Saturday, April 15, 2017

#Day5, Antara Bisnis, Ibadah dan Pekerjaan


Tinggalkan sejenak angka-angka, sebentar saja, lepaskan pakaian ketakutanmu akan berkurangnya harta, risau oleh bertambahnya beban hidup, gagalnya usaha dan hilangnya kesempatan. Ingatkan hatimu kepada urusan pertama engkau dihidupkan di muka bumi ini,
 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama yang lurus”. (QS Al Bayyinah :5)
Trennya kini karyawan nyambi bisnis. Ada saja alasannya, karena terdesak kebutuhan yang makin meningkat, biaya hidup meninggi sementara kenaikan gaji hampir tak ada arti. Begitu gaji naik, maka harga bahan pokok berlomba lari cepat mendahului.

Adapula yang ingin menambah jumlah uang yang ditabung karena ingin atau mentargetkan sesuatu. Ingin beli rumah, ingin beli mobil, ingin naik haji dan lain-lain. Maka seusai jam kerja berakhir mereka berlomba mencari peluang bisnis yang paling menghasilkan, yang minim modal tapi untung besar, yang minim resiko tapi cepat untung. 

Yang punya bisnis online, jadi rajin melihat notifikasi di HP, entah  pesan BBM, Whatsapp, Messenger dan lain-lain. Jangan-jangan ada orderan nih, jangan-jangan ada komplain pelanggan nih. Aduh, ada orderan tapi stock barang kosong, dipilihkan yang lain pelanggan ndak mau. Eh ini barang udah packing tapi kok belum transfer sih?

Begitulah, hidup kita jadi disibukkan dengan urusan dunia, Setelah sibuk dengan pekerjaan, lalu dengan urusan bisnis. Masih adakah waktu untuk kita menghadap Allah SWT melalui sholat yang khusyuk, doa yang bersungguh-sungguh dan membaca Al Qur’an barang 1 hingga 10 ayat perhari ?
Bukankah rejeki kita sudah dijamin olehNya ? Ikhtiar memang penting tapi menomorsatukan Allah jauh lebih penting. Maka pengingat diri ini saya tulis, supaya saya ingat ibadah nomer satu, pekerjaan dan bisnis nomer sekian. Karena buat apa kita bercapek-capek kerja dan berbisnis bila Allah SWT tidak ridho? 

Finansial yang sulit memang kerap membuat otak kita berputar cepat mencari jalan keluar, namun seperti yang dikatakan Herlina Gustati dalam bukunya “Sudah Sesuaikah Doaku dengan Kehendak Allah ?”, memohon pertolongan kepada Allah SWT lebih dahulu jauh lebih penting sebelum melakukan ikhtiar. 
Lakukan dengan yakin dan ikhlas. Maka Allah akan pilihkan jalan yang terbaik, mungkin bukan bisnis yang menyita waktu, bisa jadi Allah ingin kamu menjadi guru dengan mengajarkan ilmu dan dari situlah rejekimu menjadi berkah dan cukup bahkan berbuah penghargaan. 

Bisa jadi bakat menulis yang selama ini terabaikan akan menjadi jalan membuka pintu rejeki yang lain, sementara waktu untuk beribadah bisa kamu tambah. Menulis saat di sepertiga malam seperti yang sering saya lakukan, seusai sholat malam. Sungguh, Allah SWT lebih mengetahui yang terbaik. 

Herlina juga membuatkan kita rumus seperti ini :
Apabila saat kita berdoa, kita ingin Allah SWT mengabulkan apa yang sangat kita inginkan maka bisa jadi Allah akan menjawabnya dengan : penyelesaian sementara+jalan sulit+masalah baru

Sedangkan bila Allah SWT menghendaki penyelesaian masalah kita maka Allah akan memberikan : penyelesaian tuntas+jalan mudah+keberkahan.

Kadang kita tidak yakin dengan jalan keluar yang telah dipilihkan Allah SWT padahal Dia Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya.

Bisa jadi jalan keluar kesulitan finansial yang sedang kamu hadapi bukan dengan bisnis yang justru menyita waktumu denganNya. Bukan dengan menginvestasikan uang tabunganmu untuk membeli saham dan sebagainya. 

Bukan berarti saya tidak menyetujui orang-orang yang berbisnis utama maupun sampingan untuk menambah penghasilan, tapi sudahkah kita introspeksi diri, bisa jadi kesulitan itu adalah caraNya menegur kelalaianmu?


No comments:

Post a Comment