Thursday, April 13, 2017

#Day3, Kartini, Pelopor Tradisi Menulis Perempuan Indonesia

Barangkali yang membuat Kartini lebih istimewa daripada pahlawan wanita lainnya karena ia menulis. Ia tidak pernah mengangkat senjata, berapi-api berpidato mengangkat senjata atau berpakaian dan bertingkah seperti laki-laki. Ia tetap seorang wanita yang lemah lembut namun cukup powerfull dengan apa yang telah ia lakukan. Menulis.

Meski isi tulisannya adalah tentang keluhannya terhadap pengekangan hak wanita untuk mendapatkan perlakukan yang lebih adil dan pendidikan yang sama tinggi dengan laki-laki, namun setidaknya dengan tulisannya itu kita tahu, misi dan visi hidup Kartini. Buku kumpulan surat-surat beserta balasan Habis Gelap Terbitlah Terang adalah inspirasi pertama saya untuk menulis. Buku tersebut saya baca saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Kita tahu, untuk mendapatkan sesuatu perlu berjuang dan mendapatkan pendidikan adalah hak bagi semua orang baik laki-laki maupun perempuan.

Kartini tetap dikenang hingga kini karena tulisannya yang dibukukan, dikenang karena semangatnya menuntut ilmu dan bahkan pernah meminta kepada seorang ulama yang mengajarinya agama Islam, agar mengartikan isi kitab suci Al Qur’an dalam bahasa Jawa agar dipahami isinya, tidak hanya dibaca dan dilagukan seperti syair.

Kartini bukan feminis, dia tetap seorang istri yang patuh kepada suami dan menghormati keluarga, dia tetap belajar agama, dan tetap mengakui kodratnya sebagai wanita.
Wanita harus pintar, karena dia lah pencetak generasi selanjutnya yang lebih baik. Wanita dapat memiliki hak setara laki-laki dalam memperoleh pendidikan tanpa melupakan kodratnya.

Hanya dengan menulis, kita akan dikenang selamanya....

No comments:

Post a Comment