Saturday, November 1, 2014

Shadaqah tidak akan membersihkan harta haram


Dalam sebuah hadist yang disampaikan oleh HR Ahmad, Rasulullah pernah bersabda : “.. Dan tidaklah seorang hamba mencari harta yang haram lalu membelanjakannya lantas ia diberkahinya dan tidaklah bersedekah lantas diterima darinya dan tidaklah ia meninggalkan di belakang punggungnya melainkan akan menambahnya ke neraka. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menghapus keburukan dengan keburukan akan tetapi menghapus keburukan dengan kebaikan, sesungguhnya keharaman tidak dapat menghilangkan keharaman pula.”
Allah ta’ala  tidak akan menerima sebuah amal ibadah kecuali terdapat unsur-unsur kebaikan di dalamnya. Termasuk dalam bersedekah maka yang harus diperhatikan adalah darimana harta untuk bersedekah tersebut berasal. Jangan sampai harta yang akan kita sedekahkan sesungguhnya adalah hak orang lain, perusahaan, negara, dan milik orang yang tertipu.
Sesungguhnya di dalam harta yang haram hahikatnya tidak dimiliki. Jadi walaupun dia memiliki banyak uang dalam rekeningnya sesungguhnya uang itu bukan miliknya. Meski telah bertahun-tahun dimilikinya hingga berbunga dan beranak pinak, uang atau harta tersebut tidak lantas menjadi hak miliknya. Barang curian akan tetap barang curian , tidak akan berubah menjadi sah milik kita.
Bahkan ketika kita akan pergi umroh atau haji. Karena sesungguhnya, hanya orang-orang yang mampu membayar ongkos haji saja yang dapat menunaikannya. Jangan sampai demi agar dapat pergi ke Tanah Suci, kita menghalalkan segala cara, misalnya dengan menggunakan dana dari masyarakat tanpa seijin orang-orang yang telah mempercayakan uangnya untuk kita kelola. Banyak  kasus dugaan penggunaan dana haji beberapa waktu silam untuk memberangkatkan orang-orang dengan jabatan tertentu hingga melengserkan seorang Menteri seharusnya membuka mata kita agar berhati-hati dalam mencari dana  untuk dapat pergi ke tanah suci.
Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa “Apabila seorang laki-laki keluar dari rumahnya untuk berhaji dan ia sudah meletakkan kakinya di pelataran Ka’bah lalu ia berseru, “aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah,” lalu malaikat penyeru langit berkata, “ Selamat atas kedatanganmu, hartamu halal, hajimu mabrur tanpa dosa.” Tapi apabila keluar berhaji seseorang dengan sumber rezeki yang kotor dan ketika ia menginjakkan kakinya di pelataran Ka’bah, ia berkata”, Ya Allah aku datang memenuhi panggilanmu,” lalu seorang malaikat menyeru dari langit berkata, “Tidak ada kedatangan untukmu, bekalmu dari yang haram, nafkahmu haram dan hajimu tidak mabrur”. ( HR. At Thabrani )
Apabila seseorang mendapatkan rezekinya  dengan cara menipu, mencuri, korupsi dan cara buruk lainnya terlebih hingga merugikan orang lain, maka harta haram tersebut tidak akan memberikan keberkahan dan tidak akan diterima Allah SWT.
Sedekah yang hartanya diperoleh dengan cara haram adalah sia-sia, bahkan disebutkan pula bagaikan membersihkan lantai yang kotor dengan air kencing. Tentu tidak dapat menyucikan. Selama ini beberapa orang hanya terpaku pada kata sebuah ayat “ sucikan hartamu”, seolah-olah dengan menyedekahkan sebagian dari harta yang diperolehnya dengan cara yang tidak baik dapat membaikkan seluruh hartanya.
Padahal sesungguhnya maksud dari ayat tersebut adalah, sucikan hartamu terlebih dahulu, kembalikan kepada pemiliknya, berikan kembali kepada orang-orang yang kamu zalimi dengan mengambil haknya atau yang telah kamu rampas hartanya.
Rasulullah juga telah memerintahkan dengan sangat tegas, “ Tidak diterima shalat kecuali suci dan tidak dapat diterima shadaqah ( yang didapat dari penipuan ). ( HR. Muslim ).
Dalam hadist lainnya Rasulullah bersabda “ Barangsiapa yang memperoleh harta dari yang haram lalu ia bershadaqah dengannya, maka ia tidak akan memperoleh pahala dan harta itu akan menjadi belenggunya” (Hadist Riwayat Ibnu Khuzaimah ).
Demikianlah, bahkan tindakan Robin Hood yang mengambil harta orang kaya untuk kemudian dibagikan kepada rakyat miskin tetap tidak dapat dibenarkan. Mencuri tetap mencuri walau dia berniat baik. Semoga kita dihindarkan dari perbuatan baik yang berasal dari sesuatu yang tidak baik.

Semoga kita senantiasa diberikan keberkahan hidup dan memperoleh harta halal untuk beribadah dan menafkahi keluarga dan orang-orang yang kita cintai. Aamiin.

No comments:

Post a Comment