Saturday, September 28, 2013

Saya menulis untuk meringankan beban hidup.


Saat ini beberapa teman dan orang yang membaca blog dan tulisan saya akan mengatakan bahwa saya memiliki bakat menulis. Okay, terima kasih atas penilaiannya. Saya memang suka menulis, tentang bakat, mungkin ada benarnya juga. Namun sebenarnya saya sudah suka menulis sejak masih di sekolah dasar. Saya suka menulis di buku harian.
Andai mereka tahu mengapa saya jadi suka menulis. Bukan untuk ikut perlombaan walaupun akhirnya saya jadi keranjingan ikut lomba menulis walau tidak pernah menang J, namun lebih kepada terapi jiwa. Lho?
Kebayang nggak sih gimana kesepiannya menjadi anak yatim piatu ketika kita kehilangan orang tua kita saat usia kita masih balita? Mungkin karena itu waktu kecil saya menjadi pemurung dan cenderung menjauhi orang lain. Tidak punya tempat curhat, karena biasanya anak perempuan kan paling dekat dengan ibu ya? Ada sih, kakak, tapi dia laki-laki, terlalu sibuk buat mendengarkan curhatan remeh temeh cewek kecil seperti saya. Atau nenek, beliau sudah terlalu repot mengasuh saya, jadi tidak tega kalau harus membebaninya dengan cerita-cerita saya. Teman yang saya punya terlalu sibuk dengan urusannya sendiri atau kadang nyinyir tidak bisa menyimpan rahasia. Ini salah satu alasan mengapa saya lebih suka berteman dengan laki-laki. Mereka relatif bisa dipercaya, tapi ya begitu deh, mereka tidak bakalan tahan lama saya curhatin.
Suatu hari, waktu saya membantu nenek membersihkan gudang, saya menemukan sebuah buku harian. Ternyata itu adalah buku harian almarhumah ibu saya. Setiap hari sepulangnya dari sekolah, saya memanjat pohon belimbing dan duduk di atas genteng, membaca buku harian itu. Membaca semua ceritanya yang sebagian besar masih belum saya mengerti, maklum saya baru kelas 3 SD. Namun sejak saat itu saya menemukan kenikmatan membaca buku dan akhirnya memutuskan menuliskan seluruh keluh kesah saya, kesepian saya, semua masalah saya ke dalam buku harian. Saya menabung uang saku agar bisa membeli buku harian yang akan membedakan buku itu dengan buku tulis lain.
Melihat hobi membaca saya ( itu artinya, nenek tidak akan saya repotin lagi dengan celoteh saya ), nenek memberikan saya hadiah komik superman ( sebenarnya itu hadiah dari sebuah merk sabun ), namun demi saya, nenek mau membeli sabun merk itu agar dapat hadiah komiknya untuk saya. Dan komik itulah SUPERMAN. Ketawa? Ya ketawa aja deh, lucu kali ya ada cewek baca komik superman. Namun sebenarnya yang bikin saya betah membaca komik itu karena saya mengagumi sosok Louis Lane, jurnalis perempuan yang menjadi pacar sang hero, superman. Saya mengagumi sosoknya yang pemberani, cerdas dan baik hati. Dan dia benar-benar menginspirasi saya untuk semangat menulis hingga kini.

Mungkin beberapa orang tidak akan percaya bahwa dengan menulis saya sebenarnya sedang `melepaskan` beban.
Dari hasil googling, ternyata memang ada seorang peneliti dari Universitas Texas Amerika bernama James W. Pennebaker yang menulisa tentang manfaat menulis, diantaranya yaitu ;
  1. Menulis dapat meningkatkan kekebalan tubuh, dengan menulis kita jadi lebih bahagia dan menjadi lebih sehat.
  2. Bercerita lewat tulisan dapat menyelesaikan masalah psikis
  3. Menulis sebagai katarsis ( pelepasan emosi dan ketegangan )

Bukunya yaitu Open up ; The Healing Power of expressing Emotions, menjelaskan bahwa dengan menulis kita dapat menjernihkan pikiran, mengatasi trauma, menulis bisa juga membantu kita mendapatkan dan mengingat informasi baru, dan memecahkan masalah ( bisa jadi orang lain yang membaca menemukan solusi ).
Menurut James, dengan cukup menulis selama 15 menit perhari selama empat – lima hari dapat mengatasi depresi. Jika anda mengalami kesulitan karena mungkin anda belum terbiasa menulis, anda cukup memulai dengan menulis sedikit demi sedikit, kata demi kata. Tulislah apapun yang dapat mengurangi depresi anda. Syukur-syukur kalau kemudian tulisan itu ternyata dapat membantu orang lain, menyenangkan yang membacanya dan mampu menginspirasi orang lain.
Dan jangan takut dikomentarin negatif oleh orang lain. Keep going deh. Karena saya atau anda yang menulis untuk meringankan beban memang membutuhkannya, tidak peduli apa komentar orang.

Anda mau coba?

gambar diambil dari balelolium.blogspot.com dan superiorpic.com




No comments:

Post a Comment