Saturday, June 3, 2017

#Day22, Hijabmu identitasmu

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak.”

Aku membuka album foto lama, sedang ingin bernostalgia sebelum menghadiri acara reuni kelas besok di sebuah rumah makan lesehan di kotaku.

Terpampang di sana foto-foto masa SMA yang ceria. Ada beberapa foto dengan masih berseragam SMA, sedang berkumpul di sebuah kedai kopi sambil ber foto ramai-ramai. Ada tawa ceria, seragam abu-abu dan rambut yang berkibar-kibar di tiup angin.

Aku belum berhijab saat itu, masih tomboy dengan jeans dan kaos press body. Memperlihatkan tubuh ramping dan warna kulit kecoklatan. Di sampingku, salah seorang sahabatku yang cantik, berkulit putih bahkan memakai pakaian yang lebih minim daripadaku. Kami tertawa ceria.

Seperti apakah penampilan teman-temanku nanti? Kini usia kami mulai menginjak 40 tahun. Sudah memiliki keluarga dan pekerjaan. Beberapa teman wanita yang dulunya berambisi menjadi ibu pekerja justru memilih untuk resign dari pekerjaan dan menjadi ibu rumah tangga. Aku, masih berkutat dengan jadwal penuh ibu pekerja dengan satu anak.

Satu pesan whatssapp masuk,

“Runa, ntar mau pakai baju apa nih ?”

Aku membalas,

“Dress code warna biru kan ? Karena aku berhijab ya gampang aja, tinggal pakai gamis dan jilbab warna senada”.

“Enak ya kamu, pakai hijab, kalau mau pakai baju gampang. Enggak usah ke salon menata rambut.”.

Aku tersenyum. Alhamdulillah Allah telah memberikan kemudahan dengan aku menggunakan jilbab. Tak perlu pusing dengan mode pakaian terbaru atau gaya dandanan rambut serta make up. Aku bisa tampil menjadi diri sendiri, sederhana apa adanya seperti masa SMA dulu. Berhijab sudah kulakoni sejak kelas 2 SMA.

“Aku sebenarnya ingin berhijab, Runa, tapi gimana ya?”

“Gimana apanya, Fe? Ya udah tinggal pakai baju gamis dan jilbab aja, beres kan ?”

“Tapi ntar teman-teman komentar, sok alim lah, mentang-mentang udah gak seksi jadi serba tertutuplah..bla..bla..bla”.

“Nggak udah didengarkan apa kata teman, kalau nggak sekarang trus kapan lagi kamu mau berhijab?”.

Fe tak menghubungiku lagi, sampai akhirnya kita bertemu di tempat reuni, sebuah rumah makan lesehan dengan taman luas yang asri. Aku membawa serta suami dan anak. Dan segera mereka pun akrab dengan sesama suami dan anak-anak.

Aku belum juga melihat Fe hadir, namun kehebohan tiba-tiba menarik perhatianku, seorang wanita berhijab dikerubungi teman-teman.

“Aih, aih si seksi sekarang udah pakai hijab, tobat nih yee..”

Fe, ternyata datang berhijab. Dan teman-teman riuh menggodanya dengan celetukan-celetukan usil. Awalnya Fe bisa menjawab candaan teman-teman tentang hijabnya, namun lama-lama ia capek juga. Ada beberapa teman wanita yang memeluk dan mengucapkan selamat karena akhirnya Fe, yang semasa SMA sangat bandel, suka berpakaian minim, sekarang berubah total dengan mengenakan hijab.
Namun ternyata ada juga yang mencibirnya, mengoloknya karena badannya sekarang melebar jadi perlu ditutupi dengan pakaian longgar.

Aku memandangnya dari kejauhan hingga akhirnya Fe melihatku dan berjalan ke arahku.

“Runa..”.

“Alhamdulillah Fe, sampai pangling aku, kamu cantik banget pakai hijab dan gamis warna biru ini”.

“Aku sebenarnya sudah ingin berhijab sejak menikah bahkan suamiku mengijinkan, tapi kok ya…berat ya”.

“Insya Allah kalau nanti sudah terbiasa nggak akan berat, awalnya saja berat namun lama-lama enggak, kok”.

“Tapi mereka…”.

“Fe, akan selalu ada konsekuensi dari perubahan yang sedang kamu lakukan, namun jangan pernah takut. Kamu berubah baik atau buruk tetap akan menanggung konsekuensi, jadi mengapa tidak berubah menjadi lebih baik saja?”

“Yuk kita gabung bersama teman-teman lainnya, mumpung lama nggak ketemu, kita bisa mengobrol seru nih,”. Aku menggandeng tangannya.

Selamat datang sahabatku, selamat berhijrah menuju ridho Illahi. Semoga Allah SWT senantiasa melindungimu sebagaimana kamu menutup auratmu sesuai syar’i.

Jilbab yang kamu kenakan adalah lambang kebebasanmu yang dapat melindungi auratmu dari pandangan mata jahat. Jilbabmu adalah identitasmu sebagai muslimah


No comments:

Post a Comment