Wednesday, December 16, 2015

10 Pertanyaan yang kerap diajukan sebelum memutuskan berhenti bekerja dan menjalankan bisnis sendiri

provide by MotivaTweet
Anda mungkin pernah memiliki impian untuk memulai bisnis sendiri dan meninggalkan pekerjaan tetap Anda. Banyak alasan yang muncul mengiringi keputusan Anda. Karena PHK atau pengurangan karyawan, hal ini tentu tidak memerlukan pertimbangan lain, Anda mau tidak mau harus keluar dari pekerjaan dan menjalankan bisnis bila mencari pekerjaan lain tidak memungkinkan.
Alasan lain, karena melihat bisnis sampingan yang Anda jalankan selama ini ternyata menghasilkan keuntungan lebih dari gaji yang Anda terima selama ini. Adapula yang sudah bosan dengan boss dan pekerjaan hehehe..atau rekan kerja yang kurang menyenangkan sehingga menimbulkan persaingan dan suasana kerja yang sudah tidak kondusif lagi bagi Anda.
Saran dari seorang ahli jangan tergesa-gesa meninggalkan pekerjaan tetap Anda. Dalam bukunyaQuitter: Closing the Gap Between Your Day Job & Your Dream Job (Lampo Press, 2011), Nashville-based author Jon Acuff berkata bahwa antara 70% hingga 80%, orang memutuskan untuk mengakhiri pekerjaan tetap mereka dan melakukan sesuatu hal lain yang dapat memuaskan mereka, entah itu berupa suasana kerja yang lebih baik, gaji lebih besar dan lain-lain. Padahal ada banyak hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan berhenti bekerja dan memulai bisnis.
Berikut ini adalah 10 pertanyaan yang harus dapat Anda jawab sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja.
Apakah yang akan saya lakukan ini benar-benar akan membuat saya bahagia?
Anda mungkin belum mengenal wilayah bisnis yang baru saja Anda kembangkan, istilah kerennya newbie, Anda adalah seorang pelaku bisnis yang benar-benar baru atau sebelumnya hanyalah menekuni hobi yang tiba-tiba ternyata dapat menghasilkan uang. Misalnya Anda hobi menulis, lalu ada yang membayar tulisan Anda atau meminta Anda menulis buku lalu mendapatkan keuntungan dari penjualan buku tersebut, baik dari royalti maupun penjualan online secara mandiri yang Anda lakukan. Atau Anda terampil membuat souvenir pernikahan dan akhirnya kebanjiran order karena promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut oleh teman-teman Anda. Lalu pekerjaan tetap yang Anda lakukan selama bertahun-tahun tidak lagi menarik dikerjakan apalagi bila boss Anda ternyata mulai kelihatan menyebalkan hehehe…
Sebelum meninggalkan pekerjaan tetap untuk menekuni hobi Anda yang ternyata dapat menghasilkan uang tersebut, pastikan bahwa bisnis yang ingin Anda jalankan adalah benar-benar hal yang ingin Anda lakukan bukan hanya karena untuk menghindari apa yang Anda tidak sukai dalam pekerjaan yang telah Anda lakukan selama bertahun-tahun tersebut. Sikap atasan yang tidak lagi sepemikiran atau politik kantor yang kerap menghancurkan persahabatan dengan  rekan kerja seringkali menjadi alasan banyak orang untuk mengakhiri karir mereka di tempat kerja. Chris Hurn dari Orlando Florida, penulis buku The Entrepreneur's Secret to Creating Wealth: How The Smartest Business Owners Build Their Fortunes (Advantage, 2012) mengatakan “ Saya secara pribadi percaya, Anda harus mendapatkan kesenangan dari karir Anda”. Sebab  terlalu banyak orang menderita diam-diam dalam pekerjaan mereka, dan melakukannya dengan terpaksa. Bangun pagi dan berangkat kerja dengan perasaan segan dan berat. Padahal, Anda harus merasa nyaman dan bahagia dengan pekerjaan dengan Anda miliki.
Namun sebelum Anda resign untuk menjadi bos bagi diri sendiri, Anda harus percaya bahwa Anda akan lebih bahagia dengan meninggalkan pekerjaan tersebut dan memulai bisnis Anda sendiri. Jika Anda tidak dapat mengatakan bahwa Anda percaya hal itu akan membuat Anda lebih bahagia, jangan lakukan itu. Jadikan pekerjaan Anda sebagai berkah, bukan kutukan. 
Apakah waktunya telah tepat ?
Bersikaplah realistis tentang pekerjaan dan kebutuhan atau komitmen Anda. Apakah keluarga akan menerima keputusan Anda ? Apakah dampak dari keluarnya Anda dari pekerjaan tetap tersebut bagi keluarga ? Apakah mereka siap tidak lagi pendapatan tetap setiap bulan meski ada kemungkinan penghasilan dari bisnis bisa lebih besar dari gaji bulanan Anda atau bagaimana persiapan Anda bila bisnis tersebut tidak mendapatkan keuntungan bahkan merugi dan bangkrut ?.
Pikirkanlah hal tersebut dengan matang agar Anda tidak menyesal kemudian. Bila Anda masih memiliki beberapa tanggungan seperti cicilan rumah, mobil atau hutang lainnya sebaiknya tunda dulu keinginan Anda untuk berhenti kerja. Hutang adalah pengeluaran tetap yang harus Anda bayar sedangkan penghasilan Anda dalam bisnis tersebut masih turun naik, bila sebagian besar penghasilan bisnis Anda masih untuk membayar hutang, Anda tidak akan memiliki kesempatan untuk melakukan pengembangan bisnis.
Saya memiliki teman, yang karena terjadi masalah di kantor dan tidak menyukai atasannya, memutuskan untuk resign dan mencoba peruntungan di sebuah bisnis direct selling sebuah produk kecantikan. Namun beberapa bulan kemudian dia mulai mengalami kesulitan keuangan, karena dia masih memiliki cicilan rumah yang harus dibayarnya setiap bulan sedangkan bisnis yang sedang ia jalankan belum menghasilkan pendapatan yang cukup seperti yang ia bayangkan selama ini. Akhirnya dia memutuskan kembali bekerja tetap di perusahaan lain demi bisa membayar cicilan rumah dan biaya hidup yang tidak cukup hanya di cover dari uang pesangon dan keuntungan bisnisnya. Meskipun demikian dia masih belum kapok mengerjakan bisnis sampingannya hingga kini.
Bagaimana saya akan menutupi pengeluaran saya? Menurut Deborah Shane dari Fort Myers, Florida, penulis: Career Transition – Make the Shift: Your Five Steps to Successful Career Reinvention(Deborah Shane, 2010), Anda harus memiliki dana darurat atau tabungan yang bisa mengcover pengeluaran Anda dan bisnis untuk jangka waktu tertentu. Shane memberikan contoh jangka waktu selama 12 bulan ke depan. Dana Anda harus cukup untuk hidup dan membiayai bisnis Anda. 12 bulan tersebut adalah waktu yang kritis dalam membangun sebuah bisnis.
Apakah saya memiliki dukungan dari keluarga dan teman dekat? Anda mungkin akan kesulitan untuk menilai diri sendiri, baik bakat Anda dan perkembangan bisnis baru yang dijalankan. Mintalah pendapat dan saran dari orang-orang yang telah memiliki pengalaman dalam bisnis yang ingin Anda kembangkan. Baik itu dari teman dekat Anda sendiri atau Anda dapat mengikuti seminar yang dihadiri para ahli sehingga Anda akan memperoleh gambaran tentang prospek bisnis Anda. Bicaralah dan bertanyalah pada orang-orang yang jujur dengan Anda yang akan menunjukkan jalan yang benar. Bukan kepada orang-orang yang tidak berpengalaman dalam bisnis tersebut dan hanya memberikan harapan palsu tentang bisnis Anda.
Apakah saya bersedia untuk mengubah gaya hidup saya? Beberapa orang bisa sangat well organized, berdisiplin dengan waktu dan target mereka. Mereka terbiasa bangun tidur lalu membuat to do list mereka hari itu untuk mencapai keberhasilan. Di dalam dunia bisnis Anda harus menjadi orang yang terstruktur, inovatif, kreatif dan proaktif, menurut Shane. Bila Anda belum memiliki hal tersebut maka Anda harus dapat mengubah gaya hidup santai Anda selama ini. Apakah Anda telah siap dengan semua perubahan itu ? Anda harus siap melayani pelanggan dan klien setiap waktu bahkan di hari libur Anda. Sebagai pemilik bisnis, Anda memang memiliki jam yang lebih bebas daripada bekerja di kantor yang terikat jam kerja, namun tanpa disipilin, semuanya tidak akan berhasil.
Apakah saya benar-benar memiliki disiplin untuk menjadi bos saya sendiri? Banyak orang berpikir jika mereka bisa bos mereka sendiri, itu akan membuat hidup lebih mudah. Kadang-kadang itu benar, tetapi tidak selalu, menurut Hurn. Tidak semua orang ini dimaksudkan untuk menjadi seorang pemilik bisnis. Meskipun pengusaha datang dalam segala bentuk dan ukuran, mereka sering berbagi sifat-sifat seperti keterampilan kepemimpinan yang baik dan keinginan untuk mengendalikan. "Banyak orang berpikir kewirausahaan adalah untuk mengambil risiko, dan itu tidak selalu terjadi," katanya.
Bisakah saya menguji keputusan saya untuk fokus dengan bisnis tanpa berhenti dari pekerjaan saya sekarang? Acuff menekankan agar orang-orang menguji impian mereka memulai bisnis sebelum keadaaan benar-benar stabil dan sebelum meninggalkan pekerjaan tetap mereka. Mengutip saran Accuf, "Sebelum Anda keluar dari pekerjaan kantoran Anda untuk membuka kedai kopi, mungkin ada baiknya Anda dapat mencoba kerja paruh waktu  di Starbucks  atau kedai kopi lainnya selama enam bulan untuk melihat jika Anda benar-benar menyukai kopi dan berbicara dengan orang-orang baru," katanya.
Apakah saya membutuhan keterampilan tertentu untuk menjalankan bisnis saya ? Sebelum melangkah keluar, pastikan Anda memiliki keterampilan yang relevan, berkualitas dan nyata untuk membuat bisnis baru berhasil. Hal ini penting untuk meng up to date teknologi terbaru dalam bidang Anda dan dapat menggunakan media sosial untuk menambah keuntungan bisnis. Shane mengatakan. "Begitu banyak yang telah berubah sangat cepat—menjadi orang yang relevan penting untuk kesuksesan."
Apakah ide bisnis ini sesuai ? Hal ini penting untuk memastikan bahwa apa yang Anda pasarkan, akan mengisi ceruk permintaan pasar yang ada. Ada kebutuhan ada permintaan, artinya bisnis Anda bisa berjalan dengan baik. Pastikan ide dan bisnis Anda relevan dengan permintaan pasar sebelum membuat lompatan.
Apakah saya memiliki rencana bisnis?  Meski belum memiliki rencana jangka panjang, Anda harus dapat memiliki rencana bisnis jangka pendek. Misalnya di tahun pertama Anda harus berhasil meningkatkan omzet, tahun berikutnya memperluas jangkauan dan lain-lain. Tidak harus detail, namun rencana bisnis membantu Anda seperti ketika Anda bepergian ke suatu tempat yang belum Anda kenal namun Anda memiliki peta dan kompas yang akan menunjukkan arah yang benar. 
Dirangkum dari berbagai sumber


No comments:

Post a Comment