Saturday, January 31, 2015

Writerpreneur ; Berawal dari menulis di media sosial

         Banyak penulis pemula yang mengawali karir menulisnya dengan menulis di berbagai media sosial, apalagi saat ini jumlah dan jenisnya sangat beragam. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Blog dan lain sebagainya. Semuanya hanya berawal dari sekedar posting status atau tweet lalu mendapat banyak “LIKE”. 

Sebut saja nama Raditya Dika yang terkenal dengan bukunya Kambing Jantan yang diterbitkan oleh GagasMedia, dia mengawalinya dari tulisan di Twitter dan Blog pribadinya. Lalu sebuah penerbit tertarik untuk menerbitkannya menjadi sebuah buku. Bahkan baru saja ia menerbitkan buku baru Koala Kumal.
              Selain menulis atau posting di blog sendiri, sebenarnya calon penulis dapat bergabung di berbagai forum menulis, mailinglist atau grup kepenulisan yang kini semakin menjamur. Hadirnya forum-forum kepenulisan seperti Forum Lingkar Pena, Komunitas Menulis Bersama Asma Nadia, Pena Nusantara dan lain sebagainya juga membidani lahirnya banyak penulis-penulis baru. Forum tersebut selain mengadakan acara diskusi, bedah buku dan kelas-kelas kepenulisan juga turut membantu para penulis pemula yang berbakat untuk menerbitkan buku sehingga dapat terjadi proses regenarasi dalam dunia kepenulisan.
Penulis-penulis pemula tersebut pada awalnya akan meniru penulis senior dalam komunitas tersebut. Namun sering dengan berjalannya waktu dan latihan menulis secara teratur, penulis pemula itu akan menemukan gayanya sendiri.
              Beberapa situs atau website juga memberikan ruang kepada penulis pemula untuk menulis di media yang dia sediakan sekaligus berinteraksi dengan penulis lainnya. Contohnya seperti Kompasiana, BlogDetik, Yahoo!, Gramedia Writing Project dan sebagainya. Banyak penerbit buku yang kemudian juga membuat fanpage sehingga para penulis bisa berkumpul dan berinteraksi.
              Manfaat dari bergabung dengan berbagai situs diatas adalah, selain kita menambah wawasan, dan pertemanan karena biasanya ada acara kopdar, diskusi dan bedah buku, bila naskah kita memenuhi syarat, dapat dibukukan dan diterbitkan bersama penulis-penulis lain. Selain diikutkan proyek menulis keroyokan, berbagai situs tersebut juga kerap mengadakan banyak komba dengan hadiah yang menarik, bisa berupa hadiah uang, gadget, atau voucher pembelian buku bahkan paket buku tertentu.
Ada beberapa motivasi yang mendorong seseorang untuk menjadi penulis, diantaranya adalah penghasilan dari menulis, baik berupa royalty penjualan buku maupun dari kegiatan sampingan yang masih berkaitan dengan buku yang ia tulis. Salah satu kegiatan sampingan dari menulis buku adalah menjadi pembicara dalam seminar yang berkaitan dengan buku yang ia tulis. Seperti Raditya, selain menulis buku, dia kerap muncul dalam acara Stand up comedy dan film.
Jadi mulai sekarang, jangan hanya sekedar `nyetatus` tapi serius menulis yang dapat menghasilkan income dan bermanfaat bagi yang membacanya.

No comments:

Post a Comment