuliner dan tertarik untuk berpromosi secara online.

2. Banyak berlatih menulis
Agar tulisan review produk kita disukai banyak orang karena informatif dan bahasanya mudah dipahami, kamu perlu banyak berlatih menulis baik di blog, IG (disertai gambar yang menarik dan relevan), di notes Facebook dan media sosial lainnya. Manfaat dari menulis di media sosial antara lain untuk mengetahui respon pembaca apakah tulisanmu sudah cukup informatif dan menarik untuk dibaca. Pergunakan kata kunci atau keyword yang tepat agar tulisanmu terbaca Search Engine Google sehingga akan banyak pembaca yang mengunjungi website atau sosial media mu sehingga siapa tahu mereka akan menggunakan jasamu untuk menulis di website mereka.

Tulisanmu bisa beragam jenis misalnya tentang kuliner, ulasan fashion dan gadget atau kosmetik dan lain-lain. Blogmu bisa gado-gado alias campur-campur agar pengguna tahu bahwa kamu penulis serba bisa. Namun bila kamu ingin menulis satu tema saja misalnya tentang gadget saja atau review produk kosmetika saja juga tidak apa-apa.
Pergunakan kerangka atau outline untuk membuat artikel bila kamu masih pemula, namun bila sudah berpengalaman, cukup buat konsep atau catatan kecil saja, setelah itu dengan data yang ada, kembangkan menjadi sebuah artikel. Biasanya para pemesan meminta kamu menulis minimal 500 kata.

3. Bergabung dengan agen artikel
Ada bebarapa situs yang dapat kamu pergunakan, misalnya Sribulancer.com. Atau coba searching di Google. Dengan mengikuti agen artikel kamu tidak perlu susah mencari lowongan. Agen yang akan mencarikannya untukmu, kamu hanya tinggal menulis, mengirim dan menerima fee. Kelemahannya, agen akan memotong fee yang kamu terima, besarannya bisa bermacam-macam. Sebelum bergabung, carilah informasi detail tentang persyaratannya agar kamu tidak rugi.

4. Bila sudah berpengalaman, jadilah penulis lepas secara mandiri.
Penulis lepas harus dapat menerima kritik dan saran dari pemesan artikel dan harus mau dikembalikan bahkan ditunda pembayaran fee nya bila tulisan masih belum memenuhi persyaratan. Menjadi penulis lepas secara mandiri memungkinkan kamu menerima fee secara utuh dari pemesan.

5. Pelajari teknik menulis
Meski menulis di website terkesan lebih bebas, namun tetap gunakan kaidah menulis yang benar. Bahasa disesuaikan dengan segmen pasar pembaca website. Bila website berisi tentang tema keagamaan, gunakan bahasa yang formal karena bisa jadi pembacanya berasal dari berbagai kalangan. Bila website cenderung untuk anak muda, gunakan bahasa yang komunikatif dan sedikit gaul namun jelas.

6. Miliki kemampuan komunikasi yang baik dengan pihak pemesan artikel
Jangan mudah ngambek bila dikritik, sebisa mungkin kamu tidak hanya sebagai penulis namun juga dapat menjadi konsultan dari bisnis yang mereka miliki, untuk itu kamu harus banyak membaca dan belajar. Biasanya pemesan artikel akan mempromosikan kemampuan menulismu yang terbaik di komunitas mereka, namun sebaliknya bila tulisanmu kurang bagus, mereka tidak akan merekomendasikan kamu kepada orang lain. Terima kritikan dengan baik dan berikan penjelasan yang logis mengapa kamu menulis seperti itu.

7. Jangan lupa untuk memeriksa kembali artikel yang akan dikirim
Sebisanya mengurangi typo, kesalahan ejaan, kesalahan tanda baca dan lain-lain agar tulisan kamu nyaman di baca para pengunjung website.

Demikian tips menjadi penulis artikel lepas atau free lance writer, semoga bermanfaat.

#Day28, Tips Menjadi Karyawan Kaya

Karyawan identik dengan zona nyaman, dengan gaji tetap, dapat fasilitas gratis seperti asuransi kesehatan dan bisa utang di koperasi dengan sistem potong gaji hehe..Namun jam kerja bisa lebih panjang tidak bisa sembarangan ijin tidak masuk kerja.

Beda dengan pengusaha, waktu kerja ditentukan sendiri, punya karyawan, penghasilan bisa lebih besar daripada hanya menjadi karyawan, tapi benarkah menjadi pengusaha semudah itu?

Beberapa kawan sesama pekerja pernah bercerita bahwa bekerja sambil mengelola bisnis itu tidak mudah. Perlu ada ilmu tentang managemen, baik dalam mengatur uang sebagai permodalan atau membayar gaji karyawan bila ada, dan managemen waktu karena harus tetap disiplin masuk kerja walau sedang sibuk mengelola usaha.

Yang tak memiliki kemampuan tersebut harus memilih, tetap bekerja dan meninggalkan bisnis atau melanjutkan bisnis dan resign dari pekerjaan. Kadang alasan resign cenderung emosional karena tidak suka dengan atasan atau tidak suka dengan situasi kerja sedangkan yang bersangkutan minim pengetahuan tentang mengelola bisnis. Akhirnya bisnisnya harus gulung tikar dan kembali lagi ke dunia kerja menjadi karyawan agar dapat memiliki gaji tetap untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Tak sedikit yang takut dengan resign, karena berbeda dengan karyawan yang memiliki gaji tetap, keuntungan bisnis dapat turun naik sedangkan kebutuhan hidup tetap ada bahkan cenderung bertambah. Bagi yang takut memiliki bisnis dan memilih tetap bekerja, tidak perlu khawatir, ada tips bagaimana seorang karyawan tetap bisa kaya dan memiliki aset.

Sebagai karyawan Anda tidak perlu berkecil hati karena Anda juga memiliki kesempatan mempunyai penghasilan yang lebih besar dan aset meski hanya dengan menyisihkan gaji yang Anda terima setiap bulan.

Tips menjadi karyawan yang kaya adalah :

1. Merencanakan keuangan
Setiap bulan setelah Anda menerima gaji, apa yang segera Anda lakukan ? membelanjakannya ? menghabiskan untuk belanja barang-barang yang Anda inginkan atau habis separuh untuk bayar hutang ?

Agar Anda menjadi karyawan yang kaya, perhatikan sumber pemasukan dan dikeluarkan untuk apa saja? Biasanya sebagai karyawan Anda akan menerima gaji dan bonus senilai satu kali gaji sebanyak 2 kali dalam setahun, yakni saat menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus tahunan. Bila Anda termasuk karyawan berprestasi dan bisa bekerja sesuai bahkan melebih target akan ada bonus bulanan.

Hitung untuk apa saja pengeluaran Anda setiap bulan. Buat daftar, mana yang termasuk kebutuhan pokok, mana yang bisa ditunda dan mana yang tidak perlu. Sisanya dapat Anda gunakan sebagai tabungan hari tua. Bila perusahaan Anda tidak memiliki sistem potong gaji untuk tabungan hari tua, Anda dapat menyimpan uang tabungan tersebut di rekening yang berbeda.

Anda juga harus menentukan tujuan keuangan Anda, apakah suatu saat Anda ingin gunakan untuk menikah, membeli rumah, berbisnis dan lain-lain. Semakin jelas tujuan yang Anda buat, tentunya Anda semakin tahu berapa gaji yang harus Anda simpan di rekening tabungan.

2. Menabung
Ada beberapa perusahaan yang dapat membantu Anda agar lebih mudah menabung dengan sistem potong gaji seperti salah satunya di perusahaan tempat saya bekerja. Bekerja sama dengan koperasi yang juga menyediakan fasilitas simpan pinjam, saya dapat meminta koperasi memotong gaji saya dan memasukkannya dalam rekening tabungan di koperasi. Tentunya ini sangat memudahkan bagi saya.
Selain itu koperasi juga memberikan keistimewaan kepada nasabahnya yang memiliki simpanan banyak dapat meminjam uang dalam kondisi terdesak atau emergency lebih besar daripada yang tabungannya hanya sedikit.

3. Berinvestasi
Tabungan sudah ada. Namun bunga atau bagi hasilnya sangat kecil. Agar uang Anda dapat beranak pinak bukan dengan riba, Anda dapat menggunakan uang simpanan sebagai investasi. Misalnya dengan investasi emas, tanah dan property. Harga ketiga komponen investasi tersebut sangat fluktuatif namun jarang sekali mengalami penurunan yang sangat besar bahkan cnderung naik, karena itu banyak orang termasuk karyawan yang berinvestasi di ketiga item tersebut. Bila gaji Anda belum memungkinkan untuk membeli tanah atau property Anda dapat membeli emas batangan yang paling kecil seberat 1 gram dengan harga kurang lebih Rp 500.000,-.

4. Perhatikan gaya hidup
Anak muda yang baru saja masuk ke dunia kerja dan mengantongi gaji kadang cenderung seenaknya karena belum ada tanggungan keluarga. Padahal semakin muda ia memulai tabungan pensiun semakin banyak uang atau dana yang dia dapat saat kelak ia sudah tidak bekerja lagi.

Karena itu senyampang Anda masih muda, perhatikan gaya hidup Anda. Jangan gonta—ganti gadget hanya demi gengsi atau beli motor mahal hanya agar terlihat keren di mata cewek idaman. Sekali lagi, rencanakan keuangan Anda selama masih belum terlambat. Sebab nanti bila sudah menikah dan berkeluarga Anda akan dibebani oleh biaya hidup keluarga yang makin membengkak disebabkan Anda tidak dapat mengatur keuangan sejak dini. Apalagi bila Anda memiliki kartu kredit, gunakan dengan bijak agar tidak terjerat hutang bunga berbunga.

5. Jangan lupa berzakat dan bersedekah
Minimal Anda mengeluarkan zakat penghasilan 2,5% dari penghasilan per bulan dan perbanyak sedekah dengan membantu orang yang mengalami kesulitan. Fungsi zakat dan sedekah adalah untuk membersihkan harta yang Anda miliki, sehingga insya allah akan lebih berkah.
Demikian tips menjadi karyawan kaya, semoga bermanfaat.

Sumber : Buku KARYAWAN (JUGA) BISA KAYA, KALAU INGIN KAYA ANDA TIDAK PERLU RESIGN.

Karya : Dwi Suwikno, penerbit Elex Media Komputindo.

#Day27,Checklist di tengah bulan Ramadhan

Kita telah memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Bila sebelumnya di awal bulan Ramadhan kita bersemangat beribadah maka tak jarang pada tengah bulan Ramadhan kita mulai kehilangan fokus ibadah. Tidak hanya karena jenuh, namun hati dan pikiran kita sudah mulai terbayang kemeriahan hari raya Idul Fitri sehingga kecenderungannya fokus ibadah kita mulai berkurang akibat mempersiapkan keperluan perayaan Idul Fitri.

Wajar bila manusia mengalami kejenuhan, namun jangan sampai kejenuhan tersebut mengurangi intensitas ibadah kita di bulan Ramadhan, sebab pahala dari ibadah yang kita lakukan di bulan ini sangat berlipat ganda, jauh lebih besar daripada dilakukan di bulan lain. Lagipula siapa yang bisa mengira kita masih akan hidup hingga Ramadhan berikutnya ?

Persiapan Idul Fitri pun tak jarang sangat menyita perhatian kita, apalagi mall dan pusat perbelanjaan sudah mempersiapkan banyak diskon, barang-barang baru yang sedang menjadi trend dan hidangan yang harus tersedia saat hari lebaran seperti kue, sirup dan lain-lain.

Maka, yang bisa kita lakukan pada pertengahan bulan Ramadhan ini adalah melakukan muhasabah atau evaluasi diri atas ibadah yang sudah kita lakukan dan akan kita tingkatkan di hari berikutnya.
Pertengahan bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk kembali men-charge energi ibadah, sebab pada pertengahan bulan Ramadhan terdapat peringatan Nuzulul Al Qur’an yakni peristiwa turunnya kitab suci Al Qur’an dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW agar disebarkan dan diajarkan kepada seluruh umat manusia.

Para ulama juga menyarankan agar memperbanyak ibadah sebab malam lailatul Qadr diperkirakan akan turun pada pertengahan hingga akhir bulan Ramadhan.

Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Qur’an surat Al-Qadr :
“ Sesungguhnya aku telah menurunkan Al-Qur’an pada malam lailatul qadr, tahukah kamu “apa lailatul qadr itu?”, lailatul qadr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun para malaikat dan ruh qudus ( malaikat jibril ) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. 

Agar puasa dan ibadah Ramadhanmu tidak sia-sia, buatlah checklist sederhana ini dan pasang di tempat yang mudah dilihat agar dapat membuatmu kembali bersemangat.

1. Check kembali sudah berapa juz Al Qur’an yang sudah kamu baca? Buatlah target di awal bulan Ramadhan dan check kembali di pertengahan bulan. Bila targetmu adalah khatam atau dapat menyelesaikan Al Qur’an maka tambah lagi jadwal membacanya bila ternyata hingga pertengahan bulan masih jauh dari apa yang sudah kamu tetapkan.

2. Apakah sholat tarawihmu suka bolong-bolong dari awal Ramadhan? Lingkari kalender untuk menandai hari dimana kamu tidak melaksanakan sholat tarawih. Tentu ini akan membuatmu malu kepada Allah SWT, mengapa tidak melaksanakan sholat tarawih. Meski tergolong sebagai ibadah sunnah dan bukan sholat wajib, namun sholat ini hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, masa’ sih kamu rela kehilangan momen ini? Di pertengahan Ramadhan ini usahakan untuk memperbaiki.

3. Kurangi kegiatan yang kurang bermanfaat seperti ngabuburit atau menunggu datangnya waktu berbuka dengan kegiatan yang tidak mengandung nilai ibadah. Jadwalkan hanya saat akhir pekan saja agar ibadahmu khusyuk dan fokus.

4. Perbanyak sedekah meski hanya sekedar snack untuk berbuka puasa, sebab pahala bersedekah di bulan Ramadhan sangat berlipat ganda.

Yuk jangan sampai Ramadhanmu berakhir sia-sia dengan membuat checklist ibadah.

#Day26, Mengapa kita harus berdoa ?

Manusia selalu memiliki keinginan dan kebutuhan, tidak hanya itu permasalahan dalam hidup juga kerap mengisi kehidupannya. Tak jarang masalah tersebut timbul akibat keinginan dan kebutuhannya sendiri. Masalah tersebut tentunya membutuhkan solusi agar tidak membuat beban dan keresahan yang akibatnya dapat membuat hidup tak tentram.

Solusi tidak hanya datang dari bantuan sesama manusia namun solusi yang sejati berasal dari Dzat Pencipta yakni Allah SWT. Solusi tersebut diberikan setelah manusia memanjatkan doa dan melakukan ikhtiar yang digariskan olehNya. Allah SWT seringkali memberikan jalan keluar dari arah yang tak disangka-sangka setelah manusia tersebut berlelah-lelah berdoa dan berikhtiar.

Allah SWT berfirman dalam salah satu surat Al Qur’an yang artinya :

“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah ayat 186).

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa saat kita memiliki permohonan dan doa hendaknya kita juga menjalankan atau memenuhi segala perintahNya, diantaranya memperbanyak ibadah seperti bersedekah, melaksanakan sholat sunnah tahajud, hajat dan dhuha, membaca Al Qur’an dan lain-lain.
Doa merupakan salah satu ibadah yang kita lakukan sebagai sarana penyelesaian permasalahan yang sedang kita hadapi. Dalam salah surat Al Qur’an yang artinya :

Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan (QS. Yunus ayat : 12)

Janganlah sampai kita menjadi orang yang melampaui batas dalam berdoa, yakni orang yang mengulang kembali kesalahan dan masalah yang sama saat Allah SWT telah memberikan jalan keluar pada masalah yang sebelumnya.

Ketika doa belum diijabah, hendaknya kita sebagai manusia bersabar, karena Allah SWT Maha Tahu Yang Terbaik untuk hambaNya. Bisa jadi doa kita di dunia tidak dikabulkan karena akan digantikan saat di akhirat atau terhindarnya kita dari musibah yang mungkin akan menyebabkan kita harus mengeluarkan banyak biaya.

Hadist berikut ini menyebutkan :

“Tidak ada seorang muslim yang berdoa suatu doa yang di dalamnya tidak ada dosa dan memutuskan tali silaturrahim, kecuali Allah akan memberikan karena doa itu salah satu dari tiga keadaan; bisa saja doanya disegerakan, bisa juga Allah simpan untuknya di akhirat dan bisa juga Allah hindarkan dia dari keburukan semisalnya.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana jika kami memperbanyak doa.” Beliau menjawab, “Allah lebih memperbanyak lagi.” 
(HR. Ahmad, Al Bazzar dan Abu Ya’la dengan sanad-sanad yang jayyid, dan diriwayatkan pula oleh Hakim, ia berkata, “Shahih isnadnya.” Hadits ini dinyatakan “Hasan shahih” oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib no. 1633).

Doa yang kita panjatkan harus diiringi dengan keikhlasan dan kerelaan bahwa masalah yang kita hadapi semata-mata karena kita yang menyebabkannya dan memohon ampunan dari kesalahan yang kita lakukan. Setelah itu dibarengi dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan solusi atas masalah yang sedang kita hadapi.

Mengapa kita harus berdoa sebelum melakukan usaha atau ikhtiar ?

1. Sebab pada saat kita ditimpa masalah, jiwa dan hati kita sedang labil dan cenderung gegabah dalam mengambil keputusan. Karena itu segeralah mengambil air wudhu, melaksanakan sholat sunnah dan perbanyaklah membaca dzikir terutama istighfar. Efek dari doa yang kita panjatkan setidaknya akan membuat kita lebih tenang dan jernih dalam memandang masalah tersebut.

2. Doa adalah wujud kepasrahan kita kepada Allah SWT dan memang kita seharusnya hanya meminta kepada Allah SWT. 

3. Doa mengajari kita untuk bersabar.
Saat kita mendahulukan berdoa sebelum berikhtiar dan Allah SWT berkenan memberikan kita solusi maka yang akan kita rasakan adalah ikhtiar yang kita lakukan akan terasa mudah dan bila pun ada kesulitan akan mudah kita selesaikan 

Ketika Allah SWT ridho dengan doa kita, maka ikhtiar yang kita lakukan juga sering meleset dari apa yang telah kita rencanakan namun hal tersebut merupakan solusi dari masalah yang kita hadapi. 
Doa yang mengawali ikhtiar akan membuat kita fokus dan tidak putus harapan kepada Allah SWT.

Doa adalah tanda keyakinan seorang hamba kepada penciptaNya

#Day25, Keajaiban doa mendahului ikhtiar

Sore itu saya berkunjung ke panti asuhan teman, Ukhti Dewi. Dia adalah muslimah bersahaja bersuamikan seorang dermawan yang rela mengasuh beberapa anak yatim piatu di rumahnya. Meski pekerjaannya hanya seorang guru Aliyah, dan istrinya juga tidak bekerja, namun mereka sangat yakin akan rejeki dari Allah SWT dan pahala dari mengasuh anak yatim di rumah mereka. Satu persatu anak yatim yang mereka asuh telah lulus sekolah dan mulai bekerja.

Anak-anak panti asuhan pun tidak berkurang malah bertambah, karena suami Ukhti Dewi mencari anak yatim piatu lagi untuk diasuh. Kakak-kakak asuh yang sudah bekerja memberikan bantuan dan menjadi donatur tetap. Mereka ingat bahwa mereka pernah diasuh dan dibiayai sehingga mereka tak ragu berbagi rezeki. Ukhti Dewi tidak pernah mengeluh atau keberatan, dengan kasih sayang seorang ibu, anak yatim piatu tersebut diasuh seperti anaknya sendiri.

Saya datang berkunjung membawakan snack untuk anak-anak panti asuhan yang tinggal di rumahnya. Kami duduk di teras rumahnya yang luas dan sejuk, mulailah saya bercerita tentang keinginan saya untuk merintis bisnis saat masih bekerja dengan harapan, saat bisnis berhasil saya dapat segera berhenti bekerja dan fokus dengan urusan rumah dan anak. Namun malah saya mendapat masalah dengan bisnis tersebut.

Lalu aku bercerita tentang uang belanja yang nyaris ludes karena terpakai untuk stock barang atau menalangi orang-orang yang membeli dengan berhutang. Saat mereka membayar tepat waktu memang tak masalah, namun akhir-akhir ini sering menunggak, sedangkan mencari orang yang dapat membeli kontan saat itu juga ternyata tak mudah.

Saya jadi rajin melihat notifikasi di HP, entah pesan BBM, Whatsapp, Messenger dan lain-lain. Jangan-jangan ada orderan nih, jangan-jangan ada komplain pelanggan nih. Aduh, ada orderan tapi stock barang kosong, dipilihkan yang lain pelanggan ndak mau. Eh ini barang udah packing tapi kok belum transfer sih?

“Waktu libur sabtu dan minggu lebih sering saya gunakan untuk melakukan bisnis daripada bermain dengan anak dan ngobrol dengan suami”.

“Apalagi suami, dia pasti keberatan. Lalu masih kamu teruskan bisnisnya? Padahal bila suami tidak ridho bisa dosa lho”, kata Ukhti Dewi lagi.

aya ingat, saat itu saya berdebat dengan suami, tentang pekerjaan, bisnis yang saya lakukan dan ibadah saya yang makin menurun kualitasnya.

Sebelum memulai sesuatu, mintalah ijin pada Allah SWT, Dia akan memberikan solusi dan jalan keluar yang tidak disangka-sangka. Ijin juga pada suami agar dia tidak salah paham.

Ikhtiar memang penting tapi menomorsatukan Allah jauh lebih penting. Karena buat apa kita bercapek-capek kerja dan berbisnis bila Allah SWT tidak ridho? Buat apa kita tekun berbisnis tapi ibadah kita amburadul, sholat hanya untuk menggugurkan kewajiban tidak ada ruhnya.

Tinggalkan sejenak angka-angka, sebentar saja, lepaskan pakaian ketakutanmu akan berkurangnya harta, risau oleh bertambahnya beban hidup, gagalnya usaha dan hilangnya kesempatan. Bukankah rejeki kita sudah dijamin olehNya ?

Finansial yang sulit memang kerap membuat otak kita berputar cepat mencari jalan keluar, namun memohon pertolongan kepada Allah SWT lebih dahulu jauh lebih penting sebelum melakukan ikhtiar. Lakukan dengan yakin dan ikhlas. Maka Allah SWT akan tunjukkan jalannya yang terbaik untukmu.

Maka Allah akan pilihkan jalan yang terbaik, mungkin bukan bisnis yang menyita waktu, bisa jadi Allah ingin kamu menjadi guru dengan mengajarkan ilmu dan dari situlah rejekimu menjadi berkah dan cukup bahkan berbuah penghargaan. Bisa jadi bakat menulis yang selama ini terabaikan akan menjadi jalan membuka pintu rejeki yang lain, sementara waktu untuk beribadah bisa kamu tambah. 

“Tidak ada seorang muslim yang berdoa suatu doa yang di dalamnya tidak ada dosa dan memutuskan tali silaturrahim, kecuali Allah akan memberikan karena doa itu salah satu dari tiga keadaan; bisa saja doanya disegerakan, bisa juga Allah simpan untuknya di akhirat dan bisa juga Allah hindarkan dia dari keburukan semisalnya.

” Para sahabat bertanya, “Bagaimana jika kami memperbanyak doa.” Beliau menjawab, “Allah lebih memperbanyak lagi.” 

(HR. Ahmad, Al Bazzar dan Abu Ya’la dengan sanad-sanad yang jayyid, dan diriwayatkan pula oleh Hakim, ia berkata, “Shahih isnadnya.” Hadits ini dinyatakan “Hasan shahih” oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib no. 1633).

Saya berterima kasih kepada Ukthi Dewi yang telah membukakan mata dan hati saya tentang eajaiban doa yang kita panjatkan. Tentang Allah SWT yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya. Keajaiban akan terjadi pada hamba yang menyakininya.

“Jangan hanya terpaku pada ikhtiar, ikhtiar itu perlu bahkan butuh totalitas, namun berdoa sebelum melaksanakan ikhtiar sangat penting”.

Saya pun total menghentikan bisnis, hanya kegiatan menulis review produk di blog yang masih saya teruskan. Saya memperbaiki kembali kualitas ibadah, membaca Al Qur’an setiap habis magrib atau subuh dan sholat malam. Pagi, saya sempatkan sholat dhuha. Saya berdoa, semoga Allah SWt cukupkan rejeki dan gaji yang saya terima walau tanpa bisnis apapun. Saya pun kembali fokus bekerja, dan mengurus keluarga. Yakin akan ada pertolongan Allah SWT.

Saya ingat waktu itu nyaris tak sepeser uangpun ada di dompet, semuanya habis untuk membayar hutang dan membayar kebutuhan sehari-hari sementara suami saat itu sibuk mengurus ibundanya yang sedang sakit keras di kota lain. Saya tak berani membebaninya dengan memintanya mentransfer uang untuk menutupi kebutuhan di tengah bulan. Tak putus saya berdoa semoga Allah memberikan jalan keluar.

Pukul tujuh malam, saya membaca postingan salah satu teman di Facebook yang memiliki bisnis travel bahwa websitenya membutuhkan web content writer. Segera saya menginboxnya. Tak lama saya mendapatkan jawaban, minta sample artikel dengan tema yang diinginkannya. Pukul delapan artikel telah saya tulis dan saya kirim. Setengah jam kemudian saya mendapatkan balasan dan artikel saya lolos bahkan beliau pesan sebanyak 10 artikel lagi dan meminta nomor rekening.

Alhamdulillah, uang yang beliau transfer cukup untuk belanja 2 hari hingga suami pulang dan memberikan dana belanja tambahan hingga akhir bulan. Sejak saat itu saya selalu menerima job setiap bulan. Tidak hanya menulis artikel namun pernah dipercaya pula membuatkan blog, mengatur lay out serta memposting artikel-artikel disertai gambar yang relevan. Feenya pun ditambah, hingga bila dikumpulkan dapat menutup kebutuhan bahkan bisa ditabung walau tak banyak. Seiring berjalannya waktu, hutangpun mulai berkurang dan lunas. 

Saya percaya, Allah SWT telah menentukan jalan terbaik untuk saya. Menjawab doa-doa saya. Bukan dengan bisnis namun memanfaatkan bakat yang telah dianugerahkannya untuk saya. Betapa bodohnya saya yang telah meremehkan pemberianNya.

#Day24,Tips menjalani awal Ramadhan

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, saat ini kita sedang berada di bulan Sya’ban, dimana banyak umat Islam yang mulai melakukan puasa sunnah dan memperbanyak ibadah sebagai persiapan memasuki bulan Ramadhan. 

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya'ban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Sya'ban dalam keadaan aku berpuasa." (HR Baihaqi). 

Dalam sebuah hadist Aisyah RA menuturkan: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau banyak melakukan puasa di luar Ramadhan kecuali pada bulan Sya'ban." (HR Muttafaq 'alaih). 

Bulan Sya`ban juga dianggap sebagai bulan “pemanasan” untuk menyambut puasa bulan Ramadhan. Umat Islam dihimbau melakukan amalan-amalan ibadah seperti puasa sunnah, sholat sunnah, dzikir dan berdoa. 

Berpuasa sunnah di bulan ini juga dapat dianggap sebagai penyemangat untuk menghadapi datangnya bulan suci Ramadhan sehingga awal bulan Ramadhan tidak lagi terasa berat untuk kita jalani. Karena sudah terbiasa berpuasa sunnah, maka saat berpuasa di bulan Ramadhan pada awal puasa tidak lagi terasa berat dan tubuh tidak mudah lemas.

Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa di bulan Sya’ban sebab pada bulan ini manusia kebanyakan lalai karena terhanyut dengan bulan-bulan sesudah Ramadhan hingga tibanya bulan puasa ini. Karena itu Rasulullah SAW mengingatkan kita agar melaksanakan puasa sunnah. Khusus di pertengahan bulan, berikan jeda antara bulan Sya’ban dan Ramadhan sehingga tidak bersambung, karena dikhawatirkan akan menjadi penambah hitungan puasa bulan Ramadhan. 

Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa ulama, diantaranya adalah ’Abdurrahman bin Mahdiy, Imam Ahmad, Abu Zur’ah Ar Rozi, dan Al Atsrom. لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ 

“Janganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa.” (HR. Muslim no. 1082) 
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ 
“Janganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa kecuali jika seseorang memiliki kebiasaan berpuasa, maka berpuasalah.” (HR. Muslim no. 1082) 

Adapun pada saat datangnya bulan Ramadhan kita dapat membuat checklist atau daftar kegiatan seperti di bawah ini :

1. Sambil menunggu datangnya buka puasa, perbanyak membaca Al Qur’an. Yang berhalangan dapat membantu menyiapkan hidangan berbuka puasa. 

2. Sesudah berbuka puasa, ada baiknya kita segera pergi ke masjid untuk mengisi waktu dengan dzikir atau melanjutkan bacaan Al Qur’an. Anda dapat men-set target dapat khatam Al Qur’an minimal sekali. 

3. Melaksanakan sholat tarawih dengan khusyuk. 

4. Sesudah sholat tarawih dapat melanjutkan bacaan Al Qur’an atau beri’tikaf baik di masjid maupun di rumah bagi wanita. 

5. Bangun sahur , sebelumnya dapat melaksanakan ibadah qiyamul lail atau sholat tahajud lalu makan sahur. 

6. Subuh dapat berjamaah di masjid dan mengisi sisa waktu sebelum beraktifitas di pagi hari dengan istirahat sejenak atau membaca Al Qur’an. Demikian beberapa kegiatan yang dapat Anda jalankan sejak awal bulan Ramadhan hingga berakhir. 

Jangan lupa, bahwa bulan ini juga terdapat Malam Lailatul Qadr sehingga manfaatkan waktu sebaik-sebaiknya untuk menjalankan ibadah. 

Selamat menyambut datangnya bulan Ramadhan


#Day23, Salah persepsi tentang hijab

Cita-cita tertinggi manusia seharusnya bukan hanya sukses di dunia, namun yang lebih penting adalah sukses di akhirat. Salah satu indikasinya adalah mati khusnul khotimah atau mati dalam kondisi beriman.

Mati dalam khusnul khotimah merupakan sebuah kondisi dimana seorang mukmin diberi taufiq oleh Allah sebelum datangnya kematian agar meninggalkan segala perbuatan yang dapat mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla, serta bersemangat melakukan ketaatan dan mengerjakan berbagai kebaikan yang pada akhirnya kemudian dia menutup usianya dengan kebaikan.

Kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput, karena itu berlomba-lomba lah melakukan kebaikan dan mentaati perintahNya serta meninggalkan laranganNya.

Sebuah hadits Anas bin Malik yang diriwayatkan Imam Ahmad yang menunjukkan tentang khusnul khotimah pada seorang hamba, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

ذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ

“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Mungkin di masa kita masih muda masih suka mengumbar aurat, memakai pakaian minim dan dandanan yang menarik agar dapat memikat lawan jenis lalu bergaul dengan bebas, maka di saat kita diberikan kesempatan untuk bertaubat dan panjang umur sebaiknya kita manfaatkan untuk memperbaiki diri.

Mengapa kita masih menunda memakai hijab secara permanen, diantaranya adalah karena kesalahan persepsi untuk hijab dan jilbab itu sendiri.

Beberapa diantara kesalahan persepsi tersebut antara lain :

1. Hijab dan jilbab hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan saja.
Lihatlah pada bulan Ramadhan, berbondong – bondong orang memborong dan memakai hijab. Niatnya karena ini adalah bulan Ramadhan dimana ibadah ke masjid atau acara berbuka bersama sering dilakukan. Ceramah agama dan pengajian pun relatif lebih sering di adakan sehingga pesertanya dihimbau memakai pakaian yang menutup aurat dari kepala hingga kaki. Anak sekolah pun pada hari tertentu diwajibkan memakai busana muslim padahal dibulan lain tidak. Inilah yang menyebabkan orang berpikiran bahwa hijab dan jilbab hanya dikenakan pada perayaan keagamaan saja.
Padahal dalam surat berikut ini disebutkan :
Wahai Nabi,! katakanlah kepada istri-istrimu , anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka .” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang”. (QS Al Ahzab ayat 59)
Jadi hijab harus dikenakan setiap saat selama kita berada diantara orang-orang yang bukan mahram.

2. Hijab itu kuno dan tidak modis.
Persepsi berikutnya adalah pakaian hijab itu kuno dan tidak modis. Padahal seiring dengan perkembangan zaman, hijab dapat dimodifikasi model dan kelengkapannya asal tidak menyalahi aturan syar’I seperti tidak tipis menerawang, ketat membentuk tubuh dan lain-lain. Bahkan busana muslimah hasil desain muslimah Indonesia mulai terkenal ke luar negeri hingga diadakannya acara Fashion Muslimah di London sekitar tanggal 18 hingga 19 February 2017. Di sana diperlihatkan busana muslimah dengan warna lembut dan model sesuai syar’i. Jadi siapa bilang pakai hijab terlihat kuno ?
Untuk itu Anda harus pandai memadupadankan warna dan model pakaian, serta menyesuaikan dengan warna kulit dan postur tubuh apakah tinggi langsing, kurus, gemuk, pendek dan lain-lain.

3. Ekstrim dan identik dengan terorisme
Apa yang terlintas di benak Anda saat melihat wanita berhijab lebar, bercadar dan berwarna hitam ? Apakah Anda berpikir dia termasuk aliran Islam Radikal ? Kesalahan persepsi ini sering di blow up oleh media sehingga oknum yang melakukan terorisme memakai hijab seperti yang diceritakan di atas. Atau tak jarang pemakai hijab meski tidak selebar mereka namun berbeda dari kebanyakan seringkali dicap radikal.

4. Takut tidak istiqomah
Banyak yang berpendapat, nanti saja pakai jilbab kalau hati sudah mantap, sementara ini masih suka ragu untuk menutup aurat dengan lebih baik. Padahal dengan bersegera menutup aurat akan membuat hati makin mantap dan menghindarkan kita dari melakukan perbuatan yang tidak baik.

5. Jilbab adalah tradisi Arab
Banyak pula yang berargumen bahwa jilbab adalah tradisi Arab yang tidak wajib kita ikuti, padahal jelas-jelas sudah disebutkan dalam kitab suci Al Qur’an bahwa memakai jilbab dan hijab wajib hukumnya bagi wanita yang sudah akil baligh. Al Qur’an juga tidak menyebutkan model yang harus digunakan, dapat disesuaikan dengan mode pakaian daerah setempat asal sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Bahkan hijab sebenarnya telah dikenakan jauh sebelum ada agama Islam. Hijab telah dikenakan oleh bangsa Yunani, Romawi maupun Arab yang tujuannya untuk memuliakan dan menghormati para wanita dan untuk menjaga runtuhnya norma agama, sosial dan peradaban. 

6. Topeng kecacatan dan kekurangan
Bahkan ada yang mengasumsikan bahwa mereka yang memakai pakaian tertutup sebenarnya sedang menutupi kekurangan fisiknya, seperti kulit belang, rambut yang tipis dan rontok dan lain-lain. Padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar meski ada beberapa mereka yang mengenakan hijab karena alasan di atas. 

7. Perintah berhijab hanya untuk para istri nabi.
Dalam surat Al Ahzab memang disebutkan diawal bahwa perintah berhijab diutamakan untuk para istri nabi karena mereka adalah panutan bagi wanita lain, jadi berhijab bukan hanya untuk istri nabi. Pada kalimat selanjutnya kemudian diikuti dengan istri-istri orang mukmin yang maksudnya adalah seluruh muslimah baik yang telah menikah maupun belum.

Wahai Nabi,! katakanlah kepada istri-isttrimu , anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka .” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang”. (QS Al Ahzab ayat 59)

Jadi jangan tunda lagi berhijabmu , semoga Allah SWT memampukan dan menyegerakanmu berhijab sesuai syariat.


#Day22, Hijabmu identitasmu

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak.”

Aku membuka album foto lama, sedang ingin bernostalgia sebelum menghadiri acara reuni kelas besok di sebuah rumah makan lesehan di kotaku.

Terpampang di sana foto-foto masa SMA yang ceria. Ada beberapa foto dengan masih berseragam SMA, sedang berkumpul di sebuah kedai kopi sambil ber foto ramai-ramai. Ada tawa ceria, seragam abu-abu dan rambut yang berkibar-kibar di tiup angin.

Aku belum berhijab saat itu, masih tomboy dengan jeans dan kaos press body. Memperlihatkan tubuh ramping dan warna kulit kecoklatan. Di sampingku, salah seorang sahabatku yang cantik, berkulit putih bahkan memakai pakaian yang lebih minim daripadaku. Kami tertawa ceria.

Seperti apakah penampilan teman-temanku nanti? Kini usia kami mulai menginjak 40 tahun. Sudah memiliki keluarga dan pekerjaan. Beberapa teman wanita yang dulunya berambisi menjadi ibu pekerja justru memilih untuk resign dari pekerjaan dan menjadi ibu rumah tangga. Aku, masih berkutat dengan jadwal penuh ibu pekerja dengan satu anak.

Satu pesan whatssapp masuk,

“Runa, ntar mau pakai baju apa nih ?”

Aku membalas,

“Dress code warna biru kan ? Karena aku berhijab ya gampang aja, tinggal pakai gamis dan jilbab warna senada”.

“Enak ya kamu, pakai hijab, kalau mau pakai baju gampang. Enggak usah ke salon menata rambut.”.

Aku tersenyum. Alhamdulillah Allah telah memberikan kemudahan dengan aku menggunakan jilbab. Tak perlu pusing dengan mode pakaian terbaru atau gaya dandanan rambut serta make up. Aku bisa tampil menjadi diri sendiri, sederhana apa adanya seperti masa SMA dulu. Berhijab sudah kulakoni sejak kelas 2 SMA.

“Aku sebenarnya ingin berhijab, Runa, tapi gimana ya?”

“Gimana apanya, Fe? Ya udah tinggal pakai baju gamis dan jilbab aja, beres kan ?”

“Tapi ntar teman-teman komentar, sok alim lah, mentang-mentang udah gak seksi jadi serba tertutuplah..bla..bla..bla”.

“Nggak udah didengarkan apa kata teman, kalau nggak sekarang trus kapan lagi kamu mau berhijab?”.

Fe tak menghubungiku lagi, sampai akhirnya kita bertemu di tempat reuni, sebuah rumah makan lesehan dengan taman luas yang asri. Aku membawa serta suami dan anak. Dan segera mereka pun akrab dengan sesama suami dan anak-anak.

Aku belum juga melihat Fe hadir, namun kehebohan tiba-tiba menarik perhatianku, seorang wanita berhijab dikerubungi teman-teman.

“Aih, aih si seksi sekarang udah pakai hijab, tobat nih yee..”

Fe, ternyata datang berhijab. Dan teman-teman riuh menggodanya dengan celetukan-celetukan usil. Awalnya Fe bisa menjawab candaan teman-teman tentang hijabnya, namun lama-lama ia capek juga. Ada beberapa teman wanita yang memeluk dan mengucapkan selamat karena akhirnya Fe, yang semasa SMA sangat bandel, suka berpakaian minim, sekarang berubah total dengan mengenakan hijab.
Namun ternyata ada juga yang mencibirnya, mengoloknya karena badannya sekarang melebar jadi perlu ditutupi dengan pakaian longgar.

Aku memandangnya dari kejauhan hingga akhirnya Fe melihatku dan berjalan ke arahku.

“Runa..”.

“Alhamdulillah Fe, sampai pangling aku, kamu cantik banget pakai hijab dan gamis warna biru ini”.

“Aku sebenarnya sudah ingin berhijab sejak menikah bahkan suamiku mengijinkan, tapi kok ya…berat ya”.

“Insya Allah kalau nanti sudah terbiasa nggak akan berat, awalnya saja berat namun lama-lama enggak, kok”.

“Tapi mereka…”.

“Fe, akan selalu ada konsekuensi dari perubahan yang sedang kamu lakukan, namun jangan pernah takut. Kamu berubah baik atau buruk tetap akan menanggung konsekuensi, jadi mengapa tidak berubah menjadi lebih baik saja?”

“Yuk kita gabung bersama teman-teman lainnya, mumpung lama nggak ketemu, kita bisa mengobrol seru nih,”. Aku menggandeng tangannya.

Selamat datang sahabatku, selamat berhijrah menuju ridho Illahi. Semoga Allah SWT senantiasa melindungimu sebagaimana kamu menutup auratmu sesuai syar’i.

Jilbab yang kamu kenakan adalah lambang kebebasanmu yang dapat melindungi auratmu dari pandangan mata jahat. Jilbabmu adalah identitasmu sebagai muslimah


#Day21, Berpakaian tapi kok telanjang?

Akhir-akhir ini aku merasa resah. Bukan karena pekerjaan kantor yang menumpuk yang terpaksa membuatku pulang malam. Itu sudah biasa. Namun beberapa malam ini ada yang berbeda.
Setiap kali aku keluar dari halaman kantor, aku merasa ada yang mengikuti. Dari balik kaca spion aku melihat seorang pria mengendarai motor besar mengikutiku.

Insting membuatku berbelok mencari jalan besar yang ramai. Biasanya setiap pulang kantor aku memilih jalan pintas agar lebih cepat dan menghindari macet. Namun jalan pintas tersebut harus melewati perkebunan tebu. Sepanjang jalan kiri kanan hanyalah tanaman tebu yang mulai merimbun. Penerangan jalan pun remang-remang.

Hal ini kuceritakan pada sahabatku, Reina keesokan harinya.

“Mungkin ada baiknya kamu kurangi pulang malam, kalau memang bisa bawa pulang kerjaan dan dikerjakan di rumah”, saran Reina.

“Tapi aku lebih suka mengerjakan di kantor, segala fasilitas ada, internet dan network files yang sangat aku butuhkan”.

“Semalam kamu pulang jam berapa ?”, tanya Reina lagi.

“Masih jam 8 sih,”jawabku.

“Sepertinya pria itu tahu sekali jam pulang ngantormu, coba usahakan pulang lebih sore, mungkin pria itu belum ada di pinggir jalan”.

Aku mematuhi saran Reina. Jam 5.30 sore aku pulang kantor dan pria itu memang tidak ada mengikutiku lagi. 

Namun beberapa hari kemudian aku harus terpaksa pulang malam lagi.

Pria itu muncul lagi, batinku saat melirik ke kaca spion. Sebenarnya aku bisa saja berhenti dan berteriak minta tolong namun aku takut. Lagi pula pria itu belum tentu berniat jahat.

Aku lalu menghentikan motorku di sebuah kedai kopi. Lalu memesan dan duduk di lantai 2. Pemandangan malam yang mengesankan, dek kafe yang terbuka membuatku dapat melihat bintang dan bulan. Sepoi angin membelai rambutku.

Tak di duga, pria tersebut juga masuk ke kedai dan memilih tempat duduk tak jauh dariku. Aku dapat memandang wajahnya dengan jelas yang sebelumnya tertutup helm teropong.

Ketika aku sedang memandang wajahnya, pria yang sebelumnya sibuk dengan gadgetnya mendongakkan kepala dan melihatku. Lalu tersenyum.

Paginya, aku cerita pada Reina. Dia mendengarkannya dengan tenang.

“Dan kamu masih pakai rok pendek dan baju press body?”, tanya Reina. Aku tertunduk

“Runa, salah satu fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat,bila auratmu tertutup sempurna insyaallah, Allah akan melindungimu dari bahaya, seperti menarik perhatian lawan jenis yang ingin berbuat jahat denganmu”.

Rasulullah pernah bersabda dalam salah satu hadistnya :

Setiap wanita yang menanggalkan pakaiannya di luar rumah, maka Allah akan merobek tirai pelindungnya (HR Ahmad)

Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Karena itu wajib hukumnya bagi wanita mengikuti syariat dengan mengenakan pakaian tertutup meski sedang bekerja.

Reina adalah salah seorang teman kerjaku yang telah mengenakan hijab. Sejauh ini atasan tidak pernah mempermasalahkan. Reina menunjukkan produktifitas dan efisiensi kerja bahkan diatas rata-rata kebanyakan pekerja.

“Usahakan memakai pakaian panjang dan tidak ketat, Runa”.

“Bila masih belum bisa mengenakan hijab lebar, setidaknya kulot lebar atau berbahan jeans yang lembut dan longgar dan tidak membentuk siluet tubuh”, tambahnya lagi.

Rasulullah SAW juga  bersabda :

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum pernah aku melihat keduanya, kaum yang membawa cemeti seperti seekor sapi untuk mencambuk manusia dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk onta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jarak jauh sekali).” (HR Muslim).

“Berpakaian tetapi seperti telanjang?, Apa maksudnya, Rei?”.

Reina menjelaskan, kalau pakaiannya ketat membentuk tubuh lalu apa yang ditutupinya ? Dada, pinggul dan lain-lain menonjol. Lalu memakai pakaian panjang namun menerawang tipis memperlihatkan lekuk tubuh, terus apa yang mau ditutup coba?

“Iya juga sih”.

Lalu memakai pakaian panjang, tidak menerawang dan tidak tipis namun bau parfumnya bisa tercium hingga beberapa meter? Padahal bau parfum yang harum memberikan efek menyenangkan otak yang akhirnya dapat membuat laki-laki bukan mahram yang menciumnya akan tertarik pada si pemakai parfum bahkan membayangkan hal-hal yang mendekati zina.

Seperti yang dipaparkan oleh ahli syaraf dr. Fritz Sumantri Usman Sp.S, FINS

"Jadi kalau kita mencium wewangian yang masuk ke dalam hidung, itu diteruskan ke ujung syaraf untuk menangkap rangsangan yang dikaitkan ke amygdala untuk menangkap fungsi penciuman. Amygdala ini adalah bagian dari otak yang berhubungan dengan emosi dan memori,"  

Dokter ahli tersebut juga mengatakan bahwa wewangian dengan aroma harum terbukti dapat menimbulkan kesan pada seseorang. Meskipun  jika tidak ada keterikatan dengan seseorang atau momen tertentu, akan sulit untuk mengasosiasikannya, namun kita tidak pernah tahu orang yang mencium bau wangi kita memang pernah punya kenangan atau keinginan terhadap kita. 

Ada baiknya tetap dihindari menggunakan wewangian yang baunya menyengat. Minimal bau wangi tersebut hanya kita yang dapat membauinya atau seseorang yang berada di dekat kita saja.

Aku mengangguk mengerti. Jadi selama ini aku sudah berpakaian namun telanjang? Hiyy ngeri.

#Day20, Bantu sahabatmu berhijab

Masa SMA adalah masa paling indah. Kita mulai beranjak dewasa dan kadang saling menyukai lawan jenis. Masa pribadi mulai bertumbuh menuju dewasa melalui proses yang kadang tak mudah.
Kita mulai mencari jati diri, siapa saya dan mau jadi apa nanti ? Gaya berbicara dan berpakaian mulai berubah, mulai memperhatikan penampilan diri, bahkan jerawat sebijipun dapat membuat hati galau berhari-hari.

Demikian pula denganku, yang pada masa masa awal SMA sangat menyukai olah raga basket dan berteman dengan mayoritas laki-laki. Tidak ada perasaan istimewa, kami bermain bersama, ngobrol di pinggir lapangan atau main ke alun-alun kota. 

Menginjak kelas berikutnya, kami mulai berubah. Satu persatu sahabatku berhijab dan menjaga batas pergaulan dengan teman laki-laki. Aku masih sama, si tomboy dengan gaya dandanan seperti laki-laki, kaos lengan pendek kadang press body, kemeja dan jeans lengkap dengan sepatu kets adalah keseharianku. Meski rok SMA ku tak sependek yang lain.

Fida, salah seorang sahabatku mengajakku ikut kajian. Kebetulan hari minggu pagi aku  sedang kosong tidak acara main setelah jogging. Maka sesudah mandi dan berpakaian, aku memakai kerudung dan mengikuti kajian bersama Fida.

Saat di musholla sekolah, aku terkesima, hampir semuanya memakai jilbab dan rok panjang. Hanya ada beberapa yang memakai jeans dan kemeja lengan panjang serta kerudung ala kadarnya sepertiku. Pashmina  yang kukenakan pun kupinjam dari nenek.

Kajian itu membahas tentang salah satu istri Rasulullah SAW yang cerdas dan cantik, Aisyah ra. Lalu seorang ustadzah dengan gamis dan baju lebar berkata bahwa Aisyah ra meski pintar namun tetap menutup auratnya, berbicara dengan hijab membatasi antara dirinya dan penanya laki-laki.
Aku bergetar, apalagi saat sebuah ayat di bacakan :

Wahai Nabi,! katakanlah kepada istri-isttrimu , anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka .” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang”. (QS Al Ahzab ayat 59)

Sesi tanya jawab pun digelar, salah seorang teman dari kelas lain bertanya yang kebetulan juga berkostum sama denganku.

“Ukhti,” sapanya pada ustadzah muda itu,” Meski tidak berjilbab namun tetap sholat dan berpuasa serta berbuat baik tidak apa-apa kan? Yang penting hatinya”.

Ustadzah muda itu tersenyum lembut lalu menjawab,

“Ukti, hukumnya sholat dan puasa Ramadhan apa?”.

“Wajib Ukhti”.

“Lalu kalau kamu meninggalkan sholat dan puasa, hukumannya apa?”.

“Dosa ukhti”.

“Tadi saya katakan hukumnya pakai jilbab apa, ukti ?”

“Wajib, ukhti”.

“Jadi, kalau sholat dan puasa ramadhan hukumnya wajib dan bila ditinggalkan berdosa, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak menutup auratnya sesuai syari`at?”

“Dosa, ukhti”, jawabnya sambil menundukkan kepala.

“Tapi saya belum bisa berjilbab sekarang”. Katanya lagi

Ustadzah tersenyum, “Tidak apa-apa, mulailah dengan memakai pakaian panjang dan longgar. Sebagaimana anak-anak kecil yang belajar bacaan sholat dan berlatih puasa, kita lakukan dulu proses berjilbabnya pelan-pelan”.

Acara pengajian ditutup dengan saling berpelukan, berjabat tangan dan saling mendoakan semoga yang ingin berhijab dimudahkan.

Beberapa minggu kemudian aku mengutarakan niatku untuk berhijab kepada sahabatku Fida. Ia menyambutnya dengan gembira. Masalahnya, aku tak ada uang untuk membeli hijab dan seragam sekolah panjang. 

Tak disangka,Fida dan teman-teman pengajian bersama lulusan SMA kami yang berhijab mengumpulkam seragam sekolah bekas layak pakai untuk diberikan kepada saya dan beberapa teman yang ingin berhijab namun tak punya cukup biaya. Alhamdulillah akhirnya saya dan beberapa teman perempuan mulai berhijab atas bantuan Fida dan kakak kelas. 

Ini kemudian menjadi acara tahunan dengan mengumpulkan jilbab, pashmina, gamis dan rok panjang bekas namun layak pakai untuk membantu teman-teman yang membutuhkan.

Alhamdulillah, makin banyak teman perempuan yang memakai jilbab dan menjaga pergaulannya.
Semoga ini menjadi amal jariyah yang tak akan terputus.

#Day19, DILEMA 2

Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi, saya sudah akan bersiap-siap berangkat bekerja, demikian juga suami dan anak pun sudah siap berangkat sekolah. Saya mengantarnya setiap pagi lalu lanjut perjalanan ke tempat kerja yang kebetulan hanya 10 menit naik motor dari sekolah anak. Tiba-tiba ada telepon masuk, dari pengasuh anak saya.

“Assalamu’alaikum, Bu,” sapa suara dari seberang.

“Wa’alaikumsalam,” jawab saya.

“Maaf saya hari ini tidak bisa datang karena ada keperluan keluarga”.

Saya terdiam sejenak, lalu menjawab,”Baiklah kalau begitu, tidak apa-apa. Tapi besok bisa datang ?”
“Bisa, Bu”, jawabnya.

Klik, telepon pun ditutup. Melihat wajah saya suami sudah menduga pasti pengasuh tidak bisa datang.

“Kalau begitu kamu bolos kerja ?”.

“Sebentar aku pikir dulu,”kataku.

“Aku ke kampus agak siang, mungkin bisa kubawa Awan ke kampus tapi mungkin pulang malam karena ada jam kuliah malam”, kata suami.

“Oke, begini saja, nanti Awan sepulang sekolah ikut ke kampus, lalu aku pulang kerja menjemputnya, sampai kampus sekitar jam 18.30, kuliah malam mulai jam 18.00 kan?. Awan bisa tunggu di kantor dosen, ada penjaga kan?”.

Kebetulan penjaga fakultas sudah mengenal anak saya yang sering diajak ke kampus oleh ayahnya.
Maka pagi itu kami membuat kesepakatan membagi waktu mengasuh anak karena kami sama-sama bekerja. Tidak mudah, karena jadwal kerja yang berlainan.

Tengah hari, si pengasuh menelepon lagi kemungkinan besok tidak bisa datang. Saya pun cuma bisa mengiyakan dan memaklumi. Setelah itu saya segera menghubungi suami via WA apakah besok masih bisa masuk agak siang, karena saya terpaksa harus ijin atasan agar dapat bekerja setengah hari.

“Besok aku ada kuliah siang”, jawab suami,”Jadi aku harus berangkat jam 11 karena kuliahnya jam 1 siang”.

Sejenak saya pun berpikir, anak pulang jam 10, tiba di rumah jam 11 karena mobil jemputan muter-muter dulu mengantar anak lain.

“Nanti Awan gimana kalau aku tinggal sendiri di rumah? Kamu ijin kantor bisa sampai rumah jam berapa?”.

“Aku kemungkinan baru sampai rumah jam 12 siang, Awan setengah jam saja menunggu sendiri di rumah mungkin tidak apa-apa. Ada tetangga yang bisa aku minta tolong mengawasinya sebentar”.

Deal. Suamipun mengijinkan. Sekarang tinggal 1 masalah, ijin atasan. Pekerjaan sedang menumpuk, dan sebelum menghadap atasan, saya bertanya kepada supervisor apakah saya bisa meminta bantuannya besok  mengerjakan beberapa pekerjaan saya sementara sisanya bisa saya lakukan di rumah. Alhamdulillah dia menyanggupi, maka saya pun menghadap atasan.

“Selamat siang pak, bisa minta waktunya sebentar?”, saya mengetuk pintu ruangan atasan yang saat itu sedang menghadap komputer.

“Ok, silahkan masuk”, jawabnya, tanpa memalingkan wajahnya dari komputer, pasti sedang membaca email atau report penting. Saya duduk di kursi yang menghadap mejanya. 

“Mohon maaf, besok saya ijin masuk setengah hari karena pengasuh anak saya tidak dapat masuk dan saya harus berbagi waktu dengan suami bergantian menjaga anak”.

Atasan saya berkata, “Memangnya tidak ada yang bisa dimintai tolong untuk menjaga anakmu ? orang tua, kerabat?”.

“Tidak ada pak, kedua orang tua saya sudah meninggal, sedangkan orang tua suami ada di Jakarta dan tidak dapat datang karena kesehatan kurang baik, kerabat saya kebetulan juga sedang tidak bisa membantu karena mereka juga bekerja”.

“Oke, lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?”, tanyanya lagi.

“Saya mendelegasikan beberapa pekerjaan kepada supervisor saya dan sisanya untuk reporting bisa saya kerjakan di rumah dan sorenya bisa saya kirim via email ke unit lain”.

“Saya memberikan project ini karena saya yakin kamu mampu mengerjakannya, salah satu diantaranya kamu hadir di sini untuk memastikan segalanya berjalan dengan baik. Kamu koordinatornya,paham kan?”.

“Saya tahu pak, tapi saya mohon maaf karena tidak bisa meninggalkan anak saya sendirian di rumah. Lagipula saya sudah berbagi waktu dengan suami, kemarin. Anak adalah tanggung jawab saya sebagai ibu, karena itu saya memohon kebijaksanaan bapak”.

Atasan saya diam.

“Lalu bagaimana dengan project ini”, tanyanya lagi.

“Saya sudah menyelesaikan laporan berupa timeline kepada bapak, hanya ada beberapa hal yang perlu disempurnakan dan bisa saya kerjakan di rumah. Saya dapat menerima dan mengirim email dari rumah.”

Atasannya saya lalu menghadap komputer,”Saya mungkin belum membacanya, sebentar”. Dia lalu membuka email dari saya membuka attachment dan membacanya dengan seksama. Lalu tersenyum dna menghadap saya.

“Kamu sudah menyelesaikan separuhnya, dan sepertinya berjalan dengan baik walau banyak hal yang harus kamu lakukan. Baiklah kamu saya ijinkan tidak masuk, namun pastikan kamu tetap berkoordinasi dengan unit lainnya”.

“Terima kasih, pak”. Saya pun lega.

Satu masalah terselesaikan.

Maka keesokan harinya saya mengerjakan pekerjaan di rumah sementara anak menggambar dan bermain, Katanya, “Aku suka mama di rumah”. 

Saya pun tersenyum, kadang merasa sedih meninggalkannya di rumah bersama pengasuh. Hari ini saya bisa bermain dengannya meski harus sambil mengerjakan pekerjaan kantor di rumah. 

Menjawabi telepon dari atasan yang bertanya tentang beberapa hal atau menjawab WA message teman yang saya mintai bantuan mengerjakan beberapa pekerjaan.

Kadang saya membawa pekerjaan pulang, sambil mengajari anak mengerjakan pe-er. Suami pun protes, mengapa setelah 9 jam bekerja saya masih juga mengerjakan pekerjaan kantor di rumah. 
Saya berkata,” Aku lebih suka pulang tepat waktu lalu mengerjakannya di rumah sambil bermain bersama anak daripada kerja lembur hingga malam di kantor”.

Setelah makan malam dan ngobrol sebentar dengan suami, maka saya pun bersiap “ngantor” di rumah.

Saya katakan kepada anak, “Liat nih, mama juga punya pe-er kayak kamu, kita kerjakan bareng, yuk”.

Maka letak meja belajar anak saya letakkan berdekatan dengan “meja kerja” saya di rumah. Saya membuka laptop, menyiapkan berkas-berkas, sedangkan anak sudah siap dengan buku dan pe-ernya.

“Mama, ini sulit, tolong ajarkan”, katanya saat saya sedang menekuni berkas kerja. Maka saya pun meletakkan berkas dan mengajarinya hingga paham.

“Kerjakan dulu ya, nanti mama lihat lagi”. Saya pun mengajarinya untuk mandiri belajar walau masih tetap harus ditemani. Sesekali saya mengkoreksinya dan memujinya bila berhasil menyelesaikan pe-ernya sendiri dengan benar.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 saat anak saya selesai mengerjakan pe-ernya, setelah menungguinya sebentar menyiapkan buku pelajaran untuk besok, maka saya menemaninya tidur. Pekerjaan kantor kembali saya selesaikan setelah semuanya tidur. Tak jarang hingga pukul 12 malam baru selesai. Atau bila terlalu lelah saya pun tidur dan bangun sekitar jam 3 pagi hingga subuh menyelesaikan pekerjaan. Subuh hingga pagi mempersiapkan sarapan untuk anak dan suami lalu berangkat kerja sambil mengantar anak ke sekolah.

Yang menyedihkan, saat anak sakit dan saya tak tega meninggalkannya di rumah hanya bersama pengasuh. Saya mencoba untuk tetap berangkat bekerja, namun fikiran tidak dapat fokus, tidak hanya karena anak sakit namun juga karena kurang istirahat, hanya sempat tidur 3 jam saja karena tengah malam anak tiba-tiba demam. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak masuk kerja keesokan harinya. Beruntung atasan saya dapat memaklumi.

Maka hari itupun saya menemani anak tidur di rumah, badannya masih panas dan susah makan. Setelah memaksanya minum obat akhirnya panasnya menurun dan dapat tidur. Siang itu saya kembali mengerjakan pekerjaan di rumah dan karena merasa kelelahan hingga tertidur di meja kerja dengan laptop menyala. Terbangun oleh adzan magrib dan suara motor suami yang baru sampai. 

Ya Allah, semoga saya kuat menjalaninya, hingga tiba waktunya saya berhenti bekerja dan fokus mengurus anak dan suami. Semoga pekerjaan ini dapat menjadi ladang pahala meski saya bukan ibu rumah tangga yang sempurna.

#Day18 Cerpen, Assalamu’alaikum Tokyo #1

Ken, Tokyo 2004, dini hari
Dear sahabatku, Kei
Masihkah kamu setia dengan mimpi-mimpimu disana? Semoga kamu tetap menjaganya seperti halnya aku disini. Kita pernah punya impian yang menurut orang lain tak mungkin tercapai, namun Tuhan Maha Tahu yang terbaik untuk hamba-hambaNya yang setia dalam iman. Karena itu kita selalu yakin, apapun keputusanNya. Impian adalah doa-doamu dan itulah wujud imanmu.
Ken.

Selesai membalas email Kei, sahabatnya, Ken tersenyum lalu memandangi “The Big Book” masa kecilnya. Bila sedang berada jauh dari tanah air seperti ini, hanya buku ini yang bisa mengobati kerinduannya. Buku itu sebenarnya adalah kumpulan tulisan masa kecilnya bersama keempat kawannya yang lain. Mereka membuat buku itu dari  kertas bekas pembungkus semen lalu menjilidnya. Awalnya hanya disatukan dengan paper clips besar, namun Ken ingin tulisan itu tetap abadi walau mereka telah beranjak dewasa, sehingga sebelum berangkat ke Tokyo untuk melanjutkan pendidikan S2nya, dia menjilidnya menjadi 2 buah buku berisi petualangan mereka. Di masa itu, mereka menyebut diri mereka Lima Sekawan.

Keempat kawan-kawannya adalah Frei yang doyan sekali membaca koran dan majalah sejak anak-anak serta menggambar. Dia suka menulis opini tentang berita yang baru dia baca. Joe juga suka menggambar, Karena ulah Frei dan Joe, buku besar itu tak pernah sepi dari gambar ilustrasi. Juned, suka melakukan eksperimen bersama Ken yang pintar matematika. Ide-ide tak lazim Juned sering bertabrakan dengan hitung-hitungan yang Ken buat. Di buku itu Ken menulis rumus-rumus matematika yang lebih mudah dan cepat untuk menemukan jawaban dari soal-soal matematika daripada rumus yang diajarkan guru di sekolah. Dan yang terakhir adalah tulisan-tulisan Kei. Dia satu-satunya anak perempuan dalam kelompoknya. Karena terobsesi dengan buku cerita Lima Sekawan yang dibacanya, Ken akhirnya meminta Kei bergabung bersama kelompoknya. Tugas Kei hanya mencatat karena tulisan tangan dia yang paling bagus dan rapi bila dibandingkan dengan keempat anak laki-laki itu. Selain itu Kei juga suka menulis cerita, ada saja yang dia ceritakan, tentang burung pipit, matahari pagi, senja dan hujan. Membaca cerita-ceritanya seperti membaca buku sastra di perpustakaan sekolah.

Kelimanya sangat kompak baik di sekolah ataupun ketika di rumah. Mereka selalu berkumpul di rumah Ken yang luas dengan kebun dan kolam ikan. Ada saja yang mereka kerjakan walau sedang tak ada pekerjaan sekolah. 

Hingga kini mereka masih saling berkirim email meski intensitasnya tak sebanyak dulu karena kesibukan masing-masing. 

Juned yang gila eksperimen kini menjadi tenaga medis di sebuah rumah sakit. Cita-citanya untuk menjadi peneliti telah membawanya kepada profesi yang membuatnya tak akan pernah berhenti meneliti. Pasien-pasiennya  adalah target penelitiannya dan untungnya mereka tidak pernah keberatan. 

Joe, setelah keluar dari pekerjaannya, memilih menjadi seniman, menyanyi dari satu kafe ke kafe berikutnya. Dulu Kei selalu meledeknya Joe lebih pantas jadi personel boyband ketimbang orang kantoran. 

Frei, memilih menjadi entrepreneur, membuka usaha sendiri dengan istrinya. Dan Kei, gadis kecil yang dulu dikenalnya sangat pemalu tapi sangat ingin menjadi Louis Lane, menghabiskan hari-harinya bekerja di sebuah perusahaan asing setelah lulus kuliah. 

Ken yang setelah tamat kuliah sempat bekerja menjadi konsultan akhirnya memilih melanjutkan S2 dan beruntung dia mendapatkan beasiswa.

Suatu sore Ken berkunjung ke rumah Kei dan berpamitan sebelum berangkat ke Jepang.
“Hai, Louis Lane  wanna be!”, gurau Ken. Sejak kecil Kei selalu mengumpulkan komik Superman dan tokoh yang paling disukainya adalah Louis Lane, jurnalis koran Daily Planet. 

“Minggu depan aku berangkat Kei”.

“Congrats ya Ken, tapi kayaknya ada yang lucu deh”, canda Kei.

“Seharusnya aku yang melanjutkan S2 ke Jepang karena aku lulusan dari fakultas sastra Jepang”.
“Jadi kenapa tidak kamu coba?”, tanya Ken.

Pandangan Kei menerawang,”Aku masih punya tanggung jawab untuk bekerja Ken. Kakakku mulai sakit-sakitan, sementara kedua orang tuaku dan nenek sudah tiada. Jadi mungkin untuk sementara kulupakan saja impianku keliling dunia dan menulis berita”.

“Aku selalu berdoa, kamu akan mencapainya suatu saat nanti, entah bagaimana caranya, tidak hanya bisa menulis dan tulisanmu dibaca orang, namun kamu bisa pergi ke tempat-tempat yang kamu inginkan”.

Jangan ceritakan mimpi-mimpimu kepada semua orang, karena kamu tak akan pernah tahu isi hati mereka. Mereka bisa saja mendoakanmu agar terkabul, sebagian lagi mungkin mentertawakanmu dalam hati dan yang menyedihkan ketika orang yang sangat kamu sayangi meragukan impianmu bisa menjadi nyata.

“Mungkin setelah ini kamu bisa menyusulku ke Jepang”, kata Ken mengagetkan Kei.Cuma Ken, satu-satunya orang yang selalu memberikan dorongan semangat.

“Bagaimana bisa?”, Tanya Kei

“Kei, Tuhan selalu punya cara yang tak pernah kita sangka saat mewujudkan apa yang kita impikan.” 
Dalam perjalananmu meraih impian yang kamu butuhkan hanya 3 hal, Tuhan, keteguhan hati melewati segala rintangan dan sahabat yang akan menemani dalam suka dan duka. 

Ken selalu mengiriminya email setelah berada di Jepang Cerita-ceritanya tentang Jepang, tentang 4 musim dengan pertanda alam yang saling berbeda dan sangat memukau membuatnya makin ingin mendekap erat impiannya.

“Ada banyak hal yang bisa kamu tulis di sini, Kei. Sumpah! Jurnal kita tak akan pernah cukup. Mungkin bisa dibuat cerita berseri hehehe”. 

Kerapkali Ken mengiriminya foto bunga sakura saat musim semi dari berbagai kota yang ia kunjungi, suasana pesta kembang api di malam musim panas, daun-daun maple dan tradisi melihat bulan di musim gugur, serta salju di musim dingin.

“Dan aku jadi ketularan suka menulis sepertimu. Ternyata asyik ya menulis itu?”.

Jawab Kei, “Tentu Ken, menulis itu lebih menyenangkan daripada berhitung, terutama buatku hahaha..”

Kei masih tekun bekerja, setiap weekend dia selalu mengisi waktunya dengan membaca atau menulis cerita. Meski naskahnya selalu mengalami penolakan namun Kei tetap menulis. 

Suatu saat ketika merasa jenuh Kei menerima ajakan seorang teman untuk bergabung dengan sebuah perusahaan multi level marketing yang menawarkan sejuta bonus dan kemudahan travelling berkeliling dunia. Namun itu membuatnya lelah, tidak hanya secara fisik, namun juga jiwa. Bukan..bukan ini yang kuinginkan. Perjalananan yang kuinginkan bukan perjalanan mewah yang didapat dari hasil kerja keras orang yang bergabung bersamanya. Lalu bila mereka yang berada di bawahku gagal, bagaimana aku bisa menebus kekecewaanya?

Ken mengetahuinya, namun Ken tak berbuat apapun. Biarkan Kei belajar, dia perlu melihat dunia. Bahkan ketika teman di multi level marketing itu perlahan meninggalkannya karena sudah tak sevisi dan tak menghasilkan poin seperti yang mereka harapkan, Ken hanya menulis email pendek.

Apapun yang kamu lakukan Kei, aku selalu percaya kamu akan melakukan yang terbaik, namun aku lebih suka kamu menulis saja ketimbang ikut kegiatan yang tak begitu jelas. Kau tahu Kei, ada harga yang harus dibayar untuk memperoleh kesuksesan, dimanapun dan apapun usahamu. Namun aku tetap tak ingin melihatmu memaksakan diri. Seseorang yang gagal di satu hal, belum tentu gagal mengerjakan lainnya. Karena itu tak seharusnya mereka menyalahkan keputusanmu untuk meraih impian-impianmu dengan cara yang tak sama dengan mereka. Tuhan selalu punya cara yang tak pernah bisa kita tebak. Sebagai sahabat, aku tak akan segan menarikmu kembali menuju jalurmu. Kembali lah menulis dan lupakan target-target yang membuatmu nyaris tak bisa tidur, nyaris kehilangan kegembiraanmu, nikmati pertemanan dengan tulus tanpa diembel-embeli mereka akan memberikan keuntungan untukmu. Aku menyukai ketulusanmu Kei..sahabatku sejak kecil yang tak pernah mudah menyerah.

Setahun setelah itu, setelah sebuah conference di kantornya, atasannya memanggilnya ke ruangan conference. Di sana duduk seorang manager dari Jepang yang sudah berumur dan tersenyum kepadanya. Kei membalasnya sambil membungkukkan badan. Dan yang membuatnya nyaris lemas adalah atasanya berkata “Kami akan mengirimmu belajar ke Jepang selama dua minggu”. Kei masih tak percaya, hingga manager itu mendekatinya dan menyentuh bahunya sambil berkata “,Kei, kamu akan ke Jepang bersama kami, enjoy it, nikmati suasana yang berbeda dan belajarlah dengan sebaik-baiknya.”

bersambung..