Monday, April 17, 2017

#Day7, Ketika Menulis menjadi Profesimu, Siapkah Kamu?

Begitu banyak orang yang ingin menjadi penulis, termasuk saya hehe..

Motivasinya pun bermacam-macam, mulai dari ingin mendapatkan royalti (katanya sih ini termasuk pendapatan passive income yang datangnya mengalir dari buku yang terjual, makin banyak cetak ulang makin besar royaltinya), popularitas sekaligus menuangkan idealisme dan pemikiran-pemikiranmu yang tak bisa tersampaikan.

Menulis kini makin mudah apalagi sejak hadirnya sosial media semacam blog, facebook, twitter, instagram dan lain-lain. Kita bisa terkenal hanya dari nyetatus di sosial media. Kita bisa di endorse  di Instagram, di follow banyak orang di twitter dan Facebook dan menghasilkan uang dari tulisan kita yang dibeli oleh sebuah situs online demi menaikkan traffic. Maka kini web content writer menjadi sebuah profesi baru selain menjadi penulis buku.

Namun, siapkah kamu dengan konsekuensi menjadikan menulis sebagai profesi kamu ? profesi ini masih dipandang sebelah mata oleh beberapa kalangan, karena kamu tidak perlu ngantor  khusus seperti karyawan lain. Seorang penulis bisa menulis di rumah sambil mengenakan jeans belel dan kaos oblong ditemani cemilan dan kopi. Atau kamu bisa menulis di cafe yang punya wifi kenceng, tempat yang cozy serta kopi enak. 

Jam kerjanya pun tak dibatasi seperti pekerja lainnya yang biasanya memiliki jam kerja 7 to 5 seminggu. Kamu bisa pilih menulis di pagi hari atau tengah malam sekalipun, asal sesuai dengan deadline, kamu punya waktu yang lebih bebas, sisa waktunya bisa untuk membaca, bersantai atau main hehe..

Menjadi penulis tidak semudah itu, kawan..ada beberapa hal yang harus kamu miliki ketika kamu memutuskan ingin menjadi penulis.

1. Jadi penulis harus pandai menilai selera pasar, buku apa yang sedang digemari oleh orang dan ambil celah khusus dan unik yang belum pernah ditulis tentang tema yang lagi booming tersebut. Kecuali bila kamu punya ideologi tertentu dan cenderung idealis, maka menerbitkan buku secara mandiri atau indie mungkin lebih pas, namun pastikan kamu memiliki celah pasar atau komunitas yang bisa menerima tulisan dan bukumu. Contoh : Kamu suka catur dan ahli strategi, kenapa tidak menulis buku tentang catur dan menjualnya kepada komunitas penggila olah raga catur ?

2. Penulis harus punya komitmen dan tahan banting. Untuk bisa menyelesaikan naskah buku, kamu perlu banyak membaca, bepergian ke tempat yang ingin kamu tulis atau bertemu narasumber dan mewawancarainya bila perlu. Semua itu kadang tak bisa berjalan lancar, bisa saja di tengah jalan kamu ditolak narasumber yang enggan kamu wawancarai atau buku yang kamu inginkan sebagai penambah referensi belinya harus ke luar negeri. Di sini kamu harus punya komitmen untuk bertahan dan memiliki strategy agar tulisanmu selesai dengan tuntas dan baik.

3. Jangan jadi penulis kalau menulis saja kamu masih butuh mood. Seorang penulis yang baik harus mampu mengalahkan writer’s block dan bad mood. Sesekali wajar bila kamu sedang bosan atau jenuh, tapi jangan biarkan hal itu terjadi berlarut-larut. Ingat tenggat waktu dan deadline yang telah ditetapkan. Apalagi bila kamu adalah seorang penulis konten web, bila terlambat, maka pelanggan atau pemiliki situs akan kehilangan momen untuk menjual produknya. Kamu harus dapat memotivasi diri untuk tetap dapat menulis sesulit apapun kondisinya.

4. Sebagaimana profesi lainya yang memiliki jam kerja, maka penulis pun sebenarnya perlu menetapkan waktu menulis, meski tak seketat karyawan. Dengan waktu yang sama setiap hari, kamu akan tahu seberapa banyak tulisan yang dapat kamu buat setiap hari. Targetkan dalam satu hari berapa lama dan berapa halaman yang dapat kamu hasilkan.

5. Terbuka terhadap kritik. Sebagai penulis kamu harus dapat menerima kritik dari pembaca karyamu. Dengan hal ini kamu akan dapat menulis dengan lebih baik di masa yang akan datang.

Saya mencintai profesi menulis, karena dengan menulis, memungkinkan saya untuk tak pernah berhenti belajar hal-hal baru dan memperbaiki diri sendiri.

Siapkah kamu untuk menjadi seorang penulis ?

No comments:

Post a Comment